Alex Noerdin dan Jokowi Dianggap Pemimpin Gagal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang menggelar aksi demonstrasi menolak dua pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dan Jokowi-Ahok, di Bundaran HI, Senin (7/5/2012).

Massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ) menyebut, kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, telah gagal memimpin daerahnya masing- masing.

Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk yang menyebutkan Jokowi dan Alex sebagai pemimpin yang tidak amanah.

Dalam tuntutannya, mereka menolak Alex Noerdin dan Joko Widodo sebagai calon pemimpin DKI Jakarta. Karena, keduanya dianggap terlibat kasus Korupsi dan banyak melakukan kebohongan.

"Kami mau ungkap fakta kepada masyarakat Jakarta tentang kedua pemimpin tersebut, mereka bilang sukses bangun wilayahnya, tapi ternyata bohong," ujar Koordinator GMPJ Tio Utomo.

Tio memberikan contoh, Alex Noerdin yang masih tersangkut kasus Wisma Atlet.

"Alex diindikasikan dapat jatah komisi proyek dari PT Duta Graha Indah selaku kontraktor sebesar 2,5 persen, dari total proyek Rp 191,6 Miliar," papar Tio.
Selain kasus Wisma Atlet, lanjutnya, Alex juga digoyang isu perselingkuhan di daerahnya.

"Dari mulai menjabat bupati sampai jadi gubernur, Alex gemar selingkuh. Ia bahkan menyiapkan Mahar RP 1,5 miliar supaya selingkuhannya mau dijadikan istri ketiga," beber Tio.

Selain Alex, Tio juga menyorot Jokowi, yang disebutnya sebagai kepala daerah yang tidak berhasil dalam mengelola Solo, Jawa Tengah. Menurut Tio, media terlalu melebih-lebihkan sosok Jokowi.

"Jokowi tidak sempurna seperti yang diberitakan selama ini. Pemerintah Kota Solo, sampai sekarang masih punya tunggakan listrik Rp 13 miliar," cetusnya.
Alex Noerdin dan Joko Widodo saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah di wilayahnya masing-masing. Alex menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan sedangkan Joko Widodo masih menjabat Wali Kota Solo.

Tio membantah aksi GMPJ ini dibiayai oleh calon gubernur DKI Jakarta lainnya.
"Enggak ada, ini murni kepedulian kami sebagai warga Jakarta. Kami enggak berhak milih siapa, tidak semua calon perfect, minimal punya track record baik," tutur Tio.

http://jakarta.tribunnews.com/2012/0...pemimpin-gagal

Lalu Si Foke Itu Gak Gagal? Ngaca Bung

dadi.mangir 07 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...