Skandal Video Porno Anggota Coreng Muka DPR

[imagetag]

TEMPO.CO , Jakarta -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Dodi Ambardi menyesalkan beredarnya video porno mirip anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Ini menambah jelaga di wajah DPR," kata dia kepada Tempo, Rabu, 25 April 2012.

Dodi mengatakan hal itu menanggapi beredarnya foto porno yang diduga mirip politikus DPR. Wartawan mengetahui video dan foto syur itu dari situs kilikitik.net. Namun, situs itu sudah tidak bisa diakses lagi. Meskipun begitu, foto dan video itu masih beredar di sejumlah jejaring sosial.

Menurut Dodi, sebenarnya hal semacam ini bukanlah hal yang substantif untuk dilihat terkait kinerja anggota DPR. Seharusnya DPR dinilai karena kebijakan-kebijakan yang mereka hasilkan, tetapi etika dan moral menjadi bagian yang harus dijaga oleh anggota Dewan sebagai pejabat publik. "Bagi masyarakat Indonesia, etika dan moral itu sangat penting. Meskipun dalam kasus ini belum terbukti, sampai ada bukti keterlibatannya," ujarnya.

Dodi melanjutkan, peristiwa amoral ini tak pelak menjadi pukulan lagi ke muka DPR setelah kejadian kepergoknya mantan anggota Dewan, Arifinto, menonton video porno saat sidang paripurna tahun lalu. "Belakangan ini DPR salah satu lembaga yang dalam persepsi masyarakat kinerjanya buruk. Ini tentu sekali lagi merugikan DPR," kata dia.

Terkait video porno itu, Ketua Badan Kehormatan DPR Muhammad Prakosa menyatakan pihaknya akan memanggil anggota Dewan yang diduga terlibat skandal. Apabila terbukti, pemanggilan akan dilakukan setelah masa reses Dewan usai.

"Sesuai tatib (tata tertib), rapat-rapat formal akan dilakukan setelah reses," kata Prakosa saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 April 2012. Walaupun pemanggilan anggota akan dilakukan setelah tanggal 13 Mei mendatang, Badan Kehormatan sudah melakukan penyelidikan sejak saat ini.

Sementara politikus PDI Perjuangan Pramono Anung mencurigai ada motif politik di balik beredarnya video dan foto porno yang pelakunya mirip anggota DPR dari partainya. "Saya lihat banyak motivasinya, bisa politik, uang, pemerasan, black mail," kata Pramono di Senayan, Rabu. "Apalagi menyebut nama yang secara fisik tak ada di situ. Ini aneh."

Menurut Pramono, penyebaran video porno itu bisa untuk menakut-nakuti pelaku yang ada di dalamnya. Bisa juga penyebaran video itu berkaitan dengan situasi politik di sekitar pelaku yang disebut-sebut ada dalam video itu.

Indikasinya, menurut Pramono, politikus PDI Perjuangan yang disebut terkait video itu bukan hanya satu orang. "Semakin menyebut banyak nama, semakin kelihatan motifnya," ujar Pramono. "Bisa politik atau uang.

Apalagi menyebut nama yang secara fisik enggak ada di situ." Misalnya saja terkait dengan keluarga dari salah satu pelaku video yang kini maju dalam pemilihan kepala daerah Kalimantan Barat.


http://www.wokeey.com/comments/index...ffe435000000/2


makin bnyk adja daftar hitam anggota dewan yg terhormat

dheniajadeh 26 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...