Jakarta - Kerusakan sebagian besar lahan gambut Rawa Tripa, Nanggroe Aceh Darussalam, mengancam keberadaan habitat Orang utan.
Aktivis lingkungan Greenpeace Yuyun Indraji menyebutkan kerusakan hutan gambut mencapai lima ribu hektar dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mengancam habitat Orang utan di wilayah tersebut karena mempercepat kepunahan spesies tersebut.
“Rawa Tripa mempunyai kepadatan Orang utan cukup tinggi. Sehingga jika hal ini dibiarkan, dan saat ini pun yang tersisa dari kawasan gambut rawa tripa teinggal sedikit sebenarnya. Maka dari 2009-2011 kurang lebih ada 5000 hektar rawa gambut tersebut yang hancur total, ini berarti ada ratusan orang utan yang mati karena pembukaan tersebut”
Saat ini separuh lebih atau 35 ribu hektar lahan gambut di Rawa Tripa berubah jadi perkebunan sawit. Sekitar 1600 hektar lahan itu dibuka tanpa izin alias ilegal. Namun aktivis lingkungan Greenpeace menyebut angka alih fungsi lahan di sana lebih besar dari versi pemerintah.
Sementara itu, Rawa Tripa juga kerap terjadi pembakaran gambut untuk membuka lahan. Ada dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana. Pemerintah menuding kegiatan pengolahan sawit di sana mencemari lingkungan.
Info Lebih Lanjut. .http://kbr68h.com/berita/nasional/24...asi-orang-utan
Apa kata Dunia?:iloveindonesias:iloveindonesias:iloveindone sias
Aktivis lingkungan Greenpeace Yuyun Indraji menyebutkan kerusakan hutan gambut mencapai lima ribu hektar dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mengancam habitat Orang utan di wilayah tersebut karena mempercepat kepunahan spesies tersebut.
“Rawa Tripa mempunyai kepadatan Orang utan cukup tinggi. Sehingga jika hal ini dibiarkan, dan saat ini pun yang tersisa dari kawasan gambut rawa tripa teinggal sedikit sebenarnya. Maka dari 2009-2011 kurang lebih ada 5000 hektar rawa gambut tersebut yang hancur total, ini berarti ada ratusan orang utan yang mati karena pembukaan tersebut”
Saat ini separuh lebih atau 35 ribu hektar lahan gambut di Rawa Tripa berubah jadi perkebunan sawit. Sekitar 1600 hektar lahan itu dibuka tanpa izin alias ilegal. Namun aktivis lingkungan Greenpeace menyebut angka alih fungsi lahan di sana lebih besar dari versi pemerintah.
Sementara itu, Rawa Tripa juga kerap terjadi pembakaran gambut untuk membuka lahan. Ada dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana. Pemerintah menuding kegiatan pengolahan sawit di sana mencemari lingkungan.
Info Lebih Lanjut. .http://kbr68h.com/berita/nasional/24...asi-orang-utan
Apa kata Dunia?:iloveindonesias:iloveindonesias:iloveindone sias
Redshoe 05 May, 2012
