[PIC]Kunjungi Indramayu, Dahlan Iskan Naik KA Ekonomi & Nginap di Gubug Petani Miskin

[imagetag]
Pakai topi paman Mao


Kunjungi Indramayu
Dahlan Iskan Nginap di Rumah Petani
Sabtu, 28 April 2012 20:01 WIB

INDRAMAYU, TRIBUN - Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan berdialog dengan petani tambak di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Sabtu (28/4) malam. Dialog dilakukan di sebuah gubuk bambu di pinggir tambak ikan yang sekaligus dijadikan tambak rumput laut.

Tambak terletak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Untuk bisa mencapainya, Dahlan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di bawah cahaya bulan sabit.

Dialog dilakukan dengan santai. Pria berkacamata itu duduk lesehan di bangku yang ada di depan gubuk. Dia terus bertanya kepada petani tambak tentang tanaman rumput laut dan ikan.

Selain berdialog santai, Dahlan juga berkesempatan melihat rumput laut yang ada di tambak. Dia memegangnya, dan menanyakan tentang jenis rumput laut yang dibudidayakan petani Cantigi tersebut.

"Ini bibitnya beli dari mana?" tanya Dahlan sambil memegang rumput laut.

Petani tambak pun menjawab jika budidaya rumput laut itu bekerjasama dengan PT Agarindo, produsen agar-agar terbesar di Indonesia. Hasil panen pun dijual ke perusahaan tersebut untuk kemudian dijadikan agar-agar.

Rumput laut yang dibudidayakan petani Cantigi merupakan jenis gracillaria sp. Rumput laut jenis itu merupakan bahan baku untuk agar-agar.

Rumput laut jenis gracillaria sp dinilai petani. Mudah dalam pemeiharaan. Rumput laut juga bisa dipanen setiap bulan.

Selain membicarakan rumput laut, dialog Dahlan Iskan dengan petani juga membahas tentang ikan dan pencemaran tambak akibat munculnya minyak mentah di area tambak.

Dahlan Iskan tiba di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, sekitar pukul 18.00. Dia langsung menunaikan Salat Magrib di sebuah langgar yang ada di desa tersebut.

Seusai Salat Magrib, Dahlan langsung berjalan kaki menuju tambak dengan jarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Dia langsung berdialog di gubuk bambu yang dibangun di pinggir tambak.

Satu jam kemudian Dahlan kembali ke pemukiman warga untuk makan malam dan berdialog kembali dengan warga. Dahlan pun menginap di rumah warga di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi.

[imagetag]
Dahlan Iskan ditemani istri, Nafisah Iskan, turun dari kereta ekonomi di stasiun Indramayu, Sabtu (28/4) sore. TRIBUN JABAR/IDA ROMLAH

Kereta Ekonomi
Untuk bisa tiba di Indramayu, Dahlan Iskan menaiki kereta ekonomi Matarmaja. Dia dan rombongan (termasuk istri) tiba di Stasiunb Jatibarang sekitar pukul 16.45.

Kedatangan Dahlan sempat membuat heran sejumah calon penumpang kereta. Mereka kaget melihat banyak wartawan di stasiun. Namun setelah melihat wajah Dahlan Iskan, calon penumpang itu langsung paham.

"Oh, ada Pak Menteri," ujarnya samar-samar.

Selain mengunjungi Indramayu, Dahlan juga akan mengunjungi Kotya Cirebon, Minggu (29/4). Dia akan menemui ribuan warga Kota Wali dalamn acara jalan santai.
http://jabar.tribunnews.com/2012/04/...i-rumah-petani

[imagetag]
Tidur nyenyak di rumah petani miskin


Sementara itu, coba bandingkan dengan anggota DEWAN:
Quote:

Kedatangan Anggota DPR di Jerman Bagai Orang Kampung Membawa Keluarganya
Kamis, 26 April 2012 16:14

[imagetag]

Mataharinews.com, Berlin - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, dan Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Jerman, menilai kedatangan anggota DPR RI Komisi I ke Jerman, layaknya orang kampung yang datang ke kota dengan membawa serta keluarga mereka. Pernyataan itu diunggah oleh PPI Jerman di Youtube Selasa (25/4). Karena itu mereka menolak kedatangan Komisi 1 DPR-RI ke Jerman. Untuk mendiskusikan dan merumuskan pernyataan penolakan ini, PPI juga mengajak berbagai organisasi dan elemen masyarakat, namun ketiga organisasi ini yang bisa hadir dalam pertemuan tersebut.

Penolakan ini disampaikan secara bersama oleh para mahasiswa-mahasiswi yang hadir di acara tatap muka dengan para wakil rakyat. Acara tersebut berlangsung di KBRI Berlin, dengan dihadiri oleh para anggota DPR-RI Komisi 1 beserta keluarga dan rombongan, para pejabat dan staf KBRI-KJRI Jerman, juga sejumlah organisasi dan kelompok masyarakat setempat.

Sebelum pernyataan dikeluarkan, seorang mahasiswa sempat mengutarakan pertanyaan retorik untuk menyentil kedatangan Komisi 1, antara lain mempertanyakan sikap anggota DPR yang senang berbondong-bondong keluar negeri bak orang desa rindu ke kota, apalagi dengan membawa keluarga dan rombongan yang dipastikan akan mengganggu kinerja perwakilan RI setempat, misalnya pelayanan imigrasi. Mengikuti rentetan pertanyaan retorik tersebut, pernyataan pun kemudian dikeluarkan.
http://www.mataharinews.com/nasional...luarganya.html


---------------------

Sama-sama Pejabat Tinggi Negara, Dahlan Menteri dan anggota DPR itu Wakil Rakyat, tapi gaya dan pola style mereka kok berbeda jauh? Gampanglah menjawabnya! Kalau Dahlan Iskan itu, kaya dulu dan sudah bosan jalan-jalan keluar negeri, baru dia jadi menteri yang mengurusi rakyat. Makanya dia sangat rindu mendapatkan suasana baru dalam pekerjaannya. Ingin dekat dan mendengar langsung suara rakyat di kalangan bawah.

Akan halnya anggota DPR yang masuk Senayan itu, 60% dari total 550 anggota DPR itu, dulunya kebanyakan datang dari keluarga "the Hungry man", makanya begitu jadi kaya dan terkenal setelah jadi Pejabat, lupa dirilah mereka semua rata-rata, lupa dengan nasib rakyat yang seharusnya diperjuangkan dan di dengar suara hati nurani mereka. Kini jangankan dekat dengan rakyat, suka turba misalnya, malahan sukanya melihat rakyat di negeriasing sambil cuci mata menghamburkan duit negara. Yah itulah yang kemudian terjadi, sebagaian terbesar anggota DPR itu berubah menjadi "the Angry man" yang menyikat apa saja milik rakyatnya, selama itu masih bisa dan ada waktu untuk disikat


:berduka

japek 29 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...