Naifnya PDIP: Sudah Punya Wakil di DPR/D, Masih Turun ke Jalan Gabung "DPR Jalanan" ?

Anas Kritik Instruksi Megawati Soekarnoputri
Senin, 26 Maret 2012 , 21:42:00 WIB

RMOL. Langkah PDIP yang akan mengerahkan massa untuk demonstrasi menolak kenaikan BBM, besok dikritik Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Kata Anas, PDIP adalah partai besar, punya wakil yang banyak di DPR. Harusnya, sikap penolakan itu cukup dilakukan di DPR. "Wakilnya kan banyak dan bagus-bagus. Karena itu, sebaiknya ekspresi politiknya, sikap politiknya itu disampaikan di dalam proses politik di parlemen," katanya di Gedung DPP Demokrat, Jalan Kramat VII, Jakarta Pusat, Senin (26/3).

Sebelumnya diinformasikan, besok, PDIP mengerahkan kadernya sebanyak satu juta orang untuk menggelar aksi menolak kenaikan BBM di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Bahkan, instruksi itu langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melalui surat resmi partai. Aksi itu dilakukan karena PDIP tidak bisa menghadang rencana kenaikan BBM bila cuma menggandalkan kader-kadernya di DPR. Karena itu PDIP memilih turun bersama-sama masyarakat.
http://www.rmol.co/read/2012/03/26/5...Soekarnoputri-

PDIP Kerahkan Massa Demo BBM
Senin, 26 Maret 2012 20:57 WIB

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Ratusan kader dan simpatisan PDIP Kota Mojokerto bakal beraksi turun jalan menolak kenaikan harga BBM. Mereka akan menggelar aksi di depan kantor Wali Kota Mojokerto, pada Selasa (27/3/2012). "Sesuai rencana, besok (hari ini) kami akan mengerahkan massa PDIP berunjuk rasa di depan Kantor Pemkot dan DPRD Mojokerto menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM," ujar Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Yunus Suprayitno, Senin (26/3/2012).

Menurut Yunus yang juga wakil ketua DPRD Kota Mojokerto ini, aksi demo tersebut juga akan meminta wali kota Mojokerto untuk membubuhkan tanda tangan penolakan kenaikan BBM. Apalagi, Wali Kota Abdul Gani Suhartono adalah kader PDIP, dan dalam dua kali periode pilwali diusung PDIP. "Penolakan kenaikan BBM ini instruksi DPP PDIP. Harus dipatuhi semua kader tanpa kecuali," ujar dia.

Selain akan diikuti oleh ratusan simpatisan dan kader, lanjut Yunus, tiga kader yang duduk di kursi Dewan, yakni Sunarto ketua FPDIP, Gatot Supriyadi ketua Komisi I, dan Sugeng Sudarno wakil ketua Komisi III akan terlibat aktif dalam aksi demo. "Banyak elemen masyarakat yang bersedia ikut aksi, namun aksi kali ini kita fokus pada kader dan simpatisan kita saja," katanya.
http://www.tribunnews.com/2012/03/26...massa-demo-bbm


PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia
Selasa, 27/03/2012 04:00 WIB

Jakarta PDIP menegaskan tidak menunggangi demo kenaikan harga BBM yang akan digelar besar-besaran mulai hari ini. Namun PDIP mengakui memimpin sejumlah demo kenaikan harga BBM di seluruh Indonesia. "PDI Perjuangan bukan menunggangi, tetapi justru memimpin aksi-aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. PDI Perjuangan berdiri di depan bersama rakyat, mengawal perjuangan menolak kenaikan harga BBM," Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari PDIP, Aria Bima, kepada detikcom, Selasa (27/3/2012).

