Genting: Praktisi Hukum: Hidup di Zaman Soeharto Lebih Enak
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vLfxDkJPCUlNLNtva298lW73OJ5P5XyEronwJ1x1C1-1kR_I8arKoYJrBYVuvm8bp_95IP2cY49rpxt3fr9ElCsiKZFeeHRL0LwfEhAv5cAjB_GavMj92D7S0b7Cq40hxg4RgMQulxmwZt=s0-d)
Jakarta Praktisi hukum Johnson Panjaitan mengaku lebih suka hidup di zaman Soeharto. Menurutnya hidup di era pemerintahan sekarang ini serba tidak jelas.
"Saya bulan masokis. Lebih enak perjuangan 14 tahun sebelum reformasi. Sekarang ini musuhnya tidak begitu jelas," ujar Johnson, dalam diskusi Polemik yang digelar Sindo Radio dengan topik 'Kebangkitan Nasional Terancam' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2012).
Menurut pengacara ini, di zaman Soeharto sikap-sikap radikal lebih seru. Meski berisiko tinggi, organisasi era Soeharto lebih banyak mengusung kepentingan rakyat.
"Sekarang tidak ada lagi kecuali proyek partai. Yang ada ya proyek-proyek partai," ucap pria yang mobilnya pernah dicoret-coret orang tidak dikenal di Bandara Soekarno-Hatta ini.
Johnson juga membandingkan era Soeharto yang tidak berani berdemokrasi. Namun di zaman sekarang ini, orang-orang berani berdemokrasi karena merupakan anggota partai.
"Orang-orang bodoh seperti saya yang punya pilihan di luar ini tidak dilihat. Kenyataannya sekarang tidak ada kebangkitan," ucapnya.
(nik/vit)
Reformasi yang kebablasan dan tidak berujung, telah menyedot banyak energi bangsa ini.
Jakarta Praktisi hukum Johnson Panjaitan mengaku lebih suka hidup di zaman Soeharto. Menurutnya hidup di era pemerintahan sekarang ini serba tidak jelas.
"Saya bulan masokis. Lebih enak perjuangan 14 tahun sebelum reformasi. Sekarang ini musuhnya tidak begitu jelas," ujar Johnson, dalam diskusi Polemik yang digelar Sindo Radio dengan topik 'Kebangkitan Nasional Terancam' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2012).
Menurut pengacara ini, di zaman Soeharto sikap-sikap radikal lebih seru. Meski berisiko tinggi, organisasi era Soeharto lebih banyak mengusung kepentingan rakyat.
"Sekarang tidak ada lagi kecuali proyek partai. Yang ada ya proyek-proyek partai," ucap pria yang mobilnya pernah dicoret-coret orang tidak dikenal di Bandara Soekarno-Hatta ini.
Johnson juga membandingkan era Soeharto yang tidak berani berdemokrasi. Namun di zaman sekarang ini, orang-orang berani berdemokrasi karena merupakan anggota partai.
"Orang-orang bodoh seperti saya yang punya pilihan di luar ini tidak dilihat. Kenyataannya sekarang tidak ada kebangkitan," ucapnya.
(nik/vit)
Reformasi yang kebablasan dan tidak berujung, telah menyedot banyak energi bangsa ini.
