KONSPIRASI SBY untuk MEREBUT KEMBALI DEMOKRAT

DRAMA NAZARUDDIN dan KAITANYA DENGAN ORANG-ORANG DIBALIK SBY
Berikut ini adalah analisis mengenai kasus Nazarruddin mantan Bendahara Partai Demokrat beserta orang-orang dibalik SBY.

Latar Belakang
Semakin hari, nyanyian Nazaruddin semakin mekar dan sepertinya dia memiliki banyak informasi keterlibatan Partai Demokrat dalam kasus korupsi ratusan Milyar. Tak perlu menjelaskan kasus apa saja yang dia utarakan , publik sudah mengetahui dan lagipula publik mungkin lebih mampu mengingat kasus itu dibanding nama menteri Kehutanan.

Tapi jangan lupa, sebelum keberhasilan penangkapan Nazaruddin dalam beberapa bulan petualanganya diluar negeri, selama pelarian itu dia sangat sering bernyanyi melalui BBM maupun SKYPE .Sekedar mengingatkan juga bahwa dia itu sering melantunkan keluhan terhadap Ibas putera SBY yang dia sebut teman tak kenal balas budi, tetapi anehnya dalam pelarian nya itu, tak pernah dia secara spesifik mencantumkan nama Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi yang kini mencuat kepermukaan.

Kini setelah tertangkap, Si Nazar ( Alias Nazaruddin) kemudian mendikte kita dengan nyanyian yang lebih persifat personifikasi seperti istilah Ketua dan Ketua Besar. Semakin hari dia bernyanti semakin jelas arah sasaran serangan nya, yaitu : " Anas Urbaningrum".
Melihat banyaknya kasus Korupsi yang melilit Partai Demokrat, saya semakin yakin bahwa banyak tokoh penting dibalik kasus ini yang terlibat berbagai kasus baik itu yang berhubungan langsung dengan kasus yang disebut oleh Nazar maupun yang tidak langsung. Masalahnya sekarang, siapa yang harus dikorban kan? Dan apa yang diselematkan dibalik pengorbanan itu.

Kekalahan Andi Malaranggeng yang konon sangat dekat dengan SBY adalah pukulan berat bagi para pendiri partai Demokrat ( Termasuk SBY). SBY sangat yakin, jika Andi yang menang maka besar kemungkinan regenerasi penerus partai Demokrat akan selalu menggandeng keturunan SBY. Namun fakta menunjukan bahwa Anas lebih pintar mencari roti besar untuk dibagi-bagikan dan roti ini dimakan oleh utusan partai dari daerah yang kemudian mereka sebagian besar menjatuhkan pilihanya pada Anas yang membuat SBY terperangah bahwa dia dikelilingi oleh orang rakus dan yang paling memilukan hatinya (SBY), dia menghadapi kenyataan dimana kerajaan yang dia bangun di rampas di depan matanya.

Anas pintar mengantisipasi bahasa tubuh SBY ini. Setelah terpilih, secara cepat dia mengumumkan bahwa akan merangkul Andi Malaranggeng dan Ibas dalam kepengurusan partai yang baru saja dia menangkan. Ini kemudian meluknakkan hati SBY yang mana kemudian dia datang untuk menutup acara pemilihan tersebut. Dengan usia yang masih muda belia, Ibas ( 32 tahun) banyak dicurigai adalah perpanjangan tangan SBY untuk tetap menancapkan keluarganya dipengerusuan partai
http://politik.vivanews.com/news/rea...-beri-wejangan

SBY, si peragu tidak dengan mudah mempercayai Anas. Kemungkinan atas beberapa diskusi dengan dewan penasehat Demokrat bahwa disimpulkan cara untuk mendapatkan kembali partai Demokrat dari tangan Anas adalah dengan mencari celah yang mampu menyeret Anas ke hukum. Menurut pendapat saya, korban yang pas untuk ini adalah Nazaruddin yang kemudian diketahui bersama-sama dengan Anas memiliki sejumlah perusahaan yang pemasukan pendapatanya adalah hasil kemenanganya atas beberapa tender proyek pemerintah yang tentunya kemenangan itu adalah karena pengaruh partai Demokrat. Kemudian juga diketahui ada banyak kasus korupsi dan kecurangan dalam tender tersebut.

SBY tahu betul bahwa mendepak Anas dengan cara seperti itu akan melukai partainya sendiri, namun memang tidak ada pilihan yang pas dan efektif karena jika menunggu waktu 5 tahun lagi, di pentas PEMILU 2014, hal itu mustahil karena Demokrat secara UUD tidak mungkin mencalonkan kembali SBY. Si Ruhut, yang kemungkinan besar sebagai perpanjangan tangan isi hati SBY berusaha membuat isu untuk melakukan amendemen masa jabatan presiden 3 kali yang kemudian kandas dan mendapat banyak penolakan dari kalangan publik maupun ahli tata negara. Kemudian ada juga isu menetapkan Ani ( Istri SBY) sebagai calon untuk presiden 2014. Ini semua membuktikan gejolak di CIKEAS dan SBY secara pribadi yang semakin gusar dan tidak rela Demokrat ada dalam genggaman Anas.
http://fokus.vivanews.com/news/read/...jut-atau-cukup

SBY memang Ketua Dewan Pembina Demokrat, tetapi dia tentu tidak akan mampu menetapkan siapa calon dari demokrat yang akan maju di 2014. Anas, tentunya secara otomatis akan menjadi calon presiden. Jika anas terpilih sebagai presiden 2014 maka keluarga Cikeas tentu akan terbuang semakin jauh dan bahkan tergusur dari partai Demokrat, ini sekali lagi menyedihkan untuk SBY.

Jadi apapun nyanyian Nazar, sudah dimamafaatkan untuk menyerang Anas. Ini bagian dari intrik SBY dan orang-orang pendukungnya untuk kembali merebut Demokrat.

kerbau21 12 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...