Jakarta, Seruu.com - Wakil Ketua BEM Universitas Haluoleo (UNHALU), Zulfakar mendapatkan tindakan kekekarasan dan pengancaman yang dilakukan aparat kepolisian kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kejadian ini berlangsung setelah Zulfakar mengikuti pembahasan Teklap aksi di Kampus MIPA Unhalu dengan isu 'Gulingkan SBY - Boediono serta Penolakan Kenaikan Harga BBM, dan TDL''. Teklap ini dihadiri 12 BEM + 26 Organ Ekstra Kampus, yang akan dilakukan di tanggal 12 Maret besok.
"Dalam perjalanan pulangnya sekitar pukul 19.00 WITA, Zulfakar dibuntuti 1 Mobil Polisi yang berpakaian preman dan diberhentikan paksa di depan Kantor Datraco Taksi," ungkap rilis BEM Unhalu yang diterima Seruu.com, Minggu (11/03/2012) malam.
Di tempat kejadian tersebutlah, Zulfakar mendapatkan tindakan kekerasan fisik dan ancaman pembakaran motor yang dikendarainya oleh aparat yang berpakaian preman (intel).
"Dan 1 orang polisi yang masih berseragam dinas, diketahui bernama Yusuf dengan pangkat Briptu," lanjut rilis tersebut.
Mendapat informasi bahwa Wakil Ketua BEM Unhalu, mendapatkan tindakan tidak wajar dari kepolisian maka beberapa ketua Lembaga Mahasiswa langsung mendatangi tempat kejadian. Peristiwa ini juga Disaksikan oleh puluhan warga setempat. Sehingga ketegangan sulit untuk dihindari.
Upaya mediasi sempat dilakukan untuk menghindari bentrokan mahasiswa yang dibantu warga dengan kepolisan dipimpin langsung oleh Kapolsek Mandonga.
"Kami meminta dengan tegas permohonan maaf dari Institusi Kepolisian secara kelembagaan atas kejadian yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kawan kami, " tegas Ketua BEM Unhalu, Hayun.
Hingga Saat ini, beberapa ketua Lembaga dan Mahasiswa sementara bertahan di Posko Gulingkan SBY - Boediono di simpang empat Eks. MTQ Kota Kendari. [Cesare]
http://www.seruu.com/kota/regional/a...ianiaya-polisi
POLISI KEMBALI BERAKSI MAHASISWA KEMBALI DIPUKULI....
STOP TIDAKAN KEKERASAN POLISI TERHADAP MAHASISWA DAN RAKYAT..!!
Kejadian ini berlangsung setelah Zulfakar mengikuti pembahasan Teklap aksi di Kampus MIPA Unhalu dengan isu 'Gulingkan SBY - Boediono serta Penolakan Kenaikan Harga BBM, dan TDL''. Teklap ini dihadiri 12 BEM + 26 Organ Ekstra Kampus, yang akan dilakukan di tanggal 12 Maret besok.
"Dalam perjalanan pulangnya sekitar pukul 19.00 WITA, Zulfakar dibuntuti 1 Mobil Polisi yang berpakaian preman dan diberhentikan paksa di depan Kantor Datraco Taksi," ungkap rilis BEM Unhalu yang diterima Seruu.com, Minggu (11/03/2012) malam.
Di tempat kejadian tersebutlah, Zulfakar mendapatkan tindakan kekerasan fisik dan ancaman pembakaran motor yang dikendarainya oleh aparat yang berpakaian preman (intel).
"Dan 1 orang polisi yang masih berseragam dinas, diketahui bernama Yusuf dengan pangkat Briptu," lanjut rilis tersebut.
Mendapat informasi bahwa Wakil Ketua BEM Unhalu, mendapatkan tindakan tidak wajar dari kepolisian maka beberapa ketua Lembaga Mahasiswa langsung mendatangi tempat kejadian. Peristiwa ini juga Disaksikan oleh puluhan warga setempat. Sehingga ketegangan sulit untuk dihindari.
Upaya mediasi sempat dilakukan untuk menghindari bentrokan mahasiswa yang dibantu warga dengan kepolisan dipimpin langsung oleh Kapolsek Mandonga.
"Kami meminta dengan tegas permohonan maaf dari Institusi Kepolisian secara kelembagaan atas kejadian yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kawan kami, " tegas Ketua BEM Unhalu, Hayun.
Hingga Saat ini, beberapa ketua Lembaga dan Mahasiswa sementara bertahan di Posko Gulingkan SBY - Boediono di simpang empat Eks. MTQ Kota Kendari. [Cesare]
http://www.seruu.com/kota/regional/a...ianiaya-polisi
POLISI KEMBALI BERAKSI MAHASISWA KEMBALI DIPUKULI....
STOP TIDAKAN KEKERASAN POLISI TERHADAP MAHASISWA DAN RAKYAT..!!
denykorindo 12 Mar, 2012
