Bupati jadi mahasiswa di Riau Tinju Dosesn,...

Pekanbaru (aziz:katakabar) Yusrizal, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Persada Bunda di jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, membantah apa yang dikatakan oleh Jefri Noer, Bupati Kampar, kepada wartawan kemaren.



"Belum sempat saya jelaskan soal nilai dia itu, saya sudah ditonjoknya," kata Yusrizal kepada sejumlah wartawan di Pekanbaru jelang siang ini.



Kemaren di kampus STIE Persada Bunda, kepada sejumlah wartawan Jefri mengatakan bahwa sekitar pukul 08.30 WIB, dia kebetulan lagi kantin kampus Persada Bunda. Tiba-tiba Yusrizal datang ke kantin itu.



Lantas Jefri menghampiri dosennya itu dan menanyakan nilai mata kuliah Hukum Adat yang belum keluar. Soalnya mata kuliah itu sudah kelar diikuti Jefri sejak tahun 2010 lalu. "Saya tanya baik-baik kenapa nilai saya belum keluar. Eh, Pak Yusrizal bilang, "itu urusan saya," jefri menirukan omongan Yusrizal.





Kepada katakabar.com, Yusrizal mengaku, setelah kejadian itu, dia mendapat teror lewat telepon. "Tapi semua itu saya anggap biasa saja. Sebab waktu menjadi aktifis, saya sudah sering mendapatkan hal yang semacam itu," katanya.

http://katakabar.com/kabar-hukum/100...sudah-ditonjok

berita kedua.

Yusrizal: Gimana Saya Meluluskan Hasil Nyontek?
Minggu, 04 Maret 2012 19:49 Abdul Aziz

Bangkinang (arief:katakabar) Yusrizal, SH,MH. Dosen Hukum Adat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda di jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau ini, besar nyali juga. Meski mahasiswanya seorang Bupati Kampar, dia justru tak mau subjektif.



"Gimana mau meluluskan dia. Wong kerjanya nyontek. Tiap ujian nyontek. Jadi kertas ujiannya ndak saya evaluasi karena itu otak orang," cerita Yusrizal kepada katakabar.com di ujung telepon, malam ini.



Mata kuliah hukum adat itu kata Yusrizal cuma 3 sistim kredit semester (SKS). Tapi lantaran lelaki 56 tahun ini tak meluluskan Bupati Kampar Jefri Noer itu, akibatnya justru fatal. Tadi pagi sekitar pukul 08.30 wib, wajah Yusrizal ditinju Jefri di samping kantin kampus itu. Sejumlah mahasiswa yang kebetulan ada di kantin langsung melerai.



Tak senang ditinju, Yusrizal segera melapor ke Polda Riau. Laporan bernomor: STP/74/III/2012/SPKT Pekanbaru 04 Maret 2012, segera dia kantongi. Yusrizal kemudian dibawa polisi untuk divisum di RS Bhayangkara di Jalan Kartini.



"Lalu, saat diperiksa di Polda Riau, saya ditanyai polisi, kalau nanti damai gimana. Lalu saya bilang, kalau damai sah-sah saja. Allah saja maha pemaaf. Tapi keadilan tetap harus ditegakkan," kata Yusrizal kepada polisi itu.



Tadi siang, saat dihubungi Jefri membantah kalau dirinya memukul Yusrizal. "Nggak benar itu. Jangankan saya tinju, menyentil saja nggak. Ini saya lagi di kampus," katanya di ujung telepon.

ADI Riau Kutuk Bupati Tinju Dosen
Senin, 05 Maret 2012 12:59 Abdul Aziz

Pekanbaru (aziz:katakabar) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) wilayah Riau mengutuk keras aksi Bupati Kampar, Jefri Noer, yang telah meninju Yusrizal, Dosen Hukum Adat Sekolah Tinggi Persada Bunda Pekanbaru.



"Ini tak bisa dibiarkan. Seorang mahasiswa meninju dosen itu sudah keterlaluan. Terserah lah dia Bupati. Tapi di kampus, dia itu mahasiswa," kata Nazaruddin, Sekretaris Umum ADI Riau kepada katakabar.com di Pekanbaru, siang ini.



Nazaruddin minta supaya kasus ini jangan sampai berhenti. "Kami minta kasus ini sampai ke pengadilan," pinta Nazar.



Yusrizal, dosen Hukum Adat yang ditinju oleh Jefri Noer mengamini apa yang dikatakan Nazar. "Saya tidak akan membiarkan kasus ini terhenti. Persoalan damai itu sah-sah saja. Tapi kasus hukumnya tetap lanjut," ujar Yusrizal.

PakHubbybie 05 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...