Merindukan Sosok Bang Ali

ENAM pasangan calon Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 akan bertarung memperebutkan kursi DKI-1. Apakah warga Jakarta akan terbelah menjadi enam atau mengerucut pada satu atau dua pilihan saja? Banyak di antara yang punya hak pilih di Jakarta merindukan sosok seperti almarhum Ali Sadikin. Sosok pemimpin bersyaraf baja dan hati sedingin salju kutub utara.

Ali Sadikin atau yang akrab dipanggil Bang Ali, boleh jadi adalah Gubernur DKI Jakarta yang begitu dikenang warga Jakarta hingga kini. Dia punya prinsip. Apa yang menurut pikirannya benar dan didukung perencanaan yang matang serta bisa dipertanggungjawabkan, dia akan lakukan. Ia tak peduli dengan kritik-kritik pedas dan cacian. Ia juga tidak peduli ketika banyak yang menuduhnya tidak memiliki perikemanusiaan, bahkan kafir.

Pernah suatu ketika dia dikritik habis-habisan oleh Majelis Ulama Indonesia, kerena menggunakan duit hasil perjudian untuk membangun jalan di Jakarta. Saat itu, ia jawab enteng saja: "Kalau tahu itu jalan dibangun dengan duit haram, ya saya sarankan jangan liwat di jalan itu agar gak ikut berdosa," katanya.

Dalam berbagai kesempatan, dia sering menunjuk jidatnya sendiri dan mengatakan: Pakai otak!

Sejarah mencatat, Jakarta yang sebelumnya disebut Kampoeng Besar (big village) berubah total menjadi kota metropolitan, yang oleh banyak ahli perkotaan malah disebutkan sebagai kota yang bergerak menjadi kota Megapolitan. Pihak-pihak yang tadinya 'tukang kritik' dan memaki Pemda DKI Jakarta, diam-diam mengakui keberhasilan Bang Ali sebagai Gubernur Jakarta. Setelah Bang Ali, kita tak mencatat banyak perkembangan.

Ada Sutiyoso

Hanya saja, ada mantan gubernur yang diingat banyak pihak selain Bang Ali, mungkin Letjen TNI (Purn) Sutiyoso orangnya. Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944, ini merupakan Gubernur Jakarta ke-14 yang berhasil menyulap komplek prostitusi Kramat Tunggak, Jakarta Utara, menjadi Pusat Peradaban Jakarta Islamic Centre (JIC). Ini buah dari rekomendasi Dinas Sosial dan Universitas Indonesia yang menyarankan agar kawasan prostituasi yang dibangun di era Ali Sadikin itu ditutup.

Sutiyoso pun lantas menerbitkan SK No. 6485/1998 untuk menutup Kramat Tunggak seluas 11 hektar pada 1999. Germo dan wanita tuna susila (WTS) didata, mereka diberi tahu bahwa tempat itu akan ditutup. Mereka diberi pilihan untuk dapat memiliki keterampilan tata boga, menjahit atau rias kecantikan. Untuk membangun JIC, Sutiyoso boleh dikatakan tak terlalu mengalami hambatan dan tantangan yang berarti.

Di kawasan tersebut kini berdiri Masjid Agung Jakarta Islamic Centre di atas tanah seluas 14,625 M2 yang benar-benar mampu mengubah citra Kramat Tunggak yang dulu merupakan pusat wisata seks di Jakarta Utara.

Selain masjid, dua gedung lainnya menyusul didirikan, yaitu gedung pendidikan dan pelatihan seluas 12,551 M2 dan komplek bisnis yang terdiri dari hotel, convention hall, dan perkantoran menyusul dibangun dengan luas 21, 452 M2 atas biaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Di era Sutiyoso pula beberapa kantong kawasan yang dikuasai preman, ditertibkan. Premannya diarahkan.

Rata-rata Dua Periode

Lalu bagaimana dengan pengganti Sutiyoso? Beruntung, Jakarta dipimpin oleh Fauzi Bowo yang tak lain bekas wakil Sutiyoso. Makanya, program pembangunan Jakarta masih mengacu pada program yang telah dikembangkan oleh Sutiyoso. Sebut saja proyek Banjir Kanal Timur. Proyek Trans Jakarta, untuk mengatasi kemacetan, juga sudah dipersiapkan di era Sutiyoso - Fauzi Bowo. Seperti pernah dikatakan oleh Fauzi Bowo saat ia terpilih menjadi Guburnur DKI Jakarta tahun 2007, "Tidak bisa lari dari program sebelumnya, siapa pun gubernurnya." Maksudnya, program pembangunan harus berkesinambungan agar hasilnya lebih nyata.

Fauzi Bowo mungkin benar. Kalau melihat tokoh cubernur yang dinilai berhasil oleh masyarakat, mereka rata-rata menjabat Gubernur DKI Jakarta selama dua periode. Sebut saja Soemarno Sostroatmodjo (1960-1964 dan 1965-1966), H. Ali Sadikin (1966-1977), dan Sutiyoso (1997-2002 dan 2002-2007). Periode yang panjang memungkinkan Gubernur DKI menyelesaikan program kerjanya tanpa harus terpotong-potong. Apalagi untuk membangun kota Jakarta yang kompleks, masa waktu lima tahun jelas tidak cukup.

Betul, saat ini ada enam kandidat yang akan bertarung memperebutkan kursi DKI satu. Namun, siapapun yang akan terpilih nanti, alangkah baiknya bila ia melanjutkan program kerja yang sudah dirintis oleh Fauzi Bowo. Sebab, walaupun lebih baik dari yang sudah ada, program kerja yang baru belum tentu bisa direalisasikan dalam tempo lima tahun. Jika setiap Gubenur DKI Jakarta membawa program serta kebijakan baru, dikhawatirkan persoalan DKI Jakarta yang sudah segudang ini dapat dipecahkan.

Itu sebabnya, program pembangunan yang berkesinambungan menjadi penting bagi kota Jakarta. Apalagi jika Fauzi Bowo sendiri yang teripilih lagi. Sebab, dari enam kandidat tadi, memang hanya dia yang paling tahu persoalan yang tengah dihadapi oleh ibukota Jakarta.

Fauzi Bowo alias Foke dilahirkan di Betawi, Doktor di bidang tata ruang Jakarta ini meniti karir di Pemprov DKI dari bawah, sampai akhirnya dipercaya mendampingi Sutiyoso, dan akhirnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2007 - 2012. Sementara calon lainnya, walaupun tidak bisa diremehkan kemampuannya, tetapi belum menjamin dapat memecahkan persoalan di Jakarta.

Memang, semua kembali kepada masyarakat Jakarta itu sendiri. Mereka yang akan memilih calon gubernur yang menurutnya dianggap mampu memimpin Jakarta dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Itu saja. [mah]

http://metropolitan.inilah.com/read/...sosok-bang-ali

---

Dari calon yang ada :

Pak kumis (ahli genangan)
Alex (lom start aja dah keliatan pake money politik, apalagi nanti pas nyolok)
Hendraji (independent, tapi budget kampanye 53M, dari mana tuh duit)
HNW (udah keliatan ikutan ide orang lain masih gak mau ngaku, gak kreatif banget)

Sisa = Jokowi & Faisal, keknya ini 2 calon yang bagus, cuma setelah ditimbang2, saya masih prefer ke Jokowi.

No offence, just IMO.

Maju terus JB, GOD BLESS...

iamasep 28 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...