Jakarta 2014 akan Macet Total? Jam Macet Semakin Panjang, kini pk 23.00 baru terurai



Macet Total 2014 Bukan Cuma Omdo
Revolusi Transportasi Di Ibukota Belum Maksimal

Selasa, 15 Mei 2012 , 08:57:00 WIB

RMOL. Revolusi transportasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan belum menunjukkan hasil maksimal. Jika manajemen transportasi mengatasi kemacetan di ibukota tidak segera diterapkan dengan baik, kemacetan total di Jakarta pada 2014 mendatang sepertinya bukan sekadar ancaman atau cuma omdo (omong doang). Hal itu dikatakan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azaz Tigor Nainggolan. Menurutnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai upaya me*ngantisipasi kemacetan di Jakarta saat ini, agar tidak terjadi stagnasi pada 2014 mendatang.

Langkah-langkah yang harus segera dilakukan, kata Tigor, di antaranya penegakan hukum yang tegas, menerapkan standardisasi pelayanan minimum (SPM) bagi angkutan umum, evaluasi trayek angkutan umum eksisting. Juga memperbaiki layanan kereta api komuter Jabodetabek, meningkatkan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan pembatasan usia kendaraan bermotor. "Tingkat pelanggaran lalu lintas tidak berkurang. Karena penegakan hukum terhadap pelang*gar aturan tidak tegasa," tuturnya.

Begitu juga pengguna kendaraan pribadi. Mereka menggunakan kendaraannya dengan biaya murah, seperti biaya parkir masih terjangkau, dan mendapatkan bahan bakar dengan harga subsidi. "Kemacetan ini menjadi masalah klasik. Semua pihak diharapkan segera mengatasi supaya Jakarta tidak ditinggalkan dan tetap berwibawa sebagai ibukota negara," ungkap Tigor.

Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono menambahkan, selain jalan yang kurang memadai serta volume kendaraan tinggi, pusat perbelanjaan juga menjadi salah satu penyumbang kemacetan.

Untuk mengatasi masalah lalu- lintas terkait pembangunan mall, jelas Wahyono, pihaknya akan memanggil pihak yang bertanggung jawab untuk membahas pembangunan mall tersebut. "Kami tidak melarang pembangunan mall. Namun pembangunannya harus sesuai rencana tata ruang," ucapnya. Yang perlu dipahami dalam hal ini, lanjut Wahyono, jika akan membangun suatu pusat kera*maian pasti ada arus balik dan arus tarikan. Sebelum dibangun, sebaiknya dibuat analisa pem*bangunan terlebih dahulu.

Dia menyarankan Pemerintah DKI Jakarta memaksimalkan bus sekolah. Keberadan angkutan bus sekolah bagi pelajar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dinilainya efektif mengurangi ke*macetan. Kemacetan sehari-hari di Jakarta, menurut Wahyono, terjadi pada jam-jam sibuk, terutama di pagi hari. Salah satunya juga disebabkan jarak antara jam masuk sekolah dan jam masuk kantor yang berdekatan. "Jam masuk anak sekolah bisa diatur oleh Pemprov. Tapi jam kerja karyawan tidak bisa dise*ragamkan sehingga terjadi penumpukan di jalan," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan prediksi Japan International Corporation Agency (JICA), kemacetan di wilayah DKI Jakarta akan bertambah ruwet atau grid lock pada 2014. Selain pertumbuhan kendaraan bermotor yang luar biasa dan tidak sebanding dengan pertum*buhan jalan, berkembangnya pembangunan pusat giat dan permukiman yang tak terkendali serta tidak sesuai rencana tata ruang dan wilayah, turut menjadi penyumbang kemacetan.
http://nusantara.rmol.co/read/2012/0...kan-Cuma-Omdo-




Warga Jakarta Mulai Dihantui Kemacetan Total
Sabtu, 11 Februari 2012 , 08:53:00 WIB

RMOL. Kondisi Jakarta sudah melewati batas kemampuannya dalam menampung masalah, terutama soal kemacetan. Daya tampung jalan sudah tidak sesuai dengan jumlah kendaraan. Diprediksi tahun depan bakal terjadi kemacetan total (gridlock). Warga Jakarta mulai resah. Hal ini dinyatakan ahli teknik sipil Universitas Indonesia (UI) Prof Suyono Dikun. "Mau pakai ukuran apa pun, Jakarta sudah melewati batas daya dukungnya. Daya dukung terhadap kehidupan nyaman dan layak sudah mentok," ujarnya.

Menurut Suyono, masalah ketidaknyamanan itu juga bukan hanya bagi masyarakat kecil, tapi juga kelas menengah ke atas. Untuk masalah kemacetan misalnya, masyarakat kelas menengah dan elit justru paling dirugikan.

Ironisnya, lanjut Suyono, akumulasi masalah ini berakar dari faktor kepemimpinan. "Pembangunan di Jakarta ini tidak dipandu oleh aturan tata ruang, melainkan oleh kepentingan ekonomi yang berkolaborasi dengan kepentingan lainnya," ucapnya. Selain itu, kata Suyono, kemacetan juga terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah ter*hadap sektor transportasi. Menurutnya, alat transportasi umum sebaiknya menjadi prioritas utama. "Kalau angkutan umum dibuat aman, cepat dan nyaman, pengguna kendaraan pribadi pasti senang menggunakannya," urainya.

