Ical Kembali Perkeruh Internal Golkar, Akbar Tetap Nasehati Ical yang Sudah Keblinger

[imagetag]

Akbar Tetap Nasehati Ical yang Sudah Keblinger
Sabtu, 28 April 2012 11:40

itoday – Bukan Akbar Tandjung kalau menyerah. Politisi yang sudah banyak makan asam garam politik nasional ini tetap gigih agar Partai Golkar berjalan di treknya yang benar. Di matanya, mekanisme pencalonan capres Ketua Umum Golkar saat ini, yang bermisi satu yakni pencapresan Ical sebagai satu-satunya capres Golkar, tidak benar.

Walau Ical sudah nampak tak terbendung untuk jadi capres tunggal Gokar 2014, selaku Ketua Dewan Pertimbangan partai, politisi senior itu tetap mencoba menasehati Ical selaku Ketua Umum Partai Golkar agar bijak dalam membuta mekanisme penetapan capres Golkar.

Akbar pun mengirim surat wejangan ke Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Melalui surat tersebut, Akbar meminta Ical membuka peluang 5 kandidat capres Golkar bersaing sehat lewat survei. Surat bernomor K-03/DP/Golkar/IV/2012 tertanggal 25 April 2012 tersebut berisi sejumlah wejangan Akbar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Terutama menyangkut rencana Ical mempercepat Rapimnasus Golkar untuk menetapkan pencapresannya. "Terkait dengan pemilihan presiden kami dari Dewan Pertimbangan Golkar menyampaikan saran bagaimana dalam penyikapan capres didahului dengan pembahasan mengenai tata cara dan mekanisme pencalonan capres dari Golkar dengan di mana pencalonan harus memperhatikan bagaimana Golkar dengan paradigma baru yang demokratis, terbuka, akuntabel, dan melibatkan seluruh jajaran pengurus pusat, kita (wantim), pengurus provinsi (DPD I), dan kabupaten (DPD II)," kata Akbar, Sabtu (28/4).

Menurut Akbar, semua komponen di Golkar berhak mengajukan capres. Baik wantim, DPD I, DPD II, maupun pengurus pusat harus dibebaskan mengusulkan siapa tokoh yang dipandang layak menjadi capres. Dalam pandangan Akbar, kandidat capres Golkar yang layak ada 5 orang. "Di mana diawali kesempatan bagi DPD tingkat II mengusulkan nama-nama capres. Misalnya kami mengusulkan minimal 5 orang kandidat capres," kata Akbar.

Namun Akbar enggan menyebut siapa-siapa yang pantas menjadi capres dari Golkar. Selanjutnya, menurut Akbar, para kandidat capres tersebut disurvei untuk dipilih yang paling pantas menjadi capres Golkar. "Lima orang nama-nama calon yang lolos diseleksi, disurvei oleh lembaga survei yang independen dan yang kredibel. Kemudian nama-nama yang memiliki elektabilittas tinggi ditetapkan oleh rapimnasus salah satu diantaranya menjadi capres yang definitif," tegasnya seperti dilansir detikcom.
http://www.itoday.co.id/politik/7281...udah-keblinger


Ical Kembali Perkeruh Internal Golkar
Sabtu, 28 April 2012 | 11:09 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) yang menyebut jika Rapimnassus akan mengagendakan penetapan Ical sebagai Capres Golkar adalah sebuah blunder. Analis Politik dari Charta Politica, Arya Fernandes menilai pernyataan itu justru akan memperkerus situasi di internal Golkar. Pasalnya dengan pernyataan itu menunjukkan jika peluang kandidat lain untuk maju sebagai Capres Golkar sudah tertutup. "Saya kira pernyataan itu akan memperkeruh hubungan antara Ical dan Akbar Tandjung plus JK. Pernyataan itu seperti mengunci kesempatan kandidat lain untuk bertarung memperebutkan tiket Capres Golkar," ujar Arya kepada INILAH.COM, Sabtu (28/4/2012).

Menurutnya, pernyataan itu juga akan berimbas kepada kader-kader daerah lainnya yang ingin memajukan kandidat lainnya selain Ical sebagai Capres Golkar. Bahkan Pencapresan ini akan memicu solidas kader daerah untuk menggoyang Ical di Golkar. "Implikasi pernyataan pasca pleno itu, akan memperkuat soliditas DPD II untuk menggoyang kepemimpinan Ical. Pasalnya DPD II ingin mereka diberikan hak suara dalam memilih Capres," jelasnya.

