[HEBOH] Jika Jalur Ujian Tulis SNMPTN Dihapus, Nilai Rapor Banyak di Manipulasi?

[imagetag]

Jika Jalur Ujian Tulis SNMPTN Dihapus
Peluang Siswa SMA Non-Unggulan Lebih Besar

Kamis, 15 Maret 2012 , 19:06:00

JAKARTA—Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka meminta kepada pemerintah untuk dapat mengubah aturan mengenai kuota jalur undangan yang berdasarkan tingkat akreditasi sekolah.Ia menyarankan, agar sekolah berakreditasi rendah sebaiknya juga diberikan kesempatan lebih besar untuk dapat berpartisipasi dalam seleksi jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. "Ke depannya sebaiknya PTN juga harus bisa memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi di sekolah-sekolah yang non unggulan. Sehingga, kesempatan untuk mengikuti jalur undangan tidak didominasi oleh sekolah unggulan saja," ungkap Akhmaloka di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (15/3).

Jika jalur ujian tulis SNMPTN dihapus, Akhmaloka memastikan peluang bagi sekolah non unggulan akan mendapat kuota jalur undangan menjadi lebih besar. "Misalkan saja, kuota 60 persen dari ujian tulis yang dialihkan ke jalur undangan, maka akan membuka kesempatan yang luas bagi sekolah untuk mendaftarkan siswa-siswa berprestasi di sekolah non unggulan," terang Ketua Panitia Pusat SNMPTN itu.

Untuk diketahui, aturan yang berlaku saat ini, bagi sekolah yang belum terakreditasi hanya diberi jatah lima persen dari jumlah siswa untuk dapat ikut jalur undangan. Lalu sekolah dengan akreditasi C hanya 15 persen, akreditasi B sebanyak 30 persen, sedangkan untuk sekolah akreditasi A paling banyak, yakni 50 persen. "Nah dengan begitu, maka ke depannya sekolah baik unggulan dan non unggulan bisa memiliki kesempatan yang sama. Namun ini belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan," jelasnya.
http://www.jpnn.com/read/2012/03/15/...n-Lebih-Besar-

[imagetag]

Nilai Rapor Harus Ada Standar, Jika Jalur Tes Tulis SNMPTN Dihapus
Kamis, 15 Maret 2012 , 19:33:00

JAKARTA - Wacana kebijakan pemerintah untuk menghapus jalur ujian tulis pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mendatang, menuai dukungan. Akan tetapi, dukungan atas kebijakan tersebut harus juga mengedepankan asas keadilan di dalam menentukan penerima jalur undangan. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab mengatakan, selama ini kriteria dan tingkatan akreditas sekolah juga mempengarungi jumlah siswa yang berhak mengikuti jalur undangan. "Maka itu, kami mendukung jika memang ujian tulis SNMPTN dihapuskan. Asal semuanya harus mengedepannya fairness," terang Rochmat di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (15/3).

Setidaknya, lanjut Rochmat yang juga Sekretaris Panitia Pusat SNMPTN itu, penentuan penerimaan jalur undangan ditentukan dengan melalui evaluasi nilai rapor berdasarkan kriteria sekolah. Dalam hal ini, tentunya pemerintah harus membuat sistem untuk mendukung langkah tersebut. "Nilai rapor siswa itu bisa dibedakan berdasarkan kriteria sekolahnya. Nilai 9 di sekolah bagus, tentu berbeda dengan nilai 9 di sekolah standar," kata Rochmat.

Terpisah, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengungkapkan, jika sistem jalur ujian tulis dihapuskan maka jalur undangan akan lebih mampu memberikan akses yang luas bagi semua kalangan untuk masuk ke PTN. "Siswa di daerah akan semakin banyak memiliki kesempatan untuk masuk ke PTN. Bisa dikatakan, ini salah satu bentuk dukungan terhadap perluasan dan pemerataan pendidikan di Indonesia," tukasnya.

Diakui, dengan jalur seleksi nilai rapor dapat dipantau konsistensi kecerdasan siswa sejak semester 1 - 5. "Sehingga, nantinya dapat diketahui apakah kecerdasan siswa ini hanya digenjot bimbingan belajar demi mengejar kelulusan UN dan SNMPTN atau memang kecerdasan sejak awal," paparnya. Untuk diketahui, IPB menerima mahasiswa sebagian besar lewat jalur undangan hingga 63% dan kuota yang diterima dari ujian tertulis SNMPTN hanya 10%. Sedangkan melalui jalur mandiri 10%, dan sisanya 7% melalui beasiswa utusan daerah
http://www.jpnn.com/read/2012/03/15/...s-Ada-Standar-

[imagetag]

Antisipasi Manipulasi, PTN Cermati Rapor Calon Mahasiswa
Rabu, 14 Maret 2012 , 19:19:00

JAKARTA - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia sekarang ini harus lebih waspada dan berhati-hati dalam menerima calon mahasiswa melalui jalur undangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa kini marak manipulasi nilai agar siswa dapat diterima di PTN melalui jalur undangan. Hal tersebut turut diakui Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto. Akan tetapi, IPB juga selalu memproteksi diri dari kecurangan dan bertindak lebih selektif dalam menjaring siswa yang masuk di dalam jalur undangan. "Ya memang harus diakui bahwa di dalam proses penerimaan jalur undangan itu ada oknum sekolah yang berupaya untuk memanipulasi data atau nilai siswa. Tapi bagaimanapun kita tetap selalu selektif dalam menjaring siswa," ungkap Herry ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu (14/3).

Sekretaris Jenderal Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) ini menjelaskan, pihaknya bersama dengan tim-tim seleksi jalur undangan sudah berpengalaman untuk mendeteksi bentuk kecurangan oleh sekolah yang memanipulasi nilai siswa. Caranya, dengan mencermati nilai rapor siswa. "Dengan fokus memperhatikan nilai siswa dari semester ke semester bisa dilihat. Jika memang ada kecurangan yang dilakukan oknum sekolah pasti kejanggalannya akan cepat terdeteksi," tukasnya.
http://www.jpnn.com/read/2012/03/14/...lon-Mahasiswa-

------------

Ini Menteri Pendidikannya mau merusak pakem yang sudah baik selama ini dalam hal penerimaan mahasiswa baru di PTN. Seharusnya serahkan saja pada otonomi kampus masing-masing dalam menyeleksi calon mahasiswanya. Apakah PTN itu mau pakai SNMPTN kek! mau bikin test sendiri kek! atau mau percaya pada nilai Rapor SMA calon mahasiswa itu kek! Diknas sebaiknya tak terlalu intervensi, dengan mewajibkan bahwa untuk masuk PTN hanya cukup berbekal nilai Rapor doank seperti rencana diatas itu, bagaimana kalau di manipulasi?

dadoel 16 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...