Hati2 Daging Impor, Di Korsel Ditemui Produk Daging AS Mengandung Penyakit Sapi Gila

[imagetag]


Produk Daging AS Mengandung Penyakit Sapi Gila
Rabu, 25 April 2012 20:00 WIB

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya satu retailer besar di Korea Selatan (Korsel), membatalkan penjualan daging sapi, asal Amerika Serikat (AS), setelah otoritas memastikan telah terjadinya kasus Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), atau yang lebih dikenal sebagai penyakit sapi gila, di California tengah.

Walau Otoritas Kesehatan masyarakat di AS mengatakan risiko penularan kepada masyarakat sangatlah rendah, namun salah satu importir terbesar daging sapi AS di Korsel, LotteMart menurunkan daging sapi Amerika dari rak toko mereka. "Saat ini, penjualan daging sapi AS untuk sementara ditangguhkan untuk menghindarkan pelanggan kami dari kecemasan," ujar LotteMart dalam pernyataanya seperti dikutip CNN, Rabu (25/4/2012).

Pemerintah Korsel telah mengatakan akan meningkatkan pengawasan mereka terhadap impor daging sapi AS, namun mereka belum menghentikan import untuk saat ini. Pada tahun 2010, Korsel mengimpor 125.000 ton daging sapi AS, dimana meningkat 97% dari tahun sebelumnya.

Mengkonsumsi daging sapi yang terkontaminasi BSE, berakibat pada kerusakan otak yang fatal, dimana pada manusia disebut penyakit Creutzfeldt-Jakob. Penyakit itu dituding telah menelan nyawa 150 orang di Inggris, saat BSE mewabah di tahun 1980-an dan 1990-an. Pada manusia, gejala penyakit ini termasuk perubahan kejiwaan dan perilaku, gangguan memori serta kognitif.
http://www.tribunnews.com/2012/04/25...akit-sapi-gila

[imagetag]

Kasus pertama sapi gila di AS sejak tahun 2006
25 April 2012 - 16:38 WIB

Penyakit sapi gila pertama ditemukan di Inggris pada tahun 1986 dengan korban 150 orang.Amerika Serikat melaporkan kasus pertama penyakit sapi gila dalam enam tahun terakhir namun segera meyakinkan konsumen dan importir bahwa daging yang terkena tidak masuk jalur pasokan makanan.

Pejabat depertemen pertanian Amerika juga menekankan bahwa penyakit sapi gila atau BSE tidak bisa tertular melalui susu. Sekitar 40.000 sapi diperiksa di Amerika Serikat setiap tahun untuk memastikan tidak terkena BSE. Walaupun pemerintah Amerika memberikan jaminan, dua perusahaan Korea Selatan menghentikan penjualan daging Amerika.

Perusahaan ritel Korea, Lotte Mart, mengatakan mereka menghentikan penjualan daging impor Amerika karena "kekhawatiran konsumen." Meksiko mengatakan akan tetap membeli daging sapi dari Amerika sementara Jepang yang hanya mengimpor ternak hidup di bawah usia 20 bulan menyatakan tidak akan mengambil tindakan. Kekhawatiran atas dampak pengumuman ini terhadap importir dan konsumen menyebabkan penjualan besar-besaran ternak hidup di Chicago, Selasa (24/04).
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majal...madcowus.shtml

[imagetag]

Kebijakan Impor Daging
Tujuh Negara Protes Indonesia
19 April 2012 | 14:24 wib

WONOGIRI, suaramerdeka.com - Sebanyak tujuh negara memprotes kebijakan pemerintah Indonesia yang berencana menghentikan impor daging sapi. Mereka keberatan karena penghentian impor tidak sesuai dengan perdagangan internasional. Dirjen Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementrian Pertanian, Prof Dr Zaenal Bahrudin mengatakan, tekanan asing itu membuat pemerintah hanya bisa mengatur impor sapi.

"Menyetop impor tidak boleh karena akan disalahkan dalam perdagangan internasional. Sekarang saja sudah ada tujuh negara yang protes. Oleh karena itu, Kementrian Pertanian ingin mengatur impor sapi agar tidak merugikan peternak lokal," katanya saat mengunjungi pabrik pakan ternak kelompok tani ternak Ngudi Rojo Koyo di Desa Manjung, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Kamis (19/4).

Sayangnya, Zaenal tidak bersedia merinci negara mana saja yang melancarkan protes tersebut. Namun, dia menyebut Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang keberatan dengan penghentian impor sapi. "Yang keberatan terutama negara-negara maju," imbuhnya. Untuk itu, pihaknya tengah mencari instrumen tata niaga yang tepat. Tujuannya agar peternakan Indonesia tidak jatuh, sekaligus tidak disalahkan dalam perdagangan internasional.

"Kami ingin mencari instrumen yang tepat karena swasembada daging adalah program nasional. Mudah-mudahan Indonesia punya kemampuan untuk mengatur impor," jelasnya. Dia mencontohkan, Indonesia bisa menjalin kerja sama pengaturan impor dengan negara-negara penghasil daging sapi. Menurutnya, harga daging sapi impor cenderung murah karena peternak di negara itu mengembangbiakkan bibit unggul. Bobot sapi unggul bisa bertambah 2-3 kg/hari. Sementara, bobot sapi lokal hanya bertambah 1 kg/hari. "Mereka tinggal melepas sapi, lalu mengelola budidaya rumputnya," terangnya.

Dalam kesempatan itu, para peternak desa setempat mengeluhkan lesunya perdagangan sapi lokal. Menurut mereka, jatuhnya harga sapi lokal disebabkan oleh derasnya sapi impor. Oleh karenanya, pemerintah diminta menghentikan impor sapi tersebut. "Sekarang ternak sapi kurang bergairah dan pasarnya tidak menentu karena impor sapi Australia," kata Supardi dari kelompok tani ternak Ngesti Rahayu desa setempat.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...tes-Indonesia-

-----------------

Mudah-mudahan aparat yang berwenang di Indonesia tidak sampai kecolongan. Sangat mungkin sekali ada daging yang mengandung penyakit sapi gila itu telah 'nyasar' ke Indonesia seperti di Korsel itu. Kementerian Kesehatan dan Pertanian RI mudah-mudahan langsung antisipatif atas pemberitaan ini. Kasihan rakyat kita yang sudah beli daging impor mahal-mahal, ternyata berpenyakitan !dan bisa mereka jadi gendeng

:berduka

rikhofernandes 25 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...