KFX/IFX Next Generation Semi-Stealth Fighter From Indonesia + South Korea

Analisa Join Development KFX/IFX Indonesia dengan Korea Selatan

KFX dan Latar Belakang Kemunculannya


KFX adalah sebuah project prestisius Korea Selatan yang sedang gigih meningkatkan kemampuan industry strategisnya. Setelah berhasil mengembangkan pesawat Latih KT-1 Wongbee, pesawat latih lanjutan T/A-50 dan F/A-50, Korea Selatan masih memiliki ambisi besar untuk membuat project jet fighter yang jauh lebih baik dari yang mereka sudah mampu buat sebelumnya. Hal ini bisa dikatakan merupakan project Korea Selatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah bangsa yang maju.


Project KFX ini juga dilatarbelakangi kondisi hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang secara teknikal masih berperang sampai sekarang. Kita tau bahwa musuh mereka Korea Utara memiliki jumlah pesawat yang jauh lebih banyak, walaupun dari segi kualitas pesawat Korea Selatan jelas unggul telak. Namun Korea Selatan terus mencari cara agar selain unggul kualitas, jumlah pesawat mereka bisa menyamai jumlah pesawat tempur Korea Utara. Ditambah lagi kenyataan bahwa pesawat tempur mereka sebagian sudah tua yaitu F-5 E/F dan F-4 Phantom. Kedua jenis pesawat ini,harus secepatnya digantikan oleh Korea Selatan. Maka dari penjelasan inilah, Korea Selatan akhirnya mengambil kebijakan tentang Project KFX ini. Pesawat KFX ini diharapkan nantinya bisa menggantikan peranan jet lawas F-5 dan F-4.


Selain dengan Korea Utara, pihak Korea Selatan juga memiliki tetangga seperti Cina dan Jepang yang memungkinkan terjadinya konflik anatara Korea Selatan dengan tetangga tersebut. Kita ketahui sendiri bahwa angkatan udara Cina dan Jepang adalah salah satu yang terbaik di Asia. Hal ini membuat Korea Selatan mau atau tidak mau harus mengambil langkah cepat untuk melakukan perimbangan kekuatan di kawasan mereka. Perimbangan kekuatan inilah yang diharapkan dengan hadirnya KFX di Angkatan Udara Korea Selatan (tentunya berdampingan pesawat lainnya).


Namun karena keterbatasan dana dan technology, membuat pihak Korea Selatan harus menggandeng pihak lain dalam mengerjakan project ini. Nah dari sekian banyak Negara yang tertarik terlibat dalam mega project ini, akhirnya Indonesia terpilih sebagi Negara mitra kerjasama dalam pembangunan jet KFX ini. Dari total dana project, Pemerintah Korea Selatan akan menanggung 60%, pemerintah Indonesia 20% dan pihak swasta 20%. Selain menggandeng Indonesia dari segi dana, Korea Selatan juga menggandeng banyak perusahaan ternama bidang pengembangan jet tempur untuk terlibat dalam project KFX ini. Diantaranya adalah Indonesia Aerospace (PT DI), Turki Aerospace Industries, Saab, Boeing, dan Lockheed Martin. Hal ini untuk memastikan adanya bantuan teknik dari perusahaan-perusahan tersebut.


KFX dan Target Kualitas Pesawat yang diharapkan


Dalam membuat sebuah project besar dengan dana yang sangat besar pula, tentu ada sebuah target yang mau di tuju oleh Negara yang melakukan Project tersebut. Demikian juga halnya dengan project KFX ini, ada semacam standart jet tempur yang hendak dicapai. Target yang ingin dicapai adalah pesawat tempur KFX ini dirancang menggunakan mesin ganda yang setara dengan mesin General Electric F144 atau SNECMA M88 yang digunakan pada pesawat temput F/A-18 E/F Super Hornet dari Boing dan Dassault Rafale. Dan dari segi radius serang diharapkan kemampuannya lebih besar 50% dari kemampuan KF-16 (F-16 Block 52). Selain itu diharapkan bahwa usia Airframe pesawat lebih awet 34% dari F-16 Block 52, memiliki system avionic yang lebih baik dan memiliki kemampuan data link yang baik serta elektronik warfare yang lebih baik dari F-16 Block 52. Pesawat KFX ini juga diharapkan akan menggunakan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) yang lebih baik dari radar yang digunakan oleh pesawat F-16 Block 52.

Selain itu Design KFX ini diharapkan memiliki tingkat RCS (tingkat kemampuan radar mengenali sebuah benda di udara) yang jauh lebih kecil dari F-16 Block 52, Rafale maupun Eurofighter Typhoon. Hal ini berguna agar radar musuh tidak mudah mengetahi keberadaan jet tempur ini nantiya. KFX ini juga diharapkan memiliki Payload yang lebih banyak dari pada F-16 Block 52. Sehingga dengan keterangan ini bisa disebutkan bahwa KFX adalah pesawat generasi 4.5 yang berarti memiliki fitur yang canggih dan dilengkapi kemampuan "Semi-Stealth". Dengan penjelasan seperti ini dapat kita lihat bahwa pesawat ini nantinya akan lebih baik dari F-16 Block 52 seperti yang dimiliki oleh Singapura saat ini. Dan dari beberapa aspek seperti radar, Stealth Capibility dan lainnya, pesawat ini juga bisa dikatakan masih lebih baik dari jet Sukhoi seperti yang digunakan oleh Indonesia dan Malaysia, maupun F-15 SG yang digunakan oleh Singapura.




