Oknum PNS Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim Hajar Polantas


[imagetag]

SAMARINDA. Arogansi pengguna jalan lagi-lagi berbuah petaka bagi anggota kepolisian. Bagaimana tidak, hanya karena tak ingin bersabar, seorang pengemudi mobil nekat menganiaya salah satu anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polresta Samarinda, berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) bernama Suredy (48), Kamis (16/2) kemarin sekitar pukul 07.30 Wita, di kawasan Jl Basuki Rahmat, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Kota. Pengemudi "gila" yang menganiaya polisi itu, diketahui bernama Afri Meladi (53), seorang PNS Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim, yang menjabat sebagai Staff Pembinaan SMP/SMA, beralamat di Jl Bung Tomo, Perum Keledang Mas, Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda Seberang.
Akibat penganiayaan tersebut, Suredy mengalami luka memar pada bagian dada sebelah kiri dan leher kanan. Tidak hanya menganiaya, Afri juga melucuti seluruh atribut dinas kepolisian yang dikenakan Aiptu Suredy, bahkan topi Polantas yang kala itu tengah dikenakan Aiptu Suredy, ditendang Afri.
Perbuatan tidak wajar yang dialkukan Afri itu, terjadi saat Suredy tengah melakukan pengaturan lalu lintas (Gatur) di sekitar lokasi kejadian, seperti biasanya. Untuk menghindari kemacetan, Suredy melakukan pengaturan lalin, dengan cara mendahulukan kendaraan yang datang dari jalur utama Jl Basuki Rahmat.
"Mobil yang dikendarai pelaku (Afri Meladi, Red) KIA Picanto merah nopol KT 1287 BK merah, datang dari arah Jl Berantas menuju Jl Basuki Rahmat. Mobil pelaku nyelonong jalan terus, padahal pada saat itu lalin sedang padat," ungkap Suredy, kepada sejumlah wartawan.
Melihat mobil yang dikendarai Afri tidak mau bersabar. Suredy pun berusaha menghentikan dan meminta kepada Afri yang tengah mengemudikan mobil, menepikan mobil miliknya. Namun apa yang dikatakan Suredy tersebut, rupanya tidak diterima Afri yang kemudian menghentikan mobilnya.
"Saya disuruh pinggir dan meminta saya untuk membuka baju yang saya kenakan. Tetapi karena saya lihat jalan kebetulan lagi kosong, maka saya bilang tunggu dulu. Dan saya kembali melakukan pengaturan, setelah itu pelaku menepi dan berhenti. Kemudian pelaku turun dari mobil dan kembali menyuruh saya membuka baju seragam yang saya kenakan," ujar Aiptu Suredy.
Tak hanya memaksa Suredy agar melepaskan seragam yang ia kenakan, Afri juga mendorong tubuh Suredy yang tidak memberikan perlawanan sedikit pun.
"Saya tidak melawan pada saat pelaku memaksa saya untuk membuka seragam serta mendorong-dorong saya. Saya cuma katakan sampai mati pun saya tidak akan melawan, karena ini sebagai wujud pengabdian saya sebagai polisi," kata Suredy.
Kalimat Suredy semakin membuat Afri menggila dan melayangkan beberapa kali sikutan ke tubuh Suredy.
"Setelah menyikut saya, pelaku langsung kembali kemobilnya. Tetapi saya tahan dengan mengatakan, kendaraan anda saya sita, tetapi pelaku tidak terima dan kembali menyikut saya. Begitu terus hingga sekitar 6 kali. Dan yang terakhir karena kendaraan saya sita, saya langsung masuk ke dalam mobil. Tetapi pelaku malah membenturkan kepala saya ke dasboard mobil," tutur Suredy, sembari menunjuan luka di kepalanya.
Disaat terdesak dengan keadaan yang memojokannya, tiba-tiba datang seorang pria yang mengaku sebagai satpam di Pegadilan Negeri (PN) Samarinda. Pria tersebut mencoba untuk melerai, namun pria itu juga terkena pukulan Afri yang mengamuk.
"Setelah itu pelaku kembali ke dalam mobil. Saya sebenarnya bisa kalau mau melumpuhkan, tetapi itu tidak saya lakukan karena saya khawatir nantinya akan berbalik ke saya," tukas Suredy.
Setelah penganiayaan yang dialaminya itu berakhir, Suredy pun bergegas kembali ke Markas Polresta Samarinda dan membuat laporan resmi. Sejumlah polisi yang mendengar peristiwa yang dialami Suredy pun bergerak cepat meringkus Afri, yang berada di lantai 2 gedung Diknas Provinsi Kaltim.
Bukan hal yang mudah meringkus Afri. Polisi sempat kewalahan membujuk Afri yang enggan dikeler ke Polresta Samarinda. Walau rumit, akhirnya polisi berhasil menciduk Afri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S menegaskan, kasus yang menimpa salah satu anak buahnya itu, akan terus berlanjut. Apalagi saat kejadian, anak buahnya tengah melaksanakan tugas.
"Peristiwa ini sediannya bisa dijadikan pelajaran bagi pengguna jalan lainnya, agar bisa lebih bersabar. Mengingat infrastruktur yang ada tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan. Kami berharap ini peristiwa yang pertama dan terakhir kalinya," tandasnya.(oke/p-2/upi)


Sumber

Sabar banget tu polisi :capedes

daniel 17 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...