Arya menambahkan, dukungan dari DPD II kepada Ical untuk menjadi Capres belum utuh sepenuhnya. Sebab dukungan sesungguhnya itu baru terlihat nanti ketika Rapimnassus Juli nanti. "Politik kan persoalan klaim. Jadi sebelum ada putusan resmi DPP semua orang bisa klaim. Dukungan rill itu sebenarnya ada ketika Rapimnassus. Jadi jelang rapimnassus semua pihak punya kesempatan yang sama untuk klaim dukungan DPD. Kemungkinan setiap perubahan masih terbuka," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memastikan akan dikukuhkan sebagai calon presiden pada Rapimnassus tahun ini. Ical, menegaskan bahwa hanya dirinya yang akan ditetapkan sebagai Capres dalam Rapat Pimpinan Khusus (Rapimnasus) III yang dipercepat Juli 2012 mendatang. "Pertama acaranya sesuai rapimnas II, penetapan dan pengukuhan Aburizal Bakrie sebagai capres 2014," tegas Ical di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (27/4/2012)
http://nasional.inilah.com/read/deta...nternal-golkar

Surat Wantim untuk DPP Golkar
Dinilai Gagal, Ical Klaim Sukses Pimpin Golkar
Sabtu, 28 April 2012 | 02:14 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menolak dinilai telah gagal memimpin Partai Golkar. Penilaian gagalnya Ical itu adalah dari keputusan rapat Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar yang ditanda tangani oleh Ketua Wantim Akbar Tanjung. Ical berpatokan pada survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei. Dari hasil survei itu, posisi partai Golkar ada pada nomor urut satu. "Yang jelas Partai Golkar nomor 1 dibanding partai-partai lainnya. Itu bukankah suatu prestasi dan baik," kata Ical di kantor DPP Golkar, Jakarta, jumat (27/4/2012).

Dalam surat resmi Wantim tersebut, Ical dianggap gagal karena terlalu sibuk mengurus masalah Capres. Sehingga, proses kaderisasi terbengkalai. Kesimpulan itu juga dibantah oleh Ical. Menurut dia, proses kaderisasi tetap berjalan hingga sekarang ini. "Kalau kita lihat, kaderisasi masih berjalan dan kosloldasi masih berjalan," elaknya. Sebelumnya, Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar mengirimkan surat kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Wantim mengingatkan DPP agar memenuhi target program-program partai yang sudah dicanangkan. Surat 'teguran' tersebut merupakan hasil rapat Wantim pada 16 April 2012 di Jakarta, ditandatangani oleh Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung, dan sudah dikirim ke DPP. Berikut sebagian isi surat tersebut:

Sebagaimana diketahui, DPP Partai Golkar menetapkan target sepuluh juta kader secara nasional, khususnyua kader penggerak desa dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Tahun ini, kepengurusan pusat telah memasuki tahun kedua dari program kaderisasi yang dicanangkan oleh DPP Partai Golkar. Namun, hasil yang dicapai masih jauh dari target.

Selain itu, tidak terlihat langkah-langkah penugasan kader-kader yang telah dilatih sebagai tindak lanjut program pengkaderan tersebut. Demikian pula, sistem administrasi dan pendataan. Pembuatan kartu anggota baru belum dilakukan secara cepat, mudah dan dapat dirasakan manfaatnya. DPP belum terlihat konsolidasi dan pengembangan partai yang sistemik dan menyentuh akar rumput yang mampu menggerakkan mesin partai serta melibatkan seluruh jajaran Partai Golkar dari pusat hingga daerah. Surat Wantim ini dikirim untuk menyadarkan DPP. 'Mesin' partai harus segera panas untuk menghadapi Pemilu 2014 dan tidak sibuk mengurusi 'jalan' Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menuju kandidat calon presiden (capres).
http://nasional.inilah.com/read/deta...-pimpin-golkar

------------

Ical dan tim pendwanya yang ngotot memaksakan diri untuk maju Pilpres 2014 kelak tanpa pernah mau mengukur diri, justru angin segar bagi parpol lainnya. Sebab, mereka paham kalau Ical itu adalah 'kartu mati' bagi Golkar kalau ngoto maju ke Pilpres. Kok bisa? Yaaa begitulah, dalam fenomena politik di tanah air pasca Reformasi lalu, popularitas tokoh partai yang dijual untuk maju Pilpres, berkorelasi positif dengan perolehan suara parpol yang mengusungnya dalam Pemilu Legislatif. Tingginya perolehan suara partai Demokrat misalnya dalam Pemilu 2004 dan 2009 lalu, tak bisa dipungkiri akibat figur SBY yang dijual sebagai Pilpres oleh parpol Demokrat pada waktu itu.

Kalau Presidennya tak menjanjikan, bisa diduga dukungan pemilih yang dinyatakan dalam pemberian suara kepada parpol yang mengusung Capres ybs, juga akan merosot. MAka dari itu, para sesepuh Golkar seperti Akbar Tanjung sangat paham akan fenomena itu. Pengusungan Ical sebagai Capres Tunggal Golkar, apalagi dilakukan terlalu dini, 2 tahun menjelang Pilpres, sangat mungkin akan menggerus simpati pemilih yang tadinya berniat memilih partai Golkar dalam Pemilu 2014 kelak. Mereka akan memilih parpol lain yang mencalonkan Capres lebih baik daripada Ical. Atau Golput.

jamil4h 28 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...