PKS ditduh berkianat karena nolak BBM naik, PD jelas khianati rakyat terkait BBM

Demokrat: PKS Berkhianat, Main Tusuk
Jumat, 23 Maret 2012 11:41 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PKS dituding mengkhianati koalisi karena sikapnya menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, menilai hal tersebut sebagai bentuk pengkhianatan.

"PKS tak perlu surat-suratan menolak. Itu salah alamat," jelasnya, kepada Republika, Jumat (23/3).

Seharusnya PKS menghargai koalisi, karena hakekat koalisi itu bersama pemerintah dalam suka dan duka. "Jadi PKS mengkhianati pemerintah dan semangat Sekretariat Gabungan Partai Koalisi," kata Ramadhan.

Pihaknya menyatakan, PKS seharusnya mempergunakan forum diskusi Setgab untuk berdialog jika memiliki perbedaan pandangan dengan partai koalisi lainnya. PKS dipersilakan berargumentasi. "Jadi jangan seperti sekarang dong," ujar dia.

Apabila PKS tidak menggunakan forum dialog Setgab dan justru mengirim surat penolakan belakangan kepada presiden, maka Ramadan mengibaratkan PKS sedang main tusuk terhadap pemerintah. "Kesannya PKS seolah-olah tau tahu atau tak mau tahu situasi perekonomian dan gejolak ekonomi dunia," ucap Ramadhan.

Dia bahkan menuding PKS hanya memanfaatkan posisinya di koalisi untuk menduduki kementerian strategis di kabinet. "Tapi tak mau senasib sepenanggungan dengan pemerintah. Padahal Pemilu 2014 masih jauh, tapi indikasi benih-benih menelikungnya parah," kata Ramadhan.

Jika sikap plin-plan ini dipelihara, rakyat pasti kecewa. "Publik ingin PKS jangan disorientasi, mau nikmat sendiri dan kanan kiri oke," imbuh Ramadhan.

Sekjen PKS, Anis Matta, mengatakan PKS memberi sejumlah opsi kepada pemerintah terkait harga BBM dalam surat mereka kepada PresidenSBY. Tapi kenaikan harga BBM sama sekali tidak masuk dalam opsi tersebut karena PKS tidak merekomendasikannya.

"Soal masukan PKS diterima atau tidak, itu urusan lain. Yang penting kami sudah nyatakan sikap," ujar Anis. PKS bersikukuh, masih ada jalan selain menaikkan harga BBM.
Redaktur: Djibril Muhammad
Reporter: Erdy Nasrul

ummm mana yang waras ya????
BUKANNYA waktu itu PD dengan BANGGA bilang Kalo KENAIKAN BBM KEINGINAN RAKYAT, DAN SESUMBAR BAHWA KEMBARGO IRAN tidak akan mempengaruhi INDOMESIA?? makanya jangan sombong orang2 PD?? makan tuh bacot sendiri...

http://www.republika.co.id/berita/na...nat-main-tusuk

indrasplash 23 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...