Seorang calon presiden Mesir mengatakan, aliansi antara Iran dan Mesir harus dibentuk untuk menjaga kedaulatan negara-negara Muslim terhadap ancaman Barat.
Hamdeen Sabahi adalah pemimpin Partai Martabat "Dignity Party" (Mesir) dan salah satu pemimpin dari oposisi Mesir sebelum revolusi Mesir 2011. Sabahi mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Mesir 2012 sebagai calon independen dan bukan dari partai yang dipimpinnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Fars News Agency pada hari Minggu, 05/05/12, Sabahi menyatakan pandangannya terkait beberapa isu regional termasuk hubungan antara Tehran dan Kairo.
Dia mengatakan, kebijakannya tersebut bertujuan untuk membentuk seperti aliansi antara Iran dan Turki karena hubungan antara Iran dan Mesir renggang dalam tiga puluh tahun terakhir "tanpa alasan yang jelas."
Dia juga mengangkat isu kebijakan AS dan mengatakan Gedung Putih bertanggung jawab atas tegangnya hubungan antara kedua negara. Dikatakannya, "Kita semua adalah korban dari plot AS karena Mesir memutuskan hubungan dengan negara lain demi melayani kepentingan AS dan merugikan kedua bangsa Iran dan Mesir." Tegasnya.
Saat menajwab pertanyaan tentang Persetujuan Camp David, ia menjawab, "Jika saya punya kekuatan, saya akan merobek perjanjian itu dan saya tidak akan mengakui rejim Zionis". Namun dikatakannya, negaranya akan berkomitmen dalam setiap perjanjian internasional, dan setiap perubahan atau pembatalan perjanjian harus melalui referendum.dari sini
menunggu realisasinya, biasanya kalau awal mesti janji setelah jadi malah lupa lagi!!
Hamdeen Sabahi adalah pemimpin Partai Martabat "Dignity Party" (Mesir) dan salah satu pemimpin dari oposisi Mesir sebelum revolusi Mesir 2011. Sabahi mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Mesir 2012 sebagai calon independen dan bukan dari partai yang dipimpinnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Fars News Agency pada hari Minggu, 05/05/12, Sabahi menyatakan pandangannya terkait beberapa isu regional termasuk hubungan antara Tehran dan Kairo.
Dia mengatakan, kebijakannya tersebut bertujuan untuk membentuk seperti aliansi antara Iran dan Turki karena hubungan antara Iran dan Mesir renggang dalam tiga puluh tahun terakhir "tanpa alasan yang jelas."
Dia juga mengangkat isu kebijakan AS dan mengatakan Gedung Putih bertanggung jawab atas tegangnya hubungan antara kedua negara. Dikatakannya, "Kita semua adalah korban dari plot AS karena Mesir memutuskan hubungan dengan negara lain demi melayani kepentingan AS dan merugikan kedua bangsa Iran dan Mesir." Tegasnya.
Saat menajwab pertanyaan tentang Persetujuan Camp David, ia menjawab, "Jika saya punya kekuatan, saya akan merobek perjanjian itu dan saya tidak akan mengakui rejim Zionis". Namun dikatakannya, negaranya akan berkomitmen dalam setiap perjanjian internasional, dan setiap perubahan atau pembatalan perjanjian harus melalui referendum.dari sini
menunggu realisasinya, biasanya kalau awal mesti janji setelah jadi malah lupa lagi!!
Jedotin.Lantai 08 May, 2012
