VIVAnews - Sebuah upaya pemboman oleh Al Qaeda Yaman berhasil digagalkan oleh intelijen Amerika Serikat. Bom yang akan digunakan kali ini merupakan pengembangan 'bom celana dalam' yang gagal diledakkan pada 2009 silam.
"Sebagai hasil kerja sama keamanan dan intelijen dengan mitra luar negeri, perangkat peledak improvisasi (IED) yang dirancang untuk melakukan serangan teroris telah digagalkan," demikian pernyataan FBI sebagaimana dimuat laman BBC.
Perangkat bom itu telah diamankan oleh intelijen Amerika Serikat. Saat ini sedang menjalani analisis teknis dan forensik.
Berdasarkan laporan, tak ada sasaran khusus yang dipilih dalam kasus ini. Selain itu, belum ada tiket pesawat yang dibeli pada saat penggagalan rencana pemboman itu. Tidak ada indikasi mengenai status calon bomber.
"Pemeriksaan awal menunjukkan perangkat ini sangat mirip dengan improvised (IED) yang telah digunakan sebelumnya oleh Al-Qaeda di Semenanjung Arab dalam percobaan serangan, termasuk rencana penyerangan terhadap pesawat dan pembunuhan."
Juru Bicara Gedung Putih, Caitlin Hayden, mengatakan Presiden AS Barack Obama pertama kali diberitahu tentang rencana pemboman itu pada bulan April. Dia menambahkan, bahwa alat ini tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat.
Belum jelas siapa yang merakit bom ini. Namun pejabat terkait menyebut bom ini sama dengan bom celana dalam yang pernah dibawa oleh calon bomber, Farouk Abdulmutallab. Waktu itu, ia ditangkap saa bom yang dia bawa gagal meledak di atas pesawat yang tengah menuju Detroit pada Hari Natal 2009.
Seorang pejabat intelijen AS mengatakan jenis bom baru ini memiliki sejumlah keunggulan. Bom ini tak menggunakan logam, sehingga bisa melewati keamanan bandara tanpa diketahui.
Tersangka 'bom celana dalam', Abdulmutallab, tak terdeteksi oleh perangkat keamanan saat memasuki bandara di Lagos, Nigeria dan Amsterdam sebelum naik pesawat Northwest Airlines nomor penerbangan 253 tujuan Detroit. Belum diketahui apakah detektor-detektor di bandara AS bisa mendeteksi 'bom celana dalam' yang telah di-upgrade ini. (eh)
http://dunia.vivanews.com/news/read/...bali-mengancam
wah bom sempak lagi
suka sekali sama sempak kaum ini
"Sebagai hasil kerja sama keamanan dan intelijen dengan mitra luar negeri, perangkat peledak improvisasi (IED) yang dirancang untuk melakukan serangan teroris telah digagalkan," demikian pernyataan FBI sebagaimana dimuat laman BBC.
Perangkat bom itu telah diamankan oleh intelijen Amerika Serikat. Saat ini sedang menjalani analisis teknis dan forensik.
Berdasarkan laporan, tak ada sasaran khusus yang dipilih dalam kasus ini. Selain itu, belum ada tiket pesawat yang dibeli pada saat penggagalan rencana pemboman itu. Tidak ada indikasi mengenai status calon bomber.
"Pemeriksaan awal menunjukkan perangkat ini sangat mirip dengan improvised (IED) yang telah digunakan sebelumnya oleh Al-Qaeda di Semenanjung Arab dalam percobaan serangan, termasuk rencana penyerangan terhadap pesawat dan pembunuhan."
Juru Bicara Gedung Putih, Caitlin Hayden, mengatakan Presiden AS Barack Obama pertama kali diberitahu tentang rencana pemboman itu pada bulan April. Dia menambahkan, bahwa alat ini tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat.
Belum jelas siapa yang merakit bom ini. Namun pejabat terkait menyebut bom ini sama dengan bom celana dalam yang pernah dibawa oleh calon bomber, Farouk Abdulmutallab. Waktu itu, ia ditangkap saa bom yang dia bawa gagal meledak di atas pesawat yang tengah menuju Detroit pada Hari Natal 2009.
Seorang pejabat intelijen AS mengatakan jenis bom baru ini memiliki sejumlah keunggulan. Bom ini tak menggunakan logam, sehingga bisa melewati keamanan bandara tanpa diketahui.
Tersangka 'bom celana dalam', Abdulmutallab, tak terdeteksi oleh perangkat keamanan saat memasuki bandara di Lagos, Nigeria dan Amsterdam sebelum naik pesawat Northwest Airlines nomor penerbangan 253 tujuan Detroit. Belum diketahui apakah detektor-detektor di bandara AS bisa mendeteksi 'bom celana dalam' yang telah di-upgrade ini. (eh)
http://dunia.vivanews.com/news/read/...bali-mengancam
wah bom sempak lagi
suka sekali sama sempak kaum ini
sempaaker 10 May, 2012
