Kisah Mafia Minyak yang Bikin Mahal BBM dan RI tak Bisa Mandiri Energinya

Kisah Widjajono, Kemandirian Energi Versus Mafia Impor Minyak
Selasa, 24/04/2012 08:25 WIB

Jakarta - Almarhum Widjajono Partowidagdo memang hanya kurang lebih menjabat 6 bulan sebagai Wakil Menteri ESDM. Namun dalam waktu yang singkat itu ia setidaknya mengingatkan kembali kepada publik soal pentingnya kemandirian bidang energi yang memang sampai saat ini belum pernah terwujud. Anggota DPR Komisi VII Fraksi Golkar, Satya W. Yudha mengatakan isu kemandirian energi memang isu lama yang hingga kini belum pernah berhasil direalisasikan. Menurutnya sosok Widjajono berhasil mengangkat gagasan itu berulang-ulang.

Bahkan masalah kemandirian energi ini erat kaitannya dengan upaya Indonesia menutup ruang gerak para 'mafia impor minyak' yang selama ini banyak diuntungkan dengan Indonesia tak mandiri secara energi karena masih bergantung pada BBM impor. "Gagasan kemandirian energi patut ditegakan oleh pemerintah mengingat kemandirian energi cerita lama yang belum terwujud. Makanya kita membutuhkan infrastruktur, kedua kalau ada hal-hal (pihak lain) lain yang tak sependapat dengan kemandirian energi, kita anggap sebagai pihak yang tak bertanggung jawab," kata Satya kepada detikFinance, Selasa (24/4/2012)

Menurut Satya apa yang disampaikan oleh Widjajono selama ini cukup kencang dan tegas terkait kemandirian energi. Bahkan Guru Besar ITB ini menyampaikannya secara berulang-ulang, sehingga hal ini harus terus disuarakan. "Kenapa kilang-kilang di dalam negeri tak mendapat kemudaan dibangun, terlambatnya pembangunan floating storage (gas), masih banyak PR," katanya. "Apa yang pernah diucapkan Pak Widjajono, kalau kita takut dengan mafia minyak, kurangi lah ketergantung kita dengan minyak," katanya.

Menurutnya jika pemerintah bisa mengatasi masalah infrastruktur bidang energi misalnya yang mendukung terkait pemanfaatan energi gas maka ia yakin secara perlahan ketergantungan impor minyak bisa dikurangi atau bahkan distop. "Saya pikir itu bisa mengurangi dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu, bagaimana kita mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Makanya kita minta isu-isu kemandirian energi isu relevan dari waktu ke waktu, siapapun pengganti Pak Widjajono harus mampu membawa isu itu ke depan. Munculnya mafia minyak karena kita tergantung dengan BBM impor, kalau kita bisa mengurangi kebutuhan minyak dan produksi yang cukup, kita bisa mengurangi aktivitas mereka (mafia impor minyak)," katanya. Harga BBM subsidi di Indonesia saat ini masih ditahan Rp 4.500 per liter meskipun harga minyak terus melonjak. Ini bakal menguntungkan mafia minyak. Kenapa?

Almarhum Widjajono Partowidagdo dalam bukunya 'Migas dan Energi di Indonesia: Permasalahan dan Kebijakan' mengatakan, harga BBM subsidi yang rendah menyebabkan diversifikasi energi tak berjalan dan sebabnya, ketergantungan kