SBY: Kalau Bukan Harga Minyak Dunia Melambung, Ngapain Repot-Repot Naikin Harga BBM?

SBY: Ngapain Repot-Repot Naikin Harga BBM?
Minggu, 18/03/2012 21:39 WIB

Jakarta Rencana pemerintah menaikkan harga BBM, merupakan pekerjaan yang panjang dan merepotkan. Bila bukan karena keterpaksaan dan demi kepentingan nasional, pemerintah tidak mungkin menempuh proses yang merepotkan tersebut.

Demikian tegas Ketua Wanbin PD yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Penegasan tersebut disampaikannya saat membuka silaturahim elit PD di kediaman pribadinya di Cikeas, Kab. Bogor, Minggu (18/3/2012). "Kalau tidak karena tekanan harga minyak dunia yang meroketnya, ngapain kita naikkan harga BBM? Ngapain kita ubah APBN yang tiga bulan berjalan?" katanya SBY. "Itu prosesnya nggak mudah dan bikin repot. Kalau pemerintah mengajukan penyesuaian APBN, pasti ada alasannya," tegasnya.

Salah satu alasan penyesuaian atau perubahan adalah adanya dasar asumsi untuk pembagunan yang dianggarkan dalam APBN yang berubah. Bila asumsinya itu sudah berubah, otomatis rencana pembangunannya menjadi tidak valid lagi sehingga target untuk pencapaiannya menjadi tidak lagi realistis.

Penyesuaian APBN termasuk buat mengurangi subsidi BBM, adalah kebijakan yang mutlak diambil oleh pemerintahan di negara mana saja dalam kondisi seperti sekarang ini. Tujuannya adalah menyelamatkan ekonomi nasional yang merupakan hajat hidup seluruh warga negara.

"Kalau APBN kita jaga tetap sehat, maka ekonomi kita akan sehat dan ekonomi tumbuh. Kalau ekonomi tidak tumbuh, maka rakyat miskin yan kena," ujar SBY. "Selamat ekonomi, maka Insya Allah selamat semuanya. Kalau ekonomi runtuh karena respons yang tidak tepat, maka yang ada malapekata," tegasnya.

Pertemuan silaturahim malam ini diikuti oleh seluruh kader PD dalam DPP, Wanbin, Wanhor, Komwas, FPD DPR RI dan DPD. Di dalam kesempatan seperti ini, Ketua Wanbin PD memberikan arahan mengenai tantangan ke depan bagi PD dan bangsa.
http://news.detik..com/read/2012/03/...ga-bbm?9922022



Harga Minyak Dunia Tembus Level Tertinggi
17 Maret 2012 | 23:15 wib

NEW YORK, suaramerdeka.com - Harga minyak dan bensin menanjak ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Harga minyak di New York untuk pengantaran April naik US$ 1,95 menjadi US$ 107,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi sejak 9 Maret lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah naik 8,3% dan turun 0,3% pada pekan ini. Sedangkan harga bensin untuk pengantaran April naik 2,1% menjadi US$ 3,3569 per galon. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 Mei lalu.

Lonjakan harga minyak dan bensin berdasarkan spekulasi bahwa tingkat permintaan minyak akan meningkat seiring rebound yang terjadi pada ekonomi AS. "Sejalan dengan ekonomi AS, permintaan minyak akan meningkat dan mendorong harga minyak untuk naik lebih tinggi," jelas Paul Crovo, oil analyst PNC Capital Advisors Paul Crovo. Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei naik US$ 3,21 atau 2,6% menjadi US$ 125,81 sebarel di ICE Futures Europe exchange.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...evel-Tertinggi

--------------

Logikanya, karena Indonesia adalah memproduksi minyak dan mengexportnya, maka otomatislah setiap ada kenaikan minyak perbarrelnya di dunia, maka penerimaan Negara dari sektor migas itu seharusnya bertambang jua dalam mengisi kantung-kantung penerimaan APBN Pemerintah. Pengeluaran subsidi memang bertambah, tetapi seharusnya kenaikan subsidi itu akan tertutupi dengan tambahan penerimaan Pemerintah dari hasil export migasnya.

dienabuseth 18 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...