(CURHAT)Migas Indonesia Habis untuk Subsidi BBM

Quote:

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menilai kondisi Indonesia saat ini seperti negara kaya minyak, Iran dan Arab Saudi, di mana harga bahan bakar minyak sangat murah. Di Iran misalnya, bensin hampir sama dengan di Indonesia, seharga Rp 4.000 per liter. Bedanya, Iran membatasi pemakaian bensin bagi warganya. "Sebagian besar diekspor ke luar negeri," kata dia di Kampus ITB, Bandung, Kamis, 23 Februari 2012. Sekadar pembanding, Cina dan Brasil memasang harga bahan bakar minyak Rp 9.000-14.000 per liter.

Untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari, Widjajono menambahkan, Iran dan Arab Saudi menggunakan bahan bakar gas, termasuk untuk pembangkit listrik, transportasi, dan memasak. Padahal, dari sisi jumlah cadangan, kondisi Indonesia sama sekali berbeda dengan Arab Saudi, Iran, atau Nigeria di mana mereka memiliki cadangan minyak sepuluh kali lipat, dengan volume produksi tiga kali lipat. Di sisi lain, penggunaannya cuma separuh dari konsumsi Indonesia.

Karena itu, menurut Widjajono, Indonesia harus mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk sektor transportasi sebesar Rp 165 triliun per tahun. "Indonesia itu lucu, punya migas tapi habis untuk subsidi BBM," katanya.

Pengurangan subsidi itu akan dituangkan dalam bentuk kenaikan harga. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, kemarin, mengatakan akan menyesuaikan harga bensin, mulai 1 April mendatang. Nantinya, premium dan solar akan naik sebesar Rp 500 - Rp 1.500 per liter.

Menurut Yudhoyono, kenaikan harga tersebut untuk mengantisipasi perekonomian global yang kini sudah terasa rawan dan tidak paati. Embargo minyak Iran ke Inggris dan Perancis juga membuat runyam yang mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia.

Kementerian ESDM menginginkan pengalihan penggunaan bahan bakar minyak ke gas (BBG). Dari segi keamanan, kata Widjajono, gas aman untuk kendaraan asalkan isinya tidak dioplos seperti yang pernah terjadi pada gas tabung 'melon' ukuran 3 kilogram. "Sejak 1986 aman diduduki sopir bajaj dan tidak pernah ada kasus meledak, kecuali busway," ujarnya.

Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Elly Sinaga mengatakan, penerapan konversi bensin ke gas pada angkutan umum di Jakarta, Bogor, juga Palembang, selama ini masih banyak kendala. Kendaraan yang memakai alat pengalih, dilaporkan kerap rusak. Tempat pengisian gas juga jauh. Hal itu yang menyebabkan konsumen kembali menggunakan bensin.
http://id.berita.yahoo.com/migas-ind...082719753.html

yup mending naikin saja harga BBM lah kagok aral :cool

Indonesia itu bukan negara miskin, itu liat saja kota2 sudah mulai padat mobil2 mewah berseliweran di jalan raya, macet di kota2 sudah sangat memprihatinkan, mungkin dahulu Jakarta terkenal macetnya, tapi sekarang julukan itu sudah merata ke daerah2 dan kota besar lainnya :cool

kebijakan pemerintah harus pro rakyat kecil dengan kenaikan harga BBM harga tetap stabil, subsidi BBM untuk angkutan2 umum dan motor2 kecil, meskipun itu sangat sulit.:D

"Banyak Jalan Menuju Roma"

gk tw gmn caranya subsidi ke rakyat harus tepat sasaran :cool

Indonesia Pasti BISAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA :cool

cavaliers 23 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...