Namun yang terjadi, angkutan umum di Jakarta kondisinya memprihatinkan. Berbau, kotor, tidak teratur, rawan kejahatan, bahkan kalau hujan atapnya ada yang bocor. Dengan kondisi demikian, tentunya warga enggan menggunakan angkutan umum sehingga lebih memilih kendaraan pribadi. Menyangkut pengembangan alat transportasi massal seperti monorail dan MRT (mass rapid transportation) yang dilaksanakan sekarang, dia nilai sudah merupakan ide yang terlambat. Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, dan pemerintah tidak memihak kepada kepentingan publik, gridlock bisa terjadi sebelum 2014. "Bisa datang lebih cepat," tegasnya.

Untuk itu, sambung Ketua DPW Nasionalis Demokrat (Nasdem) DKI Jakarta Armyn Gultom, sudah waktunya Gubernur DKI Jakarta fokus terhadap permasalahan ibukota. Dia menilai, tata ruang Jakarta sudah banyak menyalahi tata lingkungan. Akibatnya, janji Jakarta bebas banjir dan bisa mengurangi kemacetan akhirnya hanya sekadar janji. Tampaknya, Bang Kumis--sebutan untuk Fauzi Bowo---tidak cocok lagi memimpin Jakarta. "Jakarta sekarang butuh gubernur yang punya kesungguhan menyelesaikan permasalahan ibukota," katanya saat ditemui dalam acara Latihan Dasar Baret Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan kemacetan akan melumpuhkan Jakarta (gridlock) pada 2014. Namun melihat kondisi saat ini, ancaman kemacetan diperkirakan bisa lebih cepat. Prediksi itu semakin terbukti, karena jumlah kendaraan pribadi semakin bertambah, hingga ak*hirnya sulit dikendalikan. Di Jakarta, lebih dari 1.000 unit kendaraan pribadi terjual setiap hari. Pada 2011, diperkirakan jumlah kendaraan roda dua dan empat mencapai 12 juta.

Berdasarkan data Polda Metrojaya, hingga akhir 2011 jumlah kendaraan pribadi di ibukota mencapai 13.347.802 unit. Rinciannya, mobil penumpang 2.541.351 unit, mobil angkutan barang 581.290 unit, bus 363.710, dan sepeda motor 9.861.451 unit. Pertumbuhan jumlah kendaraan per tahun mencapai 10 persen dan pertumbuhan jalan hanya 0,01 persen tiap tahunnya.
http://www.rakyatmerdekaonline.com/r...macetan-Total-

Polda: Jam Macet Jakarta Makin Panjang
Biasanya kepadatan terurai sekitar pukul 21.00 WIB, kini mundur menjadi pukul 23.00 WIB.
Rabu, 25 Januari 2012, 08:48 WIB

VIVAnews - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melihat ada indikasi makin panjangnya jam kemacetan di Jakarta. Jika biasanya kepadatan sudah terurai sekitar pukul 21.00 WIB, kini mundur menjadi pukul 23.00 WIB. Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselataman Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Yakub Dedy Karyawan mengatakan indikasi itu bisa dilihat dari beberapa titik yang tiap hari menjadi pusat-pusat kemacetan, seperti di Jalan Raya Buncit, Pancoran, Gatot Subroto dan Sudirman-Thamrin. "Apabila tidak segera diatasi maka dalam enam bulan ke depan bisa saja kemacetan baru terurai pukul 01.00 WIB," kata Yakub di Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.

Menurut dia, salah satu penyebab makin panjangnya jam kemacetan adalah semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang melintas. Pertumbuhan kendaraan tidak seimbang dengan kapasitas jalan. "Tidak tertibnya pengendara juga menjadi penyebabnya," ucap dia. Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah perjalanan harian selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2002 tercatat rata-rata 620.702 perjalanan dan pada tahun 2010 naik menjadi 791.295. Diperkirakan pada 2020 jumlah ini akan naik menjadi 1.148.528 perjalanan. Jarak tempuh kendaraan di Jakarta rata-rata hanya 40 kilometer per jam. Ini tentunya belum termasuk di kawasan macet yang terkadang hanya 10-20 kilometer per jam.

Jumlah kendaraan bermotor sendiri di Jakarta sampai akhir tahun 2011 mencapai 13.347.802 unit, yang terdiri dari mobil penumpang 2.541.351, mobil beban atau truk 581.290, bus 363.710, dan sepeda motor 9.861.451. Sedangkan prediksi pertumbuhan kendaraan pada 2012 sekitar 10%. Saat ini, Yakub menerangkan, pihaknya tengah mengkaji ulang kebijakan 3 in 1 dan mendorong terealisasinya sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Pihaknya juga tengah merekomendasikan perluasan pembatasan jam operasional kendaraan berat bila Tol JORR W1 dan W2 rampung. "Pembatasan usia angkutan umum juga perlu diberlakukan," katanya.
http://metro.vivanews.com/news/read/...jakarta-mundur

-----------------

Gitu ATPM terus aja bikin dan jual mobil baru dengan harga semakin murah dan mudah diperoleh karena kredit bank begitu gampangnya dicairkan!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...