Waduh, ada apa? Sekjen PKS & Wakil Ketua DPR, Anis Matta, Diperiksa KPK

[imagetag]

[imagetag]

KPK Periksa Anis Matta Besok
Rabu, 25 April 2012 | 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan Wakil Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anis Matta, Kamis (26/4/2012) besok. Anis akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk Wa Ode Nurhayati, tersangka kasus dugaan suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID). "Ya memang saya dapat informasi soal Anis Matta, dijadwalkan Kamis diperiksa sebagai saksi untuk tersangka WON (Wa Ode Nurhayati," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Anis dianggap tahu seputar kasus PPID yang menjerat Wa Ode. Sebelumnya Wa Ode menuding Anis, dan dua pimpinan Badan Anggaran DPR, yakni Olly Dondokambey, dan Tamsil Linrung terlibat kasusnya. Menurut Wa Ode, dirinya selaku anggota Badan Anggaran DPR saat itu tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan alokasi dana PPID.

"Ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas sistem ini karena Anis Matta sampai berkirim surat seperti itu, jelas Ketua panja itu adalah Tamsil Linrung dan Pak Olly. Lalu kemudian yang bertandatangan di lampiran yang prosedural itu adalah empat pimpinan Banggar, bukan anggota," kata Wa Ode beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, ada pelanggaran prosedural yang dilakukan mulai dari pimpinan DPR hingga pimpinan Banggar DPR terkait pengalokasian PPID. Menurutnya, ada kriteria-kriteria yang diabaikan saat menentukan daerah-daerah yang berhak menerima PPID. "Secara sepihak kriteria itu diruntuhkan tanpa rapat Panja lagi oleh empat pimpinan, kemudian dilegitimasi sama Pak Anis Matta," ujar Wa Ode. "Anis Matta cenderung memaksa meminta tanda tangan Menkeu untuk menandatangani surat yang bertentangan dengan rapat Banggar," katanya.

Adapun Wa Ode ditetapkan sebagai tersangka KPK atas tuduhan menerima suap Rp 6 miliar dari pengusaha Fahd A Rafiq yang diberikan melalui pengusaha Haris Surahman. Diduga, pemberian uang itu bertujuan agar tiga kabupaten di Aceh, yakni Piddie, Benar Meriah, dan Aceh Besar dimasukkan ke dalam daftar daerah penerima dana PPID. Fahd juga ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

Belakangan Wa Ode menuding pimpinan Banggar terlibat kasus ini. Selain Olly dan Tamsil, Wa Ode juga pernah menyebut unsur pimpinan Banggar dari Fraksi Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng terlibat kasusnya.

Wa Ode juga mengaku telah menyerahkan data-data yang merupakan bukti keterlibatan pimpinan Banggar DPR itu ke KPK. Terkait penyidikan kasus ini, KPK juga telah memeriksa empat pimpinan Banggar, yakni Olly, Tamsil, Mekeng, dan Mirwan Amir (Partai Demokrat) sebagai saksi untuk Wa Ode. Dalam beberapa kesempatan, unsur-unsur pimpinan Banggar itu membantah tudingan Wa Ode
http://nasional.kompas.com/read/2012...is.Matta.Besok

Anis Matta masih di Luar Negeri
Rabu, 25 April 2012 23:49 WIB

JAKARTA--MICOM: Terkait rencana pemeriksaan terhadap politikus PKS Anis Matta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (26/4), ternyata yang bersangkutan kini masih berada di luar negeri. "Setahu saya Pak Anis masih di luar negeri dalam rangka kunjungan kerja. Itu yang saya tahu ya," ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal saat dihubungi di Jakarta pada Rabu malam (25/4).

Karena itu, kemungkinan besar Anis tidak bisa memenuhi panggilan KPK pada esok hari. Seperti diketahui, KPK menjadwalkan pemeriksaan Anis besok Kamis (26/4) sebagai saksi dengan tersangka Wa Ode Nurhayati terkait kasus dugaan korupsi dana percepatan infrastuktur daerah pada APBN 2011.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...di-Luar-Negeri

--------------

Pasca diusir dari SETGAB, kini 'hak kekebalan diplomatik' yang selama ini dimiliki politisi PKS, mulai hilang. Anggota PKS yang nakal dan doyan duit Negara, otomatis kini menjadi prioritas sasaran tembak, baik oleh KPK, Kepolisisan maupun Kejaksaan. Nah ... lhoooo ... rasainlah sekarang menjadi parpol oposisi gurem kayak begito!

jamil4h 26 Apr, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...