KFX dimaksudkan oleh Korea Selatan sebagai pengganti F-5 E/F dan F-4 Phantom yang sudah tua. KFX ini nantinya diharapkan sebagai Fighter pendamping dari Fighter utama yaitu F-15 dan KF-16. Seperti kita ketahui bersama bahwa selain project KFX, Korea Selatan juga tertarik membeli F-35 sebagai pengganti armada F-15 dan F-16 mereka nantinya. Jadi kedepan korea selatan akan dilengkapi dengan KFX (Semi Stealth) dan F-35 Stealth sebagai jet tempur angkatan udara mereka. Jadi jelas sekali project KFX ini bukan sekedar menandingi Korea Utara, tetapi juga menandingi kekuatan udara Cina dan Jepang.


Masa Depan KFX di Angkatan Udara Indonesia


Sama seperti angkatan udara Korea Selatan, KFX juga memiliki peranan penting dalam angakatan udara Indonesia kedepan. KFX ini memang di proyeksikan sebagai pengganti F-16 TNI AU di masa yang akan datang. Namun banyak sekali blogger yang salah mengartikan kehadiran KFX ini di TNI AU seolah-olah dimasa yang akan datang TNI AU hanya akan menggunakan KFX saja. Padahal dari awal sudah di rencanakan bahwa KFX hanya akan menggantikan peranan F-16 sebagai 'Second Fighter' di Indonesia. Sedangkan 'First Fighter' TNI AU akan tetap dipegang oleh Sukhoi dan penggantinya nanti.


Saat ini Indonesia memiliki 3 jenis Fighter, yaitu F-5 E/F (yang akan diganti pada tahun 2015 dengan kandidat Su-35 BM), F-16 (yang akan diganti pada tahun 2025 oleh KFX) dan Sukhoi 27/30 (yang akan digantikan sekitar 2030-2035 dengan kandidat Sukhoi FAKPA). Dimasa yang akan datang, KFX akan didampingi keluarga Sukhoi yaitu Sukhoi 35 BM dan Sukhoi FAKPA. Namun kemungkinan ini adalah sebuah prediksi yang bisa saja berubah, tergantung kebijakan pemerintah dan perubahan hubungan tatanan antar Negara di dunia ini.


KFX dan Kemandirian Alutsista Indonesia


Saat ini Indonesia sedang serius melakukan modernisasi militernya, termasuk angkatan udara. Salah satu langkah yang cukup harus didukung adalah langkah pemerintah yang mulai bergerak kearah kemandirian alutsista. Kemandirian ini akan membuat Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung kepada luar negeri, walaupun mungkin dalam beberapa teknologi masih akan tetap mengandalkan Negara lain. Salah satunya adalah project KFX/IFX ini yang diharapkan akan menambah pengalaman ahli-ahli design Jet Tempur dari Indonesia dan juga menambah pengalaman Industri Dirgantara Indonesia. Sehingga diharapkan suatu saat nanti pengalaman ini bisa digunakan untuk membuat hal-hal baru di dalam Industri Strategis Indonesia.


KFX/IFX ini masih dalam tahap perancangan design awal, mungkin 10 tahun lagi baru masuk masa produksi. Indonesia juga sudah mengutus puluhan ahli-ahli dari Indonesia untuk bergabung dengan project KFX ini di Korea Selatan. KFX ini sejatinya masihlah sebuah pesawat tempur diatas kertas alias belum nyata. Project ini bisa saja gagal (tentu kita tidak menginginkan ini terjadi), namun bisa saja berjalan dengan lancar. Keberanian menanggung resiko dalam membuat sebuah keputusan adalah langkah maju dari suatu Negara. Indonesia sudah melakukannya, dan mari kita segenap Bangsa Indonesia mendukung project ini seraya berdoa agar semuanya berjalan dengan lancar.


Sekian dulu tulisan saya kali ini, sudah cukup letih saya menulisnya dan saya persembahkan tulisan ini kepada segenap bangsa Indonesia dan pembaca sekalian. Salam KFX, Salam Kemandirian Alutsista Indonesia. Admin AnalisisMiliter.com

http://analisismiliter.com/artikel/p..._Korea_Selatan

USA memiliki F-35, Russia dgn Su-50 PakFa, China dengan J-20 Mighty Dragon, Iran dengan Sofre Mahi Dan Indonesia/Korea Selatan Dengan KFX/IFX.

Our Power Will Grow,

KFX/IFX Semi Stealth Fighter Konsep

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...