Metrotvnews.com, Jakarta: Pengakuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan kader Partai Demokrat tentang adanya ancaman terhadap dirinya kemungkinan hanya isapan jempol. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal Marciano Norman mengaku belum ada ancaman langsung kepada presiden.
Ia menyebut Aksi protes atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih sebatas pada ketidakpuasan kebijakan pemerintah. "Saya rasa yang selama ini kita lihat tidak ada ancaman yang langsung," ujarnya ketika dijumpai usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/3).
Ia menyatakan, sejauh ini aksi protes kepada presiden masih sebatas pada ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah menaikkan BBM. Namun aksi ini tidak ditujukan dalam bentuk ancaman langsung kepada presiden. "Kalau ada, kami kembangkan. Tapi sampai saat ini belum ada," imbuhnya.(MI/Wtr2)
kalo ane pikir2 sih,laporan intelijen ga bakal di kasi tau ke wartawan gak perlu tau :o
kalaupun yang di bilang Kepala BIN di atas benar,terus yg di seritain presiden kemarin apaan donk? :bingung:
Ia menyebut Aksi protes atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih sebatas pada ketidakpuasan kebijakan pemerintah. "Saya rasa yang selama ini kita lihat tidak ada ancaman yang langsung," ujarnya ketika dijumpai usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/3).
Ia menyatakan, sejauh ini aksi protes kepada presiden masih sebatas pada ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah menaikkan BBM. Namun aksi ini tidak ditujukan dalam bentuk ancaman langsung kepada presiden. "Kalau ada, kami kembangkan. Tapi sampai saat ini belum ada," imbuhnya.(MI/Wtr2)
kalo ane pikir2 sih,laporan intelijen ga bakal di kasi tau ke wartawan gak perlu tau :o
kalaupun yang di bilang Kepala BIN di atas benar,terus yg di seritain presiden kemarin apaan donk? :bingung:
TonTaiPak 22 Mar, 2012
