![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_t4nySGb3orlqwTgZ7giJuvNwPMDm-g4yspWnNppgCamaHux-ZZ6KR3kmFEBYWg9Mr5HOnvC0vPal3bAbFnhyfG_4eHvabW2Cr9k9c6oSlmLbnVKlY=s0-d)
Quote:
| Analis politik Point Indonesia, Karel Susetyo, menyatakan, dari kasus kerusuhan di itu, tampak Joko Widodo belum memiliki pengalaman bagaimana sebaiknya menangani keamanan di kota sekecil Solo. Padahal, dimensi keamanan wilayah di DKI Jakarta jauh lebih besar. Menurut dia, tidak bisa dibayangkan bagaimana Jokowi menangani keamanan di Jakarta yang membutuhkan suasana kondusif untuk langgengnya sektor jasa dan perdagangan. "Kerusuhan Mei 98 menjadi pelajaran pahit bagaimana Jakarta lumpuh total," ujarnya. Karel menambahkan, sangat diragukan bagaimana seorang Jokowi menangani persoalan kompleks keamanan kota sebesar DKI Jakarta. "Di Solo sudah terbukti, apalagi menjaga Jakarta yang jauh lebih kompleks dan rentan dibandingkan Solo," pungkas Karel. Bentrokan massa ormas dan warga Jalan RE Martadinata Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, terjadi pertama kali di Kamis (3/5) pada 14.00 WIB dan pukul 16.30 WIB. Diawali keributan kecil antara massa ormas yang lewat di daerah itu dengan warga setempat, akhirnya ratusan anggota ormas membalas menyerbu warga di sebuah gang dengan senjata tajam dan bom molotov. Kemarin terjadi bentrokan kedua, setelah shalat Jumat, pukul 14.00 WIB dan menyebabkan seorang kakek terluka parah di kepala dan tangan, serta pemuda yang terluka parah akibat sabetan pedang. Kabar yang beredar sementara ini, konflik ormas dengan warga kawasan itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun diwarnai motif dendam. |
Perlu diketahui permasalahan di Jakarta bukan hanya kemacetan atau banjir saja tetapi juga masalah potensi kerusuhan. Jika kerusuhan terjadi maka aktivitas Ibukota akan lumpuh dan banyak daerah bisa kena imbasnya akibat lumpuhnya Ibukota.
Ane belum melihat sosok yang tepat pada semua Cagub tahun ini bahkan JokoWi sekalipun.
PermanenCacat 06 May, 2012
