Demo BBM Rusuh, PDIP Mau Cuci Tangan: Bantah Pimpin & Tunggangi Demo 27/3

[imagetag]

PDIP Bantah Tunggangi Demo Penolakan Kenaikan BBM
Selasa, 27 Maret 2012 | 17:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik melayangkan kritik pedas pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang diduga menunggangi aksi unjuk rasa di sejumlah daerah untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun hal tersebut dibantah oleh partai tersebut.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Internal PDIP Eriko Sotarduga, partai dalam hal ini Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan surat instruksi kepada seluruh kader di daerah agar tidak berdemo ke Jakarta. Surat itu dikeluarkan agar tidak muncul kesan demo tersebut ditunggangi oleh PDIP.

"Kita melihat ada indikasi PDIP disebut-sebut ikut menunggangi demo. Maka melalui surat ini ditegaskan hal itu tidak benar. DPP menginstruksikan kepada seluruh DPD dan DPC untuk waspada terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan membuat kerusuhan dan dapat merusak citra partai," kata Eriko di Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Menurut Eriko, surat instruksi Megawati Soekarnoputri per tanggal 26 Maret 2012 dikeluarkan karena mencermati situasi saat ini. Menurutnya, memang ada surat pertama yang dikeluarkan pada 15 Maret 2012 lalu oleh partai. Namun, surat itu bukan untuk menyuruh agar kader PDIP harus turun di jalan dan melakukan aksi unjuk rasa, melainkan meminta dukungan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Sedangkan, surat kedua yang dilayangkan ini, kata dia, sebagai petunjuk bagi kader bukan karena partai sedang ketakutan dituduh sebagai otak aksi unjuk rasa yang ramai dilakukan. "Kalau takut tentu kita tidak turun. Jadi, surat ini melihat situasi rakyat saat ini. Harus diingat, partai juga bagian rakyat," tutur Eriko.

Adapun surat Megawati bernomor 1825/IN/DPP/III/2012, tanggal 26 Maret 2012 mengenai pelarangan aksi unjuk rasa oleh kadernya sebagai berikut:

Merdeka!!! Sehubungan dengan Surat DPP PDI Perjuangan Nomor: 1809/IN/DPP/III/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang instruksi, serta mencermati perkembangan situasi yang ada saat ini, maka DPP PDI Perjuangan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Menegaskan bahwa pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM oleh struktural partai di seluruh Indonesia disampaikan kepada DPRD/Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayahnya masing-masing.

2. Dalam menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM dilarang menggunakan atribut partai dan tidak boleh melibatkan pihak ketiga di luar kader partai.

3. DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada DPD dan DPC Partai se-Indonesia untuk waspada terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan membuat kerusuhan dan dapat merusak citra partai.

4. Menginstruksikan kepada DPD dan DPC PDI Perjuangan se-Indonesia untuk tidak melakukan aksi pengerahan massa ke Jakarta terkait penolakan kenaikan BBM tanpa ada izin resmi dari Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

5. Apabila DPD dan DPC Partai akan menyampaikan sikap penolakan kenaikan BBM dengan jumlah peserta yang besar di wilayah setingkat provinsi, maka harus seizin DPP Partai.

Demikian instruksi ini disampaikan untuk dilaksanakan dan dipatuhi dengan penuh tanggung jawab sebagai kader partai. Atas perhatiannya di ucapkan terima kasih. TTD Ketua Umum & Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan.
http://nasional.kompas.com/read/2012...n.Kenaikan.BBM


Berikut Berita-berita Kemarin, Saat Media Mengutip Statemen Elit PDIP
Sebelum Terjadinya Demo BBM yang Rusuh di Medan dan Jakarta

Quote:

Megawati Serukan Kepala Daerah dari PDIP Menolak Kenaikan BBM

Jumat, 16/03/2012 - 21:04

KUPANG, (PRLM).- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerukan kepada kadernya yang menduduki jabatan sebagai kepala daerah untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Langkah itu dinilai sejalan dengan keputusan Fraksi PDIP DPR RI yang menolak kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM yang disusul dengan pemberian Bantuan Tunai Langsung (BLT) dinilai tidak tepat sasaran dan cenderung merusak mental bangsa. "Kami melalui Fraksi PDIP di tingkat nasional, kemarin 2-3 hari lalu telah memutuskan, FPDIP telah menolak kenaikan harga BBM. Ini sangat sulit, PDIP di DPR itu bisa dikatakan berjuang sendirian. Di legislatif harus bersatu padu menyatakan menolak kenaikan BBM itu. Begitu juga dengan bupatinya," kata Megawati di depan kader PDIP se-Nusa Tenggara Timur di Gedung Olah Raga (GOR) Flobamora Oipoi, Kupang, Jumat (16/3/12).

