Elpiji 3kg Untuk Rakyat Mulai Langka ? Pasca Harga LPG Industri Naik 48%

Quote:

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram disikapi serius oleh Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jabar. Kelangkaan itu dipertanyakan HLKI karena pemerintah sudah membuat program konversi minyak tanah ke gas.

"Elpiji ini akan dijadikan semacam komoditi utama dari peralihan (konversi) minyak tanah ke gas. Pemerintah sudah mengeluarkan statement, BBM (minyak tanah - red) akan dialihkan ke gas karena stok gas lebih banyak daripada BBM yang sudah menipis," kata Ketua HLKI Jabar Firman Turmantara.

Hal itu dikemukakan Firman kepada wartawan usai melaporkan Gubernur, DPRD Jabar dan Pertamina ke Ombudsman Jabar, Jalan PHH Mustofa, Senin (21/5/2012).

Dengan program konversi itu, logikanya ketersediaan gas, khususnya elpiji, memang melimpah. Namun faktanya, program yang berjalan sejak 2007 itu banyak hambatan.

Kelangkaan elpiji beberapa kali terjadi. Bahkan di sejumlah daeah di Jabar, kelangkaan kembali terjadi sekitar dua minggu terakhir.

"Logikanya gas ini kan melimpah, tapi baru beberapa tahun sudah langka, dari Desember 2010 bahkan sudah terjadi kelangkaan. Padahal ini kebijakan pemerintah untuk melakukan konversi dari minyak tanah ke gas," jelas Firman.

Ia mengaku dapat informasi soal penyebab kelangkaan elpiji. "Saya dapat informasi ada kesengajaan dari Pertamina untuk melakukan pembatasan (distribusi elpiji) untuk menjaga kestabilan harga dan lain-lain. Padahal satu hari tidak ada pun, masyarakat sudah kelabakan," cetusnya.

Soal kelangkaan tersebut, Firman mengatakan elpiji 3 kilogram memang sulit dicari untuk saat ini di berbagai daerah. Kalaupun ada, harganya menjadi lebih mahal dari sebelumnya.

"Sekarang masyarakat sudah tidak punya pilihan. Ketika elpiji sulit dicari, minyak tanah juga sulit didapatkan karena ada program konversi minyak tanah ke gas," tuturnya.

Ia bahkan menyarankan pihak terkait menyediakan suplai minyak tanah bagi masyarakat. Sehingga ketika elpiji sulit didapat, masyarakat punya alternatif lain dengan membeli minyak tanah.

"Di UU Konsumen pasal 4, ini sudah melanggar. Hak konsumen adalah memilih barang yang ada. Sementara kenyataannya minyak tanah juga tidak ada, sulit dicari. Harusnya minyak tanah diadakan lagi, biar masyarakat punya alternatif," papar Firman.
Quote:

Warga di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji ukuran tiga kilogram. Mereka pun terpaksa beralih ke kayu bakar untuk memasak.

Warga Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi ramai-ramai beralih ke kayu bakar setelah gas elpiji 'si hijau' tak bisa mereka peroleh di warung-warung. "Sudah mencari ke banyak warung, tapi gas elpiji selalu kosong," kata seorang warga desa setempat, Darinih, Kamis (3/5).

Darinih mengungkapkan, sulitnya mendapat pasokan gas elpiji sudah dialaminya sejak dua pekan terakhir. Akibatnya, ia dan tetangga di desanya terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak makanan sehari-hari. Kayu tersebut diperolehnya dari pekarangan yang ada di sekitar rumahnya.

"Kalau gak pakai kayu bakar, ya gak bisa masak," keluh Darinih.

Darinih mengakui, menggunakan kayu bakar membuatnya kerepotan. Selain harus membuat pawon (tungku perapian), ia juga terpaksa memasak di luar rumah. Pasalnya, memasak menggunakan kayu bakar menghasilkan asap yang mengganggu pernafasan.

Hal serupa dialami seorang warga Desa Ciburak, Kecamatan Cantigi, Warno yang mengaku sangat repot karena kondisi itu bersamaan dengan pesta hajatan yang diselenggarakan di rumahnya. Bahkan, ia selalu marah-marah kepada setiap pemilik warung gas yang didatanginya.

"Bagaimana saya tidak marah, gas elpiji di seluruh warung tidak ada," ungkap Warno.

Dikatakannya, ia terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak seluruh makanan yang akan dihidangkan di pesta hajatnya. Kayu bakar itu diperolehnya dari tetangganya yang memiliki stok kayu bakar cukup banyak.

Di tempat terpisah, seorang penjual gas elpiji di Desa Panyingkiran Lor, Kecamatan Cantigi, Sanadi, mengaku, pasokan gas elpiji dari agen memang tersendat. Biasanya, pasokan gas elpiji datang setiap lima hari sekali.

"Tapi sekarang sudah lebih dari seminggu tidak datang," tutur Sanadi.

Sanadi menjelaskan, setiap kali pasokan datang, ia biasa mendapat 150 buah tabung gas elpiji. Namun kini, di warungnya tidak ada satupun tabung gas elpiji. "Semuanya kosong," ujar Sanadi.

Ia sendiri tidak mengetahui penyebab kelangkaan tersebut. Karena kelangkaan itu, tak jarang para pembeli yang tak mendapatkan gas meluapkan kemarahan kepadanya.

Koordinator Hiswana Migas Daerah Indramayu, Sri Wahyuni Utami, saat dikonfirmasi, menyatakan, tidak ada pengurangan pasokan gas elpiji tiga kilogram dari agen, SPBE, maupun Pertamina. Ia mengatakan, kondisi itu terjadi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat. "Pasokan kami ke masyarakat normal," kata Sri, melalui pesan singkat kepada Republika.

Ketika ditanyakan mengenai jumlah pasokan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Indramayu, Sri menyatakan tidak berkompeten menjawab masalah tersebut. Ia hanya menyebutkan permintaan masyarakat pada tahun ini lebih tinggi dari 2011 lalu
SumberBerita
Apa diborong oleh industri ya ?

Bersamaan ada rasionalisasi pengurangan jatah untuk rakyat agar tidak di jual ke industri, tapi tetep aja industri menyedot jatah yang akhirnya rakyat nggak kebagian?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...