Gara2 ingin Hapus Rumah Transit Bupati, HNW Sempat Tak Boleh Jadi Khotib Jumaat

Quote:


[imagetag]


Hidayat Janji Hapus Rumah Transit Bupati P Seribu di Jakarta

Bakal calon gubernur (balongub) DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid mengeluhkan bupati dan camat di Pulau Seribu sering berada di Jakarta. Jika Hidayat terpilih menjadi gubernur, dia berjanji menghapus rumah transit bupati dan camat di Jakarta tersebut.

"Kami akan membentuk komitmen dengan bupati dan camat di Pulau Seribu supaya jangan lebih banyak berada di Jakarta. Kami akan hapus rumah transit yang ada di Jakarta," ujar Hidayat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (4/5/2012). Hidayat datang bersama pasangannya Didik J Rachbini.

Menurut Hidayat, pihaknya akan mengupayakan bupati dan camat Pulau Seribu hanya satu bulan atau tiga bulan sekali ke Jakarta. Bupati dan camat Pulau Seribu harus sering bekerja dan menemui masyarakat di wilayahnya.

Mendengar ucapan itu, 30 warga Pulau Seribu bertepuk tangan dan bersorak. Mereka mengiyakan ucapan mantan Presiden PKS ini.

Sementara itu, Hidayat meminta doa restu, masukan dan nasihatnya pada warga Pulau Seribu. Hidayat menjanjikan jika dia terpilih, dia memiliki program untuk ibu-ibu di atas 60 tahun, dan juga program ibu-ibu melahirkan gratis hingga anak ke-2 dan progam kesehatan lainnya.

"Anggaran kesehatan akan kita naikkan menjadi Rp 1 triliun," kata Hidayat.

Dalam kesempatan itu, Hidayat bertemu 30 anak-anak PAUD yang sedang mengadakan lomba mewarnai. Hidayat juga meninjau produsen baso ikan tenggiri buatan warga, dan budidaya karang. Setelah itu, Hidayat akan ke Pulau Panggang untuk melakukan salat Jumat.

http://news.detik..com/read/2012/05/...ibu-di-jakarta

Quote:

Hidayat Sempat Tak Boleh Jadi Khotib di Kepulauan Seribu

Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini keliling Kepulauan Seribu untuk menjaring aspirasi warga. Salah satu agenda Hidayat adalah menjadi khotib salat jumat di Pulau Panggang. Namun niat itu hampir tak terlaksana.

Pada Jumat (4/5/2012), setengah jam menjelang salat jumat, tiba-tiba bendahara Masjid An-Ni'mah, Kamaluddin, memberi tahu SMS yang dikirimkan ketua masjid, Mahfudi. "Maaf bos info baru bahwa pihak kelurahan, kecamatan, bahkan bupati tidak mengizinkan Pak Nurwahid naik khotib. Maaf beribu maaf, saya nggak ada pilihan lain. Imbasnya nama masjid akan jelek di pemerintahan," begitu isi SMS tersebut.

Mengetahui hal itu, Ketua DPD PKS Kepulauan Seribu, Nauval Abuzar, dan anggota DPRD DKI dari PKS, Tubagus Arif, lantas mengkonfirmasi ke ketua masjid. Mereka pun menggelar dialog.

Dalam dialog tersebut, Mahfudi mengaku takut karena malam sebelumnya mengaku mendapat informasi dari staf pemerintahan yang intinya ada imbauan melarang Hidayat menjadi khotib.

"Kalau nggak boleh nggak apa-apa. Tapi masa Pak Foke boleh masuk ke masjid, kok Pak Hidayat nggak bisa. Ini kan untuk berdakwah, bukan untuk kampanye," ujar Tubagus.

"Saya bahkan sempat jadi gemetar dan sakit-sakitan karena itu," ucap Mahfudi.

Dia mengimbau lebih baik Hidayat mengurungkan niat menjadi khotib. Mahfudi takut kelak jika masjid berniat mengajukan dana ke pemerintah akan ditolak.

Namun entah bagaimana, akhirnya Hidayat tetap menjadi khotib salat jumat siang itu di Masjid Panggang.

http://news.detik..com/read/2012/05/...pulauan-seribu
Foke sang incumbent sudah menggunakan jalur birokrasi kelurahan dan camat,

Ayo lawan semua cagub rapatkan barisan asal bukan foke

aturanpakai 04 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...