Ia optimistis seruannya itu akan dipatuhi oleh kadernya yang juga duduk di pemerintahan. "Apakah efektif atau tidak, di PDIP saya yakin efektif. Tapi kalau di tempat lain, ya itu bukan saya. Monggo-monggo saja," ujarnya. Berdasarkan data sampai dengan awal 2011, PDIP memenangi 93 dari 220 Pemilukada atau sekitar 41 persen dari kepala jumlah kepala daerah. Dari 93 kepala daerah yang diusung, 31 di antaranya adalah kader PDIP.

Mega mengatakan, ia telah memberi instruksi dan arahan kepada FPDIP. "Kami menyebutnya opsi ketiga, yaitu belum perlunya kenaikan BBM ini. Ini bukan pencitraan karena kami sudah mencoba mendiskusikannya tiga bulan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kalau sekiranya tidak terjadi kenaikan BBM itu," tuturnya.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/181007

Politikus PDIP Aria Bima:
Bukan Tunggangi, PDIP Justru Pimpin Demo BBM
26 Maret 2012 | 22:47 wib

JAKARTA, suaramerdeka.com - Politisi PDI Perjuangan Aria Bima mengaku gemas mendengar tuduhan politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan bahwa partainya menunggangi aksi-aksi demonstrasi mahasiswa. "PDI Perjuangan bukan menunggangi, tetapi justru memimpin aksi-aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. PDI Perjuangan berdiri di depan bersama rakyat, mengawal perjuangan menolak kenaikan harga BBM," kata Aria Bima, yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.

Menurut Aria Bima, sejak sebelum demonstrasi mahasiswa merebak, sikap partainya sudah jelas dan tegas: menolak opsi menaikkan harga BBM. Sehingga wajar jika disebut justru partainyalah yang berdiri di depan, memimpin aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Sikap PDI Perjuangan itu sejalan dengan instruksi Ketua Umum Ibu Megawati agar seluruh kader partai membersamai rakyat menolak kenaikan harga BBM. Yang mana kader PDI Perjuangan tersebar di lembaga legislatif, eksekutif, maupun struktur partai sejak pusat hingga daerah," katanya.

PDI Perjuangan, kata Aria Bima, menolak kenaikan harga BBM lantaran meyakini pemerintah sebenarnya masih bisa mencari jalan keluar selain menaikkan harga BBM. Misalnya melakukan penghematan anggaran perjalanan dinas pejabat, melakukan efisiensi BPH Migas dan Pertamina, serta meningkatkan produksi (lifting) minyak dalam negeri.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...impin-Demo-BBM

PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia
Selasa, 27/03/2012 04:00 WIB

Jakarta PDIP menegaskan tidak menunggangi demo kenaikan harga BBM yang akan digelar besar-besaran mulai hari ini. Namun PDIP mengakui memimpin sejumlah demo kenaikan harga BBM di seluruh Indonesia. "PDI Perjuangan bukan menunggangi, tetapi justru memimpin aksi-aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. PDI Perjuangan berdiri di depan bersama rakyat, mengawal perjuangan menolak kenaikan harga BBM," Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari PDIP, Aria Bima, kepada detikcom, Selasa (27/3/2012).

Menurut Aria Bima, sejak sebelum demonstrasi mahasiswa merebak, sikap partainya sudah jelas dan tegas dalam menolak opsi menaikkan harga BBM. Sehingga wajar jika disebut justru partainyalah yang berdiri di depan, memimpin aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Sikap PDI Perjuangan itu sejalan dengan instruksi Ketua Umum Ibu Megawati agar seluruh kader partai bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM. Yang mana kader PDI Perjuangan tersebar di lembaga legislatif, eksekutif, maupun struktur partai sejak pusat hingga daerah," kata Aria Bima.

PDI Perjuangan, kata Aria Bima, menolak kenaikan harga BBM lantaran meyakini pemerintah sebenarnya masih bisa mencari jalan keluar selain menaikkan harga BBM. Misalnya melakukan penghematan anggaran perjalanan dinas pejabat, melakukan efisiensi BPH Migas dan Pertamina, serta meningkatkan produksi (lifting) minyak dalam negeri.

Pemerintah, ujar Aria Bima, juga bisa menekan harga BBM dengan membeli langsung minyak mentah kepada negara produsen, bukan melalui makelar dan spekulan seperti selama ini. Seiring dengan itu, pemerintah bisa menyiapkan kilang-kilang pengolahan BBM di dalam negeri dan mengembangkan industri bahan bakar nabati pengganti BBM. "Namun, opsi selain menaikkan harga BBM itu tidak pernah serius dilakukan. Pemerintah hanya mau cari gampangnya saja dengan langsung menaikkan harga BBM," katanya.
http://us.news.detik..com/read/2012/...uruh-indonesia
--------------------

Itulah akibatnya kalau ngomong kagak di fikir jauh, pagi bilang tahu, sore bilang tempe. Dulu bilang mendukung BBM naik, sekarang menolak keras. Kemarin bilang memimpin demo penolakan kenaikan harga BBM, hari ini sudah ganti lagi, bilang membantah pimpin dan tunggangi demo BBM ... :D

jagu4r 27 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...