[TRUE STORY] Wawali SBY Ikut Demo BBM, Tuntut Walikotanya Tolak Kenaikan BBM

Wakil Walikota Surabaya Ikut Demo BBM
Kata dia, perubahan harus dilakukan, tidak dengan reformasi, tetapi dengan revolusi.
Selasa, 27 Maret 2012, 12:51 WIB

[imagetag]
Wakil Walikota Surabaya ikut demo BBM

VIVAnews - Di Jawa Timur massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memblokade ruas Jalan Gubernur Suryo tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi. Mereka bergabung dengan massa aksi mahasiswa, berbagai LSM dan masyarakat umum.

Massa ikut pendemo tidak kurang dari 15 ribu orang serentak menyuarakan penolakan rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM, Selasa 27 Maret 2012. Dengan bergantian, masing-masing korlap dari massa pendemo melakukan orasi. Mereka mengkritisi kebiijakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang dinilai menyimpang dari ketentuan UUD 45.

"Pemerintahan SBY-Boediono telah melakukan pelanggaran, menyimpang dari amanat UUD 45 yang meminta menciptakan kesejahteraan untuk rakyat. Ini bentuk penyimpangan yang harus diluruskan. Termasuk tindakan ceroboh yang akan menaikkan harga BBM," kata Kusnan dari elemen LSM.

Mendukung orator yang bersuara lantang, massa lainnya ikut mendukung dengan mengibarkan berbagai spanduk dukungan penolakan kenaikan BBM.

Sejumlah poster juga ikut mewarnai aksi. Di antaranya, mengutuk pemerintahan RI yang disebut tidak berkutik dibawah pengaruh kekuatan asing. "Indonesia negara kaya, termasuk kaya bahan tambang. Tetapi nyatanya hingga saat ini rakyat negeri ini terus terpuruk. Kemiskinan dimana-mana dan pengangguran terus meningkat," teriaknya.

Selain massa mahasiswa, LSM juga tampak ikut melakukan orasi Wakil Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono yang juga kader PDI-P Kota Surabaya.

Di atas mobil pengeras suara Bambang DH mengatakan, untuk menuju kesejahteraan rakyat perubahan harus dilakukan, tidak dengan reformasi, tetapi dengan revolusi. "Revolusi yang harus kita lakukan tidak harus dengan berdarah-darah. Melainkan dengan santun, memberikan peringatan keras kepada pemerintah. Kalau kebijakan yang dilakukan selama ini salah. Akibatnya, kemiskinan dan keterpurukan terus terjadi. Ini yang harus kita lawan," ucap Bambang DH.

Sementara untuk menghindari kejadian yang tidak diingiinkan, di depan Gedung Grahadi dijaga puluhan petugas polisi. Termasuk memblokade kedua pintu Gedung Grahadi. Selain dengan melakukan pagar betis juga dipasang dengan kawat berduri.

Di tengah orasi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sempat menemui massa pendemo. Soekarwo mengatakan akan menyampaikan suara dan aspirasi warga atau massa pendemo untuk disampaikan ke pemerintah pusat. "Sebagai kepala pemerintahan, saya tidak akan tinggal diam dengan apa yang anda lakukan. Saya akan menyampaikan ini ke pemerintah pusat. Tetapi perlu diingat semua keputusan ada di pemerintah pusat," urai Soekarwo.

Ditambahkan, jika BBM benar-benar jadi naik, Soekarwo berjanji akan memberikan bantuan kepada masyarakat Jatim. "Itu akan kami wujudkan dengan sarana transportasi murah, dan penyediaan angkutan untuk masyarakat kecil termasuk buruh, pelajar, mahasiswa dan warga kecil lainnya.

Hingga saat ini, aksi demo khususnya di depan Grahadi masih terus berlangsung.
http://metro.vivanews.com/news/read/...-ikut-demo-bbm


Massa PDIP (Pimpinan Wawali Surabaya) Tuntut Risma Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM
Selasa, 27/03/2012 13:37 WIB

Surabaya - Gelombang unjukrasa penolakan kenaikan harga BBM di Kota Surabaya hingga pukul 13.13 Wib, berlangsung aman. Setelah di Grahadi dan DPRD Surabaya, massa PDIP demo di Balaikota Surabaya.

Setelah dijanjikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk meneruskan tuntutannya ke presiden, massa PDIP bergeser ke DPRD dan Balai Kota Surabaya. Kemacetan pun tak terhindarkan.

Sebab massa yang membawa bendera PDI Perjuangan itu juga memenuhi Jalan Walikota Mustajab. Massa partai banteng moncong putih itu juga demo di depan rumah dinas Walikota Tri Rismaharini. "Risma penghianat partai," teriak seorang pendemo.

Massa PDIP pantas marah, karena mereka berkeinginan walikota yang diusung partainya tegas menolak kenaikan harga BBM. "Risma tidak pro wong cilik. Risma keluar," teriak pendemo yang lain.

Aparat kepolisian siaga penuh di sekitar balaikota. Pagar kawat berduri pun dipasang. Demikian pula, kendaraan taktis dan water canon disiapkan di halaman kantor walikota.
http://surabaya.detik..com/read/2012...ikan-harga-bbm

-------------

Kepala Daerah Kota Surabaya ini, baik Walikota mau pun Wakil Walikotanya, keduanya adalah kader PDIP. Hanya saja karena tidak kompak, diaman Pak Wawalinya takzim mengikuti instruksi Ibu Megawati untuk menolak kenaikan BBM, sedangkan Ibu Walikotanya memilih diam seribu bahasa, sepenuhnya menempatkan diri sebagai pejabat Negara/Pemerintah yang tidak menjadikan dirinya hanya figur milik parpolnya saja, tetapi milik rakyat ... :D

leylam4ajnun 27 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...