Sangat Mungkin Anis Matta menjadi tersangka Baru di KPK spt Angie, akan masuk Bui?

[imagetag]

Anis Matta: Saya Akan Penuhi Panggilan KPK
Jumat, 27 April 2012 | 11:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Anis Matta berjanji akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah. Anis akan datang ke KPK seusai kembali dari luar negeri.

"Saya wajib secara moral dan profesional membantu KPK untuk menuntaskan kasus Wa Ode. Saya akan memenuhi panggilan begitu kembali ke Jakarta pekan pertama Mei," kata Anis dalam siaran pers yang disampaikan Bidang Media Wakil Ketua DPR, Jumat (27/4/2012).

Sebelumnya, lantaran masih di luar negeri, Anis tak memenuhi panggilan KPK. Penyidik KPK akan menjadwalkan ulang agenda pemeriksaan Sekretaris Jenderal PKS itu.

Nama Anis terseret kasus ini setelah Wa Ode menyebutnya terlibat. Seusai diperiksa penyidik KPK, Rabu ( 8/4/2012), Wa Ode menuding Anis Matta dan pimpinan Badan Anggaran DPR, Tamsil Linrung dan Olly Dondokambey, terlibat kasus pengalokasian DPPID.

"Saya hanya menegaskan bahwa di kasus PPID yang saat ini saya menjadi tersangka, yang menyalahgunakan itu jelas dalam proses surat-menyurat, dalam sisi administrasi yang kemudian merugikan kepentingan daerah. Itu jelas mulai dari Anis Matta," kata Wa Ode waktu itu.

PKS menilai Wa Ode hanya ingin memperlebar masalah dengan menyeret pihak lain. Menurut PKS, apa yang dilakukan Anis sebagai pimpinan DPR sudah sesuai prosedur. "Secara administratif, semua hasil pembahasan APBN dan APBNP harus ditandatangani oleh pimpinan DPR," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq.
http://nasional.kompas.com/read/2012....Panggilan.KPK


Wa Ode: Ada Mbahnya Calo Anggaran
Selasa, 14 Febuari 2012 19:54

@IRNewscom I Jakarta: TERSANGKA kasus suap pencairan dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (DPPID) Wa Ode Nurhayati mengaku dirinya telah dikorbankan. Politisi PAN menegaskan, dirinya terlalu kecil untuk bisa mengalokasikan anggaran sebuah daerah. Sebab dirinya hanya anggota Badan Anggaran (Banggar) bukan pimpinan.

"Masuk akal kah Wa Ode yang kecil dan tidak punya apa-apa mengalokasikan dan meletakkan angka-angka, coba berpikir logis," kata Wa Ode yang didampingi pengacaranya seusai menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Selasa (14/2/2012).

Wa Ode menambahkan, kasus yang menjeratnya kini memunculkan anggapan bahwa dirinya sengaja memperjuangkan pencairan dana PPID untuk Aceh di Banggar DPR. Bahkan lebih tegas lagi ada yang menyatakan bahwa dia sebagai calo anggaran.

"Artinya buat saya, kalau saya calo berarti ada bosnya calo. Dan pasti ada mbahnya calo. Saya tidak mungkin melakukan kegiatan itu sendirian kalau itu benar. Kemudian logika memperjuangkan itu, Wa Ode nenteng proposal Aceh bawa ke sekretariat, saya bawa ke Pimpinan Banggar lalu ke pemerintah," ucapnya.

Kepada KPK, Wa Ode, meminta memunculkan semua fakta yang ada. Pemunculan fakta itu, lanjut Wa Ode, diperlukan agar lebih jelas siapa sebenarnya yang terlibat dalam kasus yang menjeratnya itu.

"Sekarang saya minta munculkan fakta-fakta itu. Jadi kan tidak mungkin misalkan Aceh dapat uang tanpa proses ke pimpinan banggar. Dan itu bukan kewenangan saya, saya terlalu kecil untuk melakukan itu. Kita ini mau semua objektif, persoalan fakta hukum kawan-kawan ikuti di persidangan. Coba dilihat betapa Wa Ode coba dibunuh dari dapur, kasur sampai ke KPK ini," tandasnya.
http://indonesiarayanews.com/index.p...nes&Itemid=709


Pimpinan DPR Akui Anis Matta Teken Keputusan Dana PPID
Kamis, 19 April 2012 , 17:38:00 WIB

RMOL. Pimpinan DPR membenarkan bahwa yang menandatangani keputusan dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (PPID) yang diambil oleh Pokja (Kelompok kerja) Badan Anggaran dan Kementerian Keuangan adalah Wakil Ketua DPR, Anis Matta.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/4). Menurutnya, yang memutuskan anggaran adalah Anis Matta.

"Saya tidak tau karena masing-masing pimpinan ada masing-masing yang membidangi, anggaran kebetulan pak Anis Matta jadi kebetulan dia harus neken surat apapun yang diputuskan alat-alat kelengkapan dibawahnya. Tapi benar yang meneken adalah pimpinan DPR yang membidangi," kata Priyo.

Lebih jauh ia menjelaskan, setiap pimpinan DPR memiliki tugas dan kewenangan masing-masing. Keputusan terkait dengan Badan Anggaran DPR adalah Anis Matta, keputusan yang bersifat kesra adalah Taufik, yang berhubungan dengan minyak adalah Pramono Anung, sementara Ketua DPR Marzuki Alie yang berhubungan langsung dengan Presiden.

"Keputusan mengenai badan anggaran, komisi XI biasanya pak Anis Matta, keputusan yang bersifat kesra pak Taufik, yang berhubungan dengan minyak pak Pram. Yang surat ke presiden Marzuki Alie," paparnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, politisi PAN Wa Ode Nurhayati menunjuk hidung wakil ketua DPR RI, Anis Matta. Dia mendesak penyidik KPK untuk segera memanggil dan memeriksanya. Sebab, keputusan PPID diambil oleh Pokja (Kelompok kerja) Badan Anggaran dan Kementerian Keuangan. Itu, yang kemudian dianggap final serta pembahasan dilanjut di tingkat Badan Anggaran untuk dibahas lagi.

"Yang menyalahgunakan itu jelas dalam proses surat menyurat, itu jelas siapa pelaku-pelakunya. mulai dari pak Anis Matta, dimana pak Anis yang memaksa meminta kepada Menkeu (Menteri Keuangan) untuk menandatangani surat yang bertentangan dengan keputusan Rapat Banggar," jelas Wa Ode usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/4).
http://www.rmol.co/read/2012/04/19/6...san-Dana-PPID-

-----------------

kalau toh akhirnya dijadikan KPK tersangka, lalu dimasukkan sel, toh Anis Matta tak perlu cemas sebab disana sudah menanti si ratu kecantikan, Angie .... :D

leyhendra 27 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...