Larangan Impor Sapi Diprotes Pedagang

Produktivitas sapi Jatim tinggi, tapi banyak dikirim ke luar daerah.
Surabaya – Kebijakan gubernur untuk menutup pintu masuknya sapi impor ke provinsi ini, di protes karena mengakibatkan pasokan daging untuk Surabaya dan sekitarnya berkurang dan hanya tersedia dengan kualitas yang buruk.

Kamaluddin, salah seorang koordinator paguyuban pedagang sapi dan daging segar mengatakan, SK Gubernur tentang larangan daging sapi impor harus dicabut, karena sejak dikeluarkannya keputusan tersebut, menjadikan pendapatan para pedagang sapi dan daging segar menurun drastis.

"Meskipun ada larangan, kenyataan banyak sapi dari Jawa Timur dijual ke luar Jatim. Akibatnya pedagang daging di Surabaya kerap mengalami kesulitan sapi, karena banyak yang dikirim ke luar daerah. Kondisi ini berdampak pada tingginya harga daging di pasaran, sehingga pedagang tidak menjangkau," terangnya, pada Surabaya Post kemarin(23/2)

Menurutnya di Surabaya untuk setiap harinya dibutuhkan 250 ekor sapi potong untuk disuplai k daging segarnya. Biasnya daging tersebut di dapat dari kawasan Timur seperti Pasuruan , Probolinggo, dan Jember namun belakangan ini pedagang hanya mendapat kualitas sapi yang jelek mengakibatkan pedagang merugi. Sekarang untuk satu kilogram daging sapi dihargai Rp.60.000 per kilogramnya.

Data di Dinas Peternakan Jatim 2011 lalu menyebutkan populasi sapi Jatim tembus 4,7 juta ekor atau memiliki kontribusi 31 persen terhadap kebutuhan nasional. Diperkirakan populasi akan naik 6-7 persen di 2012. Untuk setiap tahunnya ada 466.000 ekor sapi yang dipotong dan 148.000 ekor yang dijual hidup keluar pulau. m42

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=b...067f89cc14862c

yang protes itu para peternak kelas tinggi aja :capedes

ane sebagai peternak kecil malah senang sekarang permintan cukup tinggi

tidak seperti dulu waktu di bukanya kran sapi import

matur nuwun pakde karwo :shakehand2:2thumbup

zaku3kai 24 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...