90% Orang Indonesia akan menjadi budak

90% Rakyat Indonesia Hanya Akan Menjadi Budak.

Sebuah perusahaan elektonik asal Jepang yang memperkerjakan 5000 orang dikawasan Industri tertentu di Indonesia terdiri dari 90% pekerja dengan penghasilan UMR. Jika lembur sampai 40 jam per bulan maka penghasilan rata-rata mereka mencapai 2.5 juta dengan catatan melakukan lembur yang sangat menguras tenaga itu. Dengan biaya kos-kos an 400 ribu, makan 30 ribu perhari, pulsa 50 ribu per bulan, jalan-jalan atau makan diluar 300 ribu per bulan maka tabungan maksimum yang dihasilkan adalah 850 ribu. Jika tidak ada lembur, dengan UMR 1.7 juta, maka tabungan mereka hanya 50 ribu.

Rata-rata perkerja di perushaan elektronik adalah wanita dengan rentang usia dari 18-23 tahun. Disamping itu system rotasi jam kerja 1 minggu masuk pagi dan 1 minggu masuk malam (sampai pagi) maka produktivitas mereka dari segi kesehatan akan hanya mencapai usia 25 tahun, kemudian tentunya akan digantikan dengan yang lebih muda. Lalu kemana mereka nantinya?.

Fakta lain menunjukkan, para pekerja tak resmi di counter HP di tangerang menerima gaji bulanan 700 ribu. Biaya kos-kos an 400 ribu per bulan, dengan sisa 300 ribu maka mustahil untuk hidup. Namun kebanyakan dari mereka menyewa kos dengan patungan antara 4 sampai 6 orang. Siasat ini mampu menurunkan pengeluaran untuk kos tetapi masih dalam rentang yang menunjukkan bahwa mereka tak akan mampu menabung 100 ribu per bulan.

Fakta diatas bisa dibuat sebagai referensi bahwa 90% angkatan kerja Indonesia berada dalam garis yang sangat menyedihkan. Jika dibandingkan dengan level Sarjana dengan penghasilan 3 juta perbulan untuk mereka yang baru lulus, level manajer 8-12 juta perbulan (tergantung pengalaman) maka kita melihat rentangan jurang yang sangat dalam antara si 90% dan 10%. http://www.kellyservices.co.id/ID/Re.../Salary-Guide/


Dilain pihak, naiknya harga property seperti rumah tidak serta merta menjamin kelas yang 10% itu mampu membeli rumah jika dibandingkan orangtua kita di tahun 70 an. Rata-rata rumah layak huni berkisar diatas 100 sampai 300 juta. Maka level manager harus menabung perbulan 4 juta selama 2 sampai 4 tahun untuk mendapatkan rumah yang layak.

Gambaran diatas semakin suram, saat melihat kenyataan bahwa baik level 90% dan 10% tersebut memiliki sifat konsumtif yang tinggi. Mereka kebanyakan mengikuti tren penggunaan HP yang mahal, jalan-jalan dn makan di food court di mall yang sangat mahal jika dibandingkan dengan makan di Singapore yang rata-rata 3.4 SGD per porsi.

Ini adalah gambaran sederhana atas kenyataan bahwa 90 dari populasi kita adalah budah yang pada akhirnya tidak memiliki apa-apa. Kita menyimpan bom waktu yang mungkin meledak 10 sampai 20 tahun mendatang.

Kita ambil sebagai contoh hidup di China, Provinsi Guangzhou. Gaji rata-rata disana 366 USD, ongkosrental apartment untuk 3 kamar 142 USD per bulan, biaya tranportasi dua arah 18 USD per bulan, makan di restoran biasa ( 3 kali makan sehari) 113.4 perbulan, sisa tabungan sekitar 96 USD per bulan. JIka makan dengan memasak sendiri di apartemen maka tabungan akan lebih besar bisa mencapai 130USD. http://www.numbeo.com/cost-of-living...city=Guangzhou


Bagaimana dengan Singapura?, Dengan gaji rata2 3089 SGD, sewa partemen 1476 SGD per bulan, 53 SGD per bulan untuk transportasi, makan 236 SGD perbulan di rumah makan biasa. Maka tabungan sekitar 1324 SGD. JIka memasak sendiri maka tabungan per bulan akan lebih tinggi. http://www.numbeo.com/cost-of-living...ntry=Singapore


Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi ini sangat tergantung kepada pemerintah karena mereka memiliki tugas dan wewenang untuk mengkontrol bagian mana dari kegiatan ekonomi di Negara ini yang harus disilidiki demi mencegah bom waktu itu meledak.

Pemerintah harus melakukan beberapa hal : 1. Menyediakan rumah murah karena pemerintah memiliki banyak tanah yang dapat didirikan oleh bangunan rumah karena pada dasarnya 60% harga rumah dipengaruhi harga tanah. 2. Pemerintah harus memperketat jaringan pengaman sosial untuk memberikan modal bagi angkatan purna kerja untuk memiliki usaha dalam artian menyokong kewirausahawan, ke 3. Pemerintah harus memberikan subsidi secara finasial bagi para SMA yang ingin melanjutkan kuliah dengan melakkan kontrak pengembalian biaya setelah bekerja seperti yang dilakukan oleh pemerinta Singapura, ke-4 pemerintahharus mulai jujur dan membasmi korupsi agars sifat fair dan legitimasi pemerintahan itu tetap ada dan mamou mengubah budaya nasional.

Tentunya ada banyak yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah bom tersebut, namun kenyataanya adalah jauh dari yang diharapkan dan mungkin masih sah jika dikatakan bahwa pemerintahan kita malah mengalami kemunduran.

muhruf 17 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...