[Berita Gagah Perkasa] Abang Adik Dihajar Puluhan OKNUM tni

Quote:

Abang Adik Dianiaya Puluhan Oknum TNI


Harga Kunci Moge Kemahalan

BINJAI – PM

Seorang pria berseragam TNI mendadak jadi biang kehebohan di inti Kota Binjai, kemarin (25/5) pagi. Sosok cepak tegap itu lari tunggang langgang setelah warga menahan sepeda motornya.

Peristiwa berbuntut kerumunan warga ini persisnya terjadi di Jalan Sudirman, Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota. Adalah Ramlan (28) dan Andi (29), tokoh lawan lelaki gagah berseragam militer itu. Andi dan Ramlan adalah abang beradik. Di Jalan inti Kota Binjai itu 2 bersaudara itu sehari-hari membuka jasa pembuatan kunci duplikat.

Ceritanya, sekira pukul 09.00, laki-laki berseragam TNI mengendarai RX King itu menemui Andi dan Ramlan. "Dia meminta tolong membuatkan kunci. Katannya kereta moge gitu," jelas Ramlan.

"Aku tawarkan harganya Rp60 ribu. Aku tawarkan segitu, karena buat kunci baru dan tidak ada contohnya. Lagian, katannya kunci kereta moge," katanya sembari menunjukan luka memar di bibirnya. Tidak terima dengan harga yang ditawarkan, oknum TNI ini lantas naik darah dan langsung mengatakan kalau dirinnya hendak buat kunci dan bukan nanya harga. "Saya ingin buat kunci, bukan tanya harga," cetus Ramlan mengulang bentakan oknum TNI yang namanya tak diketahui tersebut.

Karena dibentak, Ramlan yang saat itu duduk di sebelah abangnya, membatalkan negosiasi. Lantas, sang oknum TNI, malah berang dan menghujamkan pukulan tepat mengenai wajahnya serta mencaci makinya.

Melihat adiknya dipukul hingga bibirnya berdarah, Andi tak tinggal diam. Dia lompat dari atas mobil dan mengejar oknum TNI itu, untuk membalas. "Lihat itu, aku kejarlah dia. Tapi dia lari ke showroom dan tak berani keluar," kata Andi lagi. "Masa gak jadi dibuat kok marah dia, dan memukul adikku sembari mengatakan anjing sama dia. Siapa yang gak emosi kalau seperti itu," cetus Andi.

Karena tak dapat, Andi akhirnya mengamankan kereta yang dinaiki oknum TNI tadi dengan menggemboknya.

Beberapa menit kemudian, datang oknum TNI yang lain ke tempat pembuatan kuncinya. "Eh, lima menit aku baru duduk di atas mobil, aku lantas didatangi sejumlah oknum TNI, berpakaian olahraga. Mereka menanyakan siapa yang kena pukul tadi," ujarnya.

Merasa mendapatkan pembelaan dari oknum TNI yang lain, dia dan Ramlan mengakui merekalah yang dipukul. Sialnya, pengakuan itu malah jadi petaka. Puluhan oknum TNI berpakaian olahraga itu malah menghajar keduanya. "Aku dengar dari kejauhan siapa yang kena pukul tadi. Jadi aku angkat tangan dan mengatakan jika aku dan adikku yang menjadi korban. Eh, bukannya dibelain, aku malah dipukuli," tegasnya.

Tak tahan dihujani tendangan dan pukulan, dia coba menyelamatkan diri. Sialnya, dia tertangkap dan kembali dipukuli secara membabi buta. "Mereka (TNI-red), datang dan langsung menghajarnnya. Tukang kunci itu dipukuli hingga terjatuh. Tidak hanya itu, ia juga dipijak-pijak oleh sejumlah oknum TNI berpakaia olah raga itu. Makannya tadi jalan macat total," cetus Buyung, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian.

Setelah korban mengalami babak belur, kemudian korban di bawa ke Makodim 0203/LKT dan selanjutnya di bawa ke Rumkit oleh petugas Kodim bermarga Zebua untuk diberikan perobatan.

"Saat itu, saya lihat tukang kunci itu sudah angkat tangan minta maaf, tapi tentara itu tidak memperdulikan, justru semakin mengganas menjotos hingga wajarnya memar, tangannya luka-luka. Dia ditendang bagian belakang tubuhnya. Bahkan, ada pula oknum TNI yang berpakaian seragam itu sempat mau menginjak tukang kunci itu. Setelah puas melampiaskan emosinya, tukang kunci itu dibawa ke Makodim dan dibawa ke Rumah sakit," sambung Buyung.

Pada saat kejadian itu, Jhoni Siregar (50), yang melintas di lokasi kejadian juga spontan ingin mendokumentasikan kejadian. Namun, handphone yang digunakannya itu ditepiskan oleh segerombolan diduga oknum TNI itu. Bahkan, dia juga mengaku kunci mobil yang digunakannya pun sempat dirampas. Ketika dirinya mendatangi makodim, juga diusir oleh petugas piket.

"Aku mau mendokumentasikan, malah hapeku ditepis. Sudah itu, kunci mobilku juga sempat diambil, makanya aku datangi makodim. Eh, sampai sana aku malah di usir oleh petugas piket," jelas Jhoni Siregar, sembari mengaku jika dirinnya salah satu wartawan dari media terbitan Binjai.

Pasi Intel Kodim Kapten Teguh S ketika dikonfirmasi mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. "Saya baru dapat informasi tentang adanya kejadian itu. Apakah anggota TNI atau bukan, kita juga belum tahu dari satuan mana. Jadi, kami cari tahu dulu kebenarannya, karena pada saat kejadian saya tidak berada di tempat," tegasnya.(bam/joe)

http://www.posmetro-medan.com/?p=2661
kalo berkelompok mengeroyok rakyat jelata keliatannya sangat gagah perkosa:army:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...