Ahok: Tata Kota Jakarta Tidak Manusiawi

[imagetag]
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menilai, tata kota Jakarta saat ini hanya ingin terlihat modern tapi tidak manusiawi dan tidak tertata rapi. Hal tersebut disampaikan Ahok seusai acara silaturahmi pasangan Cagub-Cawagub dengan KPU Provinsi DKI Jakarta, Panwaslu, dan Kapolda Metro Jaya di Mainhall Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/5/2012).

"Makanya kami mau perbaiki, supaya modern, tertata rapi dan manusiawi," katanya.

Jika terpilih, Ahok yang mendampingi calon gubernur Joko Widodo mengatakan, akan membuat Superblok untuk memaksimalkan fungsi lahan pemda. "Kami akan membuat superblok-superblok di tengah kota. Jadi, kota ini bukan untuk orang kaya. Justru orang makin kurang beruntung harus kami pindahkan ke kota," kata Ahok.

Mengenai konsep superblok, Ahok menjelaskan, pihaknya ingin orang tidak banyak bergerak, kendaraan tidak banyak bergerak, di satu tempat, itu konsep superblok. Jadi orang yang kerja, rekreasi, tinggal di satu tempat.

"Kalau kami bangunkan di atas tanah pemda: pasar, puskesmas, ruang serba guna, arena olahraga, dan rumah susun bersubsidi sewa yang tidak ada parkir mobil, dan orang diundi, kalau orang tidak tinggal di situ nomor urutnya pindah ke bawah. Saya yakin yang di luar kota ikut ambil undian di situ, karena hemat ongkos, mungkin Jumat baru pulang," ungkapnya.

Ahok mencontohkan, jika di Bendungan Hilir dibangun superblok di tempat para pedagang kaki lima, orang akan memilih tinggal di situ. Superblok akan mengurangi orang ke Jakarta naik mobil.

Mengenai daerah kumuh, Ahok mengungkapkan, itu tidak boleh diperjualbelikan untuk dibuat superblok elit lagi. Namun, pihaknya akan membuat superblok untuk masyarakat yang tinggal di daerah kumuh.

Jadi prinsipnya, kata Ahok, Jakarta yang kumuh harus dibereskan semua, tapi orang yang tinggal di daerah kumuh justru tak boleh diusir. Tentang jumlah superblok, Ahok mengatakan, akan membangun di lahan PD Pasar Jaya yang belum dibangun. Ahok berjanji, jika mereka terpilih, mereka akan mengutamakan transparansi anggaran.

"Semua anggaran, sampai baju gubernur, uang minum gubernur kalian tahu semua," katanya.

Pasangan Cagub-Cawagub, Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahja Purnana (Ahok) mendapat nomor urut 3 dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 11 Juli 2012.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...