PKS, jangan main dua kaki

SATURDAY, 24 MARCH 2012 10:11
PKS, jangan main dua kaki

[imagetag]

(Istimewa)
JAKARTA - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, menilai langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menolak kenaikan BBM, bukti kurang konsisten dengan koalisi.

Politikus PKB ini menganggap bahwa PKS bermain di dua kaki. "Sebagai anggota koalisi harus komitmen dengan keputusan kolektif dalam koalisi. Bila enggak setuju bicarakan di dalam, jangan bermain dua kaki," ujarnya kepada wartawan di Kementerian Agama, Jakarta, tadi malam.

Namun, Helmy sepakat jika kebijakan untuk menaikkan harga BBM merupakan pilihan yang rumit. Kendati demikian, sebagai anggota koalisi, maka partai pendukung pemerintah harus menerima keputusan tersebut. "Ini memang pilihan pahit, tapi tetap harus diambil. Maka kami dalam kaolisi akan mendukung pemerihtah," tambahnya.

Lebih jauh Helmy enggan mengomentari pernyataan kader Demokrat yang mengancam akan mengeluarkan PKS dari koalisi. "Itu harus setgab yang bicara soal itu. Saya tidak dalam posisi bicara soal ini. Silakan nanti rakyat yang menilai," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan menganggap tindakan PKS ini bukan merupakan tindakan koalisi, melainkan tindakan oposisi. "Dalam surat itu kita melihat keanehan, karena kalau dalam koalisi itu harus bertindak sama-sama, kalau tidak sama itu bukan koalisi melainkan oposisi," ungkap Ramadhan.

Ramadhan juga menganggap sikap PKS ini dianggap menusuk dari belakang. “Bukan berarti koalisi tidak boleh diskusi dan bukan harus disampaikan kepada media kami telah mengirim surat, karena itu dianggap telah menusuk dari belakang. Berbicara mengenai ketidaktegasan terhadap koalisi yang membangkang itu bukan berarti tidak ada punishment," katanya.

Langkah menaikkan harga BBM ini dianggap sudah merupakan langkah terakhir untuk menyelamatkan perekonomian nasional, dan dianggap sudah tidak ada pilihan lain. "Beban APBN kita sudah semakin berat dengan adanya subsidi yang memberatkan APBN itu. Ini sudah merupakan langkah terakhir untuk menyelamatkan perekonomian nasional karena sudah tidak ada pilihan lagi," ujar Ramadhan.
(dat03/okz/viva)

http://www.waspada.co.id/index.php?o...itik&Itemid=30


mau 1 kaki kek, mau 2 kaki kek, mau BBM naik turun kek... Pokoknya ane dukung Jokowi dan Koh Ahok :iloveindonesias

ronnywaluya 24 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...