Kendala Menlu dalam Mencari Penerjemah untuk SBY

Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Kementerian Luar Negeri segera mencari penerjemah yang menguasai banyak bahasa. Ternyata, ada sejumlah kendala yang ditemui dalam proses pendidikan para penerjemah. Apa saja?

Menlu Marty Natalegawa menerangkan, ada sejumlah syarat yang harus dimiliki seorang penerjemah saat bertugas dalam hubungan diplomasi sebuah negara. Selain kemampuan bahasa, si interpreter juga harus bisa mengatur temparemen dan memiliki pengetahuan yang cukup soal politik luar negeri.

"Dalam arti kata, bahasa ini tidak hanya berbahasa tetapi juga temperamen. Tidak harus temperamen khusus, harus tahu politik luar negeri dan perlu perhatian," kata Marty di kantornya, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2012).

Menurut Marty, kebutuhan soal penerjemah itu sudah pernah disampaikan SBY dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Pihaknya juga sudah merespons dengan membuat sejumlah program pelatihan jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun, masih saja ada persoalan yang dihadapi, terutama dalam pengusaan bahasa-bahasa, selain bahasa PBB. "Bahasa utama kan PBB dulu, bahasa Mandarin, Inggris, Arab, Rusia. Tapi kita juga ingin ada penguasaan bahasa lainnya, seperti bahasa ASEAN dan lainnya," imbuhnya.

Meski penerjemah dari Indonesia sangat minim, Marty menegaskan belum pernah terjadi insiden yang mengganggu hubungan dua negara akibat salah persepsi bahasa. Pesan SBY dalam acara pagi tadi hanya mengingatkan agar jangan sampai ada kejadian tersebut.

"Ini upaya pencegahan saja. Dari aspek kepatutan, supaya ada keseteraaan bahasa," lugasnya.

sorce: http://us.news.detik.com/read/2012/0...emah-untuk-sby


seharusnya seorang bapak bangsa itu menguasai banyak bahasa, masak nyuruh anak2 buat nerjemahin.. diekspos di media massa lagi.. :capede

ibnushaleh 23 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...