Quote:
| JAKARTA - Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April mendatang. Kebijakan tersebut diyakini akan berdampak pada gejolak sosial masyarakat. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Said Iqbal mengatakan, buruh akan turun ke jalan menolak rencana kebijakan tersebut. "Apalagi, dengan kenaikan BBM berimplikasi dengan daya beli buruh pasti kami akan lebih besar lagi gejolak sosialnya," kata Said dalam keterangannya kepada okezone, Selasa (13/3/2013). Said mengancam akan kembali menggerakkan buruh untuk turun ke jalan dan melumpuhkan fasilitas umum."Buruh akan turun ke jalan menutup jalan tol, kami akan instruksikan pemogokan umum, menghentikan semua sarana pelayanan publik," tuturnya. Menurutnya, janji pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) jika BBM dinaikkan tidak akan menjawab persoalan masyarakat terutama kaum buruh. Daya beli masyarakat tidak mungkin terjadi seperti sebelum kenaikan BBM. "BLT itu hanya sogokan, sebagai pemanis. Rp150 ribu tidak menjawab persoalan bahwa ada 75 persen orang yang bergaji Rp3 juta kebawah itu menggunakan BBM premium," katannya. Dampak lain yang juga mengancam buruh yakni kenaikkan ongkos dua item dari total 46 item kebutuhan buruh. Dua item itu yakni ongkos sewa rumah dan biaya transportasi. "Sewa rumah dan transport mengambil porsi 35 persen dari 46 item. Kalau naik Rp50 atau Rp100 ribu per bulann, berapa persen lagi upah buruh keserap. Ini yang tidak pernah pemerintah pikir," pungkasnya. (tri) Sember |
mosnteruhuy 13 Mar, 2012
