Curhat SBY: Akan Naikkan Harga BBM, Sekarang ini Saya Jadi Sasaran Tembak!

Akan Naikkan Harga BBM, SBY: Sekarang ini Saya Jadi Sasaran Tembak!
Minggu, 18/03/2012 22:48 WIB

Jakarta Ketua Dewan Pembina PD yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa keselamatannya terancam. SBY merasa sedang menjadi sasaran tembak kelompok aneh yang mengancam keselamatannya bahkan ingin menjatuhkan pemerintahan. "Saudara-saudara, sekarang ini yang dijadikan sasaran tembak, saya, SBY, kembali setiap saat begitu. Hari-hari saya, cek ke Ibu Ani SMS-nya begitu, disamping ada yang mendoakan baik-baik, ada yang memberikan semangat, bahkan ada yang mengancam keselamatan saya dan akan menjatuhkan saya di jalan," kata SBY.

Hal ini disampaikan SBY saat membuka silaturahim internal PD di kediamannya di Cikeas, Bogor, Minggu (18/3/2012). SBY menghubungkan ancaman ini dengan rencananya menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut SBY, tak ada pemimpin yang senang menaikkan harga BBM. "Apa artinya seorang pemimpin. Presiden mana yang senang atau gembira menaikkan harga BBM, tanyalah kepada semua, saya kira mendiang Bung Karno, Pak Harto siapapun yang pada zamannya mengambil keputusan yang pahit ini juga tidak akan senang," kata dia. "Saya ingat tahun 2005 dulu harga minyak naik, saya belum mengambil keputusan dan belum menaikkan harga BBM, saya diejek, ragu-ragu dan sebagianya. Saya bukan ragu-ragu, takut, tetapi saya harus hitung dengan cermat. Tapi kalau naik, apa yang harus kita lakukan kepada rakyat saya dari kalangan miskin. Dan setelah saya hitung dengan cermat, keputusan itu akhirnya saya ambil," ingatnya.

Kemudian pada tahun 2008 saat harga minya meroket, lanjut SBY, harga BBM dinaikkan. Dan ketika harga minyak dunia turun, harga BBM diturunkan. "Dan tahun 2008 menjelang pemilu saya naikkan lagi, popularitas saya jatuh, karena sebagian rakyat kita menganggap saya begitu saja menaikkan harga BBM. Dan saat ini sejek Desember sampai saat ini sejak saya katakan di Bogor, di Cilacap, saya mengatakan penghematan, karena sekali lagi menaikkan harga BBM ada konsekuensi-konsekuensi tertentu,"kenangnya.

"Tetapi mulai Maret tetakan memang sangat berat, tekanan pada ekonomi kita. Oleh karena itu pemerintah mengajukan kepada DPR untuk menyesuaikan harga BBM kita. Kalau saya ingin aman dan PD juga tidak akan diserang, saya juga tidak akan menaikkan BBM, tidak usah diutak atik subsidi, kalau saya menuruti hati saya. Tetapi sebagai pemimpin saya harus hadapi resiko,"tandasnya.
http://news.detik..com/read/2012/03/...991101mainnews

[imagetag]

HARGA BBM NAIK
Di Cikeas, Presiden SBY Ungkap Ancaman Penggulingan dan Kegalauan Hatinya
Saya Mau Ambil Risiko!

Minggu, 18 Maret 2012 , 21:22:00 WIB

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendapatkan caci maki sampai ancaman penggulingan lewat pesan singkat yang diterimanya setiap hari. Hal itu diutarakan Presiden dalam acara pembekalan kader Partai Demokrat yang dihadiri para petinggi partai dari Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, anggota Fraksi di DPR sampai pengurus DPP dan DPD di kediaman pribadinya di Cikeas, Jawa Barat, Minggu malam (18/3).

SBY mengaku selalu menjadi sasaran pukul utama apabila kebijakan pemerintah tidak dianggap memenuhi keinginan rakyat banyak, terutama dalam isu kenaikan harga BBM yang rencananya diterapkan awal April. "Hari-hari saya selalu diisi SMS. Selain ada yang doakan baik-baik, memberi semangat, tidak sedikit yang caci maki dan ancam keselamatan saya dan keluarga, mau dijatuhkan dan lain-lain," ungkap SBY.

Kata SBY, isi SMS itu juga selalu dibaca oleh sang istri, Ani Yudhoyono. SBY kemudian mengungkapkan isi hatinya bahwa dirinya pun sebetulnya tidak mau mengambil kebijakan pahit yang diambil dengan berat hati. "Kalau saya boleh berkata pada rakyat Indonesia yang saya cinta, presiden mana yang gembira menaikkan harga BBM?" ujarnya. "Bahkan mendiang Bung Karno, Pak Harto, siapapun juga tidak akan senang," tambahnya.

Dia mengingatkan, pada 2005 pun harga minyak dunia naik tinggi dan kala itu dirinya sempat menahan diri untuk ambil keputusan menaikkan harga BBM. "Saya belum ambil putusan naikkan BBM saya diejek pers dan politisi. Saya dikatakan penakut, ragu-ragu," lanjut SBY.

Dia mengaku, dalam memutuskan kenaikan BBM, baik saat ini maupun di 2005, tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan kemampuan rakyat kecil yang juga dari mana dirinya berasal. "Saya berasal dari rakyat miskin, saya tahu akan sulit kalau tidak dibantu," imbuh dia lagi.

Dari Desember 2011 hingga bulan Januari SBY mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan kebijakan antisipasi harga minyak dunia yang melambung. Opsi lain, misalnya konversi dari miyak ke gas termasuk aturan khusus lainnya dipikirkan. Tapi mulai Maret tekanan sangat berat pada ekonomi Indonesia. Maka pemerintah usul ke DPR untuk revisi APBN. "Kalau saya mau aman dan Demokrat tak diserang, tidak usahlah naik BBM biar ekonomi kita mau rusak atau tidak. Tapi sebagai pemimpin saya mau ambil risiko dan siap hadapi tantangan. Untuk kepentingan rakyat kita dan tentu segala sesuatu kita pikir masak-masak termasuk memberi bantuan pada saudara kita yang butuh bantuan," tuturnya
http://www.rakyatmerdekaonline.com/r...lauan-Hatinya-

----------------

Yaaaa ... yang sabar saja, Pak SBY! Orang sabar itu dikasihani Tuhan. Pokoknya sampeyan banyak-banyak saja istighfar.

koentjoro 19 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...