bayi ini bernama seperti merk anggur ! dan tdk ad yg mau mengadopsinya

Quote:

Ketika Kasih Sayang Terbentur Nama


[imagetag]

London – Hanya gara-gara nama mereka yang tak biasa, bayi-bayi yatim piatu di Inggris ini tak pernah menjadi pilihan untuk diadopsi.

Di atas selembar selimut Winnie The Pooh, bayi perempuan ini dengan riang menggerak-gerakkan tangannya sambil bermain. Di usianya yang belum genap setahun, tingkahnya sangat lucu dan menggemaskan. Orangtua mana pun pasti jatuh hati dengannya.

Sayangnya, tak ada orangtua asuh yang mau meminangnya. Si bayi ini pun tampaknya akan berada di panti asuhan untuk waktu yang lama. Alasannya sederhana, hanya gara-gara namanya Chardonnay, mirip merek minuman anggur (wine).

Anda mungkin heran, mengapa sebuah nama bisa begitu penting dan mempengaruhi layak tidaknya si bayi diadopsi. Tapi di Inggris, ini tak lagi lucu. Seorang dewan adopsi yang bertugas memeriksa orangtua yang hendak adopsi, mengungkap kisah ini.

"Dari apa yang saya saksikan, sistem adopsi di Inggris sudah krisis. Akar masalahnya, sikap konservatif dan beberapa orang yang mengganggap semua kesalahan orangtua biologis," ujar anggota dewan yang tak diungkap identitasnya itu.

Sejak kasus Baby P yang menghebohkan Inggris pada 2007 lalu, jumlah anak yang diambil dinas sosial kian banyak karena pemerintah ingin mencegah tragedi itu. Baby P tewas akibat siksaan kekasih ibu kandungnya.

Membengkaknya jumlah bayi yang diambil negara berbanding terbalik dengan orangtua yang mau mengadopsi mereka. Apalagi kini, ada isu pilih-pilih nama yang membuat adopsi menjadi perkara rumit.

"Nama anak terkadang menyatakan latar belakang keluarga mereka. Calon orangtua adopsi tak mau anak-anak yang dinamakan dari selebritis favorit atau nama asal-asalan," lanjutnya.

Entah kenapa, di Inggris memang sempat ada tren untuk menamakan anak perempuan seperti nama minuman. Selain Chardonnay, ada pula bayi tercatat bernama Champagne. Juga sering menamakan anak seperti batu berharga.

Sayangnya, nama-nama batu berharga itu seringkali salah ditulis. Rubie, Emmarald, Jayde atau Chrystal. Belum lagi nama dua kata yang agak nyeleneh seperti Gemma-Mai atau Shania-Rae yang kerap dikatakan nama kelas bawah Inggris.

"Intinya, nama anak-anak ini tak sesuai dengan demografi sosial orangtua yang hendak mengadopsi mereka," kata si anggota dewan adopsi. Ia menyesalkan peraturan pemerintah yang melarang perubahan nama si bayi.

Martin Narey, pejabat pemerintah yang ditunjuk mengepalai lembaga pengawas adopsi, setuju masalah ini harus segera diatasi. Namun, nama amat berarti karena orangtua kandung terobsesi membuat si anak ingat asal-usulnya.

"Padahal adopsi seharusnya membantu mereka melepaskan kehidupan tak stabil itu," ujar Narey.

Generasi sebelumnya di Inggris, bahkan hingga akhir 1980-an, tak mengalami masalah ini. begitu anak diadopsi, masa lalu mereka bisa ditutup begitu saja. Detil-detil mengenai si anak tak boleh diungkap hingga mencapai usia legal untuk membuat akta kelahiran, 18 tahun.

Perubahan sistem baru yang melarang mengganti nama ini dinilai tidak menguntungkan si anak dan orangtua adopsinya. Pertimbangan pemerintah, nama tak diganti agar mempermudah si anak mengetahui masa lalunya.

"Sayang, berhubungan dengan orangtua kandung malah mengganggu orangtua adopsi dan bahkan membuat si anak adopsi menjadi labil," pungkas Narey. Tak heran jika orangtua Inggris kini lebih suka mengadopsi anak dari luar negeri. [ast]


nama sangat penting , tapi kasih sayang lebih penting ,, apalah artinya sebuah nama
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...