Menurut Aria Bima, sejak sebelum demonstrasi mahasiswa merebak, sikap partainya sudah jelas dan tegas dalam menolak opsi menaikkan harga BBM. Sehingga wajar jika disebut justru partainyalah yang berdiri di depan, memimpin aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Sikap PDI Perjuangan itu sejalan dengan instruksi Ketua Umum Ibu Megawati agar seluruh kader partai bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM. Yang mana kader PDI Perjuangan tersebar di lembaga legislatif, eksekutif, maupun struktur partai sejak pusat hingga daerah," kata Aria Bima.

PDI Perjuangan, kata Aria Bima, menolak kenaikan harga BBM lantaran meyakini pemerintah sebenarnya masih bisa mencari jalan keluar selain menaikkan harga BBM. Misalnya melakukan penghematan anggaran perjalanan dinas pejabat, melakukan efisiensi BPH Migas dan Pertamina, serta meningkatkan produksi (lifting) minyak dalam negeri.

Pemerintah, ujar Aria Bima, juga bisa menekan harga BBM dengan membeli langsung minyak mentah kepada negara produsen, bukan melalui makelar dan spekulan seperti selama ini. Seiring dengan itu, pemerintah bisa menyiapkan kilang-kilang pengolahan BBM di dalam negeri dan mengembangkan industri bahan bakar nabati pengganti BBM. "Namun, opsi selain menaikkan harga BBM itu tidak pernah serius dilakukan. Pemerintah hanya mau cari gampangnya saja dengan langsung menaikkan harga BBM," katanya.
http://news.detik.com/read/2012/03/2...onesia?9911012
Politisi PDIP, Aria Bima: Bukan Tunggangi, PDIP Justru Pimpin Demo BBM
26 Maret 2012 | 22:47 wib

JAKARTA, suaramerdeka.com - Politisi PDI Perjuangan Aria Bima mengaku gemas mendengar tuduhan politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan bahwa partainya menunggangi aksi-aksi demonstrasi mahasiswa. "PDI Perjuangan bukan menunggangi, tetapi justru memimpin aksi-aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. PDI Perjuangan berdiri di depan bersama rakyat, mengawal perjuangan menolak kenaikan harga BBM," kata Aria Bima, yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.

Menurut Aria Bima, sejak sebelum demonstrasi mahasiswa merebak, sikap partainya sudah jelas dan tegas: menolak opsi menaikkan harga BBM. Sehingga wajar jika disebut justru partainyalah yang berdiri di depan, memimpin aksi unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Sikap PDI Perjuangan itu sejalan dengan instruksi Ketua Umum Ibu Megawati agar seluruh kader partai membersamai rakyat menolak kenaikan harga BBM. Yang mana kader PDI Perjuangan tersebar di lembaga legislatif, eksekutif, maupun struktur partai sejak pusat hingga daerah," katanya.

PDI Perjuangan, kata Aria Bima, menolak kenaikan harga BBM lantaran meyakini pemerintah sebenarnya masih bisa mencari jalan keluar selain menaikkan harga BBM. Misalnya melakukan penghematan anggaran perjalanan dinas pejabat, melakukan efisiensi BPH Migas dan Pertamina, serta meningkatkan produksi (lifting) minyak dalam negeri.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...impin-Demo-BBM

----------------

Inilah salah satu anomali aneh dari penerapan sistem Demokrasi (baca: DEMOCRAZY) di Indonesia, sejak Reformasi 1998 lalu. Mulai sistem Kabinet Presidentil yang dirubah menjadi kabinet koalisi macam di kabinet Parlementer, hingga masih doyannya parpol dan politisi yang sudah duduk di Lembaga Parlemen (DPR), turun berdemonstrasi ke jalanan, bergabung dengan "Parlemen Jalanan". Fenomena ini selain membingungkan ilmuan dan pakar politik, juga akan menjadi bahan studi menarik untuk diteliti. Padahal, ujung semua anomali itu sederhana saja, kalau mau diteliti tuntas, key research-nya ternyata hanya kalimat "wani piro?" ... :D

jamil4h 27 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...