daging sapi berbahaya

Konsumsi Daging Sapi Mentah Warga TTS Tewas

Laporan Wartawan Pos Kupang, Thomas Duran

TRIBUNNEWS.COM, SOE - Diare yang terjadi di Desa Tobu, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada tanggal 8 Mei 2012 mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 22 menjalani perawatan intensif. Korban diduga mengkonsumsi daging sapi yang dimasak tidak sempurna atau sebagian masih mentah.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan, Berince Yalla yang ditemui Pos Kupang di ruang kerja Sekretaris Dinas Kesehatan TTS, Pace Tallo, Sabtu (12/5/2012) mengakui hal itu. Yalla mengatakan, penyebab diare diduga karena para korban mengkonsumsi daging sapi yang dimasak tidak sempurna atau sebagian masih mentah.

Menurut Yalla, hasil investigasi dari petugas Puskesmas Kapan, membuktikan, sebelum terjadi diare, warga setempat menyembelih seekor sapi dan membagikan kepada semua kepala keluarga (KK) dikonsumsi. Dan setelah ditelusuri, ternyata tidak semua KK yang mengkonsumsi daging sapi itu terserang diare, sehingga diduga mereka yang menderita diare itu memakan daging yang diolah tidak sempurna.

"Sebanyak 22 korban yang mendapat perawatan, dan tiga diantaranya menjalani rawat inap pada poskoh yang dibangun di kantor desa setempat. Sementara korban yang meninggal dunia belum sempat dibawa ke poskoh. Untung juga ada yang meninggal baru warga melaporkan kasus tersebut ke Puskesmas. Jika tidak ada yang meninggal, pasti tidak dilaporkan," ujar Yalla.

Dia menjelaskan, warga melaporkan kasus itu kepada pihak Pusksemas Kapan pada tanggal 8 Mei 2012 pukul 23.00 wita dan saat itu juga petugas langsung turun ke lokasi dan membuka posko untuk melayani semua penderita. Ada 3 warga yang menjalani rawat inap, karena kondisi fisik sangat lemas, sementara yang lainnya hanya menjalani rawat jalan.

Untuk upaya penanggulangan, lanjut Yalla, Dinas Kesehatan TTS terus melakukan sosialisai dan penyuluhan terkait pengolahan makanan dan pola hidup sehat.

Santap Daging Sapi, Tujuh Warga Pacitan Keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Tercatat tujuh warga Desa Kledung, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diduga keracunan usai memakan daging sapi. Bahkan salah satu dari mereka akhirnya tak mampu diselamatkan.

Tujuh orang yang masih satu keluarga di Pacitan mengalami nasib naas usai mengkonsumsi daging sapi yang diduga tercemar bakteri penyakit sehingga mengalami gejala mirip keracunan.

Keterangan dari warga sekitar rumah korban di Desa Kledung, Kecamatan Bandar, kejadian terungkap hanya sesaat setelah Ponco (85) dan sejumlah anggota keluarganya menyantap hidangan daging yang berasal dari seekor sapi sakit milik tetangganya.

"Usai menikmati hidangan dengan lauk utama daging sapi tersebut, seluruh anggota kami lalu mengalami mual-mual sebelum kemudian muntah- muntah disertai panas tinggi. Kejadiannya hampir bersamaan, bahkan Mbah Ponco akhirnya tidak tertolong (tewas)," kata Wandi, menantu korban.

Selain Mbah Ponco, enam korban lainnya sempat mendapat perawatan intensif di Puskesmas Bandar. Nyawa mereka bisa tertolong karena segera mendapat pertolongan pertama dari warga sekitar dengan memberi air putih dan air kelapa muda.

Hari Jum'at (27/4) sebelumnya, Ponco diminta salah satu tetangganya, Suparni, untuk menyembelih anak sapi miliknya yang sakit.

Usai memotong, korban kemudian membawa bagian daging untuk dibawa pulang. Setelah tiba di rumah, lauk itu pun kemudian dimasak. Mereka lantas memakan hidangan daging sapi tersebut bersama-sama.
Selain Wandi dan korban, anggota keluarga lain juga ikut menyantap. Mereka adalah istri korban, Samsiyem, Mariyem, Mujiyem, Soinah, dan Didit.

Selang dua jam kemudian mereka merasakan mual-mual di perut. Selain itu, mereka juga muntah-muntah dan suhu tubuh naik.

Melihat kondisi yang semakin memburuk, Ponco diminta segera meminum obat namun dia tolak. Karena itu warga berusaha melarikannya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Sayang, sebelum sampai mendapatkan perawatan Ponco keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan nyawa Samsiyem, Mujiyem, dan Mariyem masih dapat ditolong untuk mendapatkan perawatan.

Kondisi lebih baik dialami Wandi, Soinah, dan Didit. Ketiganya hanya menjalani rawat jalan.

Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Hendra Purwaka mengaku pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Ia menduga bahwa korban meregang nyawa karena mengkonsumsi daging yang tidak steril atau tercemar penyakit.

"Kami belum memperoleh sampel bahan makanan (daging) itu. Karena sudah keburu ditanam," tuturnya.

Pihaknya juga akan meneliti kondisi air disekitar rumah korban, sebab, seperti diketahui pada musim seperti ini wilayah tersebut sangat rawan air bersih.
:ngakak ternyata daging sapi berbahaya,,kok suka disembelih setiap Idul Adha:ngakak
apa itu cuman jualan kecap, setiap tahun biar pengikutnya makin banyak:ngakak
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...