ICW Klaim Punya Bukti Soal Broker Pembelian Sukhoi

http://www.beritasatu.com/nasional/3...an-sukhoi.html
"Trimarga (Rekatama) adalah agen dalam pembelian Sukhoi ini."

Indonesian Corruption Watch (ICW) mengatakan bahwa pihaknya mempunyai bukti kuat terkait dugaan keterlibatan perantara. Perantara itu berperan dalam kontrak pembelian enam pesawat jet tempur Sukhoi Su-30 Mk2 dari Russia senilai US$470 juta (Rp4,31 triliun).

"Trimarga (Rekatama) adalah agen dalam pembelian Sukhoi ini," ujar wakil koordinator ICW, Adnan Topan Husodo dalam jumpa pers gabungan enam kelompok masyarakat sipil hari ini.

Al Araf, direktur program di Imparsial yang juga hadir di jumpa pers di kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu menambahkan bahwa indikasi keterlibatan perantara itu sudah semakin kuat dengan pengakuan Rosoboronexport.

Rosoboronexport yang bertindak sebagai perwakilan pemerintah Russia dalam pembelian pesawat ini serta pejabat di lingkungan Tentara Nasional Indonesia mengakui memang ada perantara dalam pembelian itu. Pernyataan itu bahkan sudah dikutip sejumlah media.

Keterlibatan perantara dalam belanja alutsista (alat utama sistem senjata) militer Indonesia adalah masalah yang tak kunjung hilang, seperti dipaparkan Direktur Eksekutif IDSPS, Mufti Makaarim.

"Ada kesan simbiosis mutualisme, pemerintah tidak repot tapi harganya naik dari harga pasar," ujar Mufti.

Dia menambahkan bahwa hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Komisi I DPR, sebagai komisi yang membidangi pertahanan, agar lebih mempunyai komitmen untuk intervensi dalam pengadaan Sukhoi.

"Ke depannya pun proses pembelian alutsista harus bisa dievaluasi proses negosiasinya, karena harganya selalu lebih besar dari harga asli," ujar Mufti.

Masalah ini mengemuka sejak dugaan terjadinya penggelembungan harga kontrak pembelian Sukhoi hingga US$50 juta dollar akibat penggunaan perantara dilontarkan oleh Wakil Komisi I, TB Hasanudin awal bulan ini.

Kementerian Pertahanan sudah membantahnya dan mengatakan bahwa kontrak itu dilakukan langsung antara pemerintah Indonesia dan Rusia. Terjadinya selisih perbedaan harga pesawat per unit dibanding kontrak pembelian 10 unit Sukhoi, 2007 silam karena inflasi yang terjadi sejak itu.

Kedutaan Besar Russia di Jakarta pun sudah mengeluarkan bantahan serupa dengan Kementerian Pertahanan.

Quote:

Turunkan Presiden penipu..!!!!
[imagetag]

Pembelian Sukhoi Terus Menuai Kontroversi
http://www.metrotvnews.com/read/news...-Kontroversi/6

Metrotvnews.com, Jakarta: Foto yang diduga bos Trimarga Rekatama, Eng Jin Tjong alias Sujito Eng tengah bersama keluarga SBY beredar. Trimarga Rekatama adalah perusahaan mitra rosoboronexport dalam pengadaan pesawat Sukhoi.

Pembelian enam jet tempur Sukhoi 30MK2 dari pemerintah Rusia terus menuai kontroversi. Sebelumnya, Indonesia telah memiliki 10 unit Sukhoi dan penambahan itu untuk melengkapi skuadron Sukhoi TNI Angkatan Udara.

Tidak tanggung-tanggung total anggaran yang digelontorkan sebesar 470 juta dollar AS. Namun harga keseluruhan adalah 328 juta dollar, sehingga ada sisa sebesar 141,2 juta dollar.

Dugaan mark up pembelian Sukhoi bermula dari keterlibatan pihak ketiga sebagai broker, yang menyalahi aturan government to government.

Adalah PT Trimarga Rekatama, milik pengusaha Eng Jin Tjong yang ditunjuk sebagai agen JSC Rosoboronexport Rusia untuk menangani dokumen prakualifikasi. Padahal Rosoboronex punya kantor perwakilan di Jakarta.

Dari dokumentasi ICW pengusaha Sujito berfoto dengan Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono dalam sebuah acara.

Menurut koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, PT Trimarga sudah terlibat sejak awal proyek berjalan. Bahkan PT Trimarga juga terlibat dalam pembelian tank amfibi BMP3F tahun 2010.

Pembelian pesawat sukhoi menuai kecaman setelah adanya peran agen yang ditunjuk oleh pemerintah. Lalu siapa sebenarnya yang bermain di belakang pihak ketiga itu???(DNI)

Pongasi 17 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...