Harga BBM Jadi Mainan Politik?

[imagetag]

http://nasional.kompas.com/read/2012...Mainan.Politik.

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh partai politik pesaing Partai Demokrat dinilai akan mendorong agar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak terlalu tinggi. Langkah itu dinilai untuk menghindari langkah Demokrat mengambil keuntungan dari kenaikan harga yang terlalu tinggi.

Hal itu terungkap ketika rilis jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia yang disampaikan peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di Kantor LSI, Jakarta, Minggu (11/3/2012). Adjie mengacu pada pengalaman kenaikan harga BBM sebelumnya. Pada 24 Mei 2009, harga bahan bakar jenis premium bersubsidi naik menjadi Rp 6.000 dari harga Rp 4.500. Pemerintah kemudian menurunkan harga premium secara bertahap, yakni pada Desember 2009 dan Januari 2009 hingga harganya kembali Rp 4.500.

Adjie menjelaskan, penurunan harga BBM ketika itu dijadikan alat untuk meraih simpati publik. Penurunan harga itu, kata dia, diklaim Partai Demokrat sebagai keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penurunan dua kali harga BBM ditambah program bantuan langsung tunai pada tahun 2008 dan 2009 membuat Partai Demokrat menanjak dari papan tengah di Pemilu 2004 menjadi pemenang Pemilu 2009.

"Ini juga menjadi momentum bagi SBY untuk menang satu putaran saja ketika Pemilu 2009. Turunnya harga BBM dan BLT sangat disukai mayoritas pemilih. Demokrat dan SBY mampu membentuk citra bahwa mereka yang berjasa," kata Adjie.

Jika berkaca pada pengalaman itu, partai lain tak ingin Partai Demokrat kembali mendapat "durian runtuh" dalam Pemilu 2014. Partai lain, lanjut Adjie, tak ingin kenaikan harga BBM yang akan diambil pemerintah sebelum April 2012 terlalu tinggi.

"Nanti memberi kesempatan pemerintah kembali menurunkan harga BBM menjelang 2014 dan itu akan menguntungkan Demokrat. Itu akan diiklankan sebagai keberhasilan SBY," ucap Adjie.

Adjie memperkirakan Partai Golkar akan keras menolak kenaikan harga BBM yang terlalu tinggi. Pasalnya, Partai Golkar telah menerima pengalaman pahit sebagai partai pendukung pemerintah.

Ketika harga BBM naik tahun 2005, Golkar kena getah dan dikritik oleh rakyat. Namun, ketika harga BBM turun hingga dua kali ditambah program BLT, Golkar tak mendapat berkah. "Program itu lebih dikapitalisasi sebagai program SBY dan Demokrat," pungkas Adjie.

denykorindo 12 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...