Hollande bikin Sarkozy Kaget

Hollande Mengejutkan

[imagetag]
Kandidat Partai Sosialis, Francois Hollande (kiri), dan pesaingnya, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kanan), yang merupakan kandidat dari kubu konservatif, berfoto bersama sebelum memulai debat televisi satu-satunya menjelang pemilihan presiden Perancis di Apris, Rabu (2/5). Sebagai pembawa acara adalah dua presenter televisi, Laurence Ferrari dan David Pujadas.

PARIS, KOMPAS.com - Upaya Nicolas Sarkozy untuk terpilih kembali sebagai presiden Perancis pada hari Kamis menjadi semakin berat, setelah dia gagal memberi hantaman kepada kandidat Sosialis, Francois Hollande, dalam debat televisi yang dinilai "ganas".

Debat televisi satu-satunya selama kampanye pemilu hari Rabu malam itu berlangsung "ganas". Banyak komentator Perancis dikejutkan oleh sikap agresif Hollande. Demikian pula sekutu-sekutu Sarkozy—yang disebut hiperaktif dan agresif di masa lalu—kini justru menuduh Hollande bersikap agresif.

Tadinya Sarkozy berharap mendominasi debat itu. Namun, Hollande menghapus citranya sebagai pembangun konsensus yang lunak dan berulang kali menyerang presiden itu, membalas serangan dan memperkuat posisinya menjelang putaran kedua pemilu hari Minggu ini.

Sarkozy sendiri hari Kamis (3/5/2012) mengatakan bahwa "pemilu tidak pernah begitu tidak pasti" dan putaran kedua itu "akan menjadi sangat ketat".

"Saya kira itu akan keras dan memang... tetapi debat itu adalah mengenai proposal-proposal saya," kata Hollande, yang pada Rabu malam menyampaikan 16 proposal kebijakan dengan kalimat, "Saya, sebagai presiden...."

Tajuk-tajuk rencana surat kabar sepakat bahwa debat itu "tidak akan menyebabkan gempa pemilu". Hollande masih diprediksi menang pada putaran kedua dengan 53-54 persen suara, menurut jajak-jajak pendapat.

Sarkozy, presiden sayap kanan, telah ketinggalan dalam jajak pendapat selama lebih dari enam bulan. Dalam debat itu Sarkozy jelas frustrasi, beberapa kali menyebut Hollande seorang "pembohong" dan "sombong".

Jawaban Hollande kadang- kadang mengejek. Ia menuduh Sarkozy menolak mengambil tanggung jawab atas kinerjanya dan berpuas diri pada masa krisis ekonomi bagi banyak pemilih.

Dua jaringan TV utama Perancis mengatakan, sedikitnya 19,5 juta orang—sekitar sepertiga dari penduduk Perancis—menonton debat itu.

Pers Eropa hari Kamis menyebut debat televisi tersebut "ganas", dengan kedua pihak sama kuat.

"Ini adalah debat paling agresif, keras secara verbal dan ganas dalam lebih dari 30 tahun debat TV pemilu presiden Perancis", tulis Guardian dari London.

Kantor berita resmi Rusia, Ria Novosti, menyimpulkan, "Sarkozy tidak menang; Hollande tidak kalah."

"Ini bukan duel, melainkan pertarungan," kata Le Libre Belgique, koran Belgia. Der Spiegel menyebut ini debat tersengit yang pernah dialami Perancis, dengan kedua kandidat tidak menyembunyikan ketidaksukaan satu sama lain.

Kalau menang dalam putaran kedua, Hollande bisa mengharapkan sebuah parlemen dengan mayoritas sayap kiri, sedangkan ekstrem kanan Front Nasional bisa mengguncang partai konservatif Sarkozy, UMP.

Berdasarkan sejarah, kalau Hollande terpilih, diperkirakan para pemilih akan memberi mayoritas suara kepadanya dalam pemilu legislatif pada 10 dan 17 Juni.

=====================================

All Hail French Holland! :cool:

duck_hunter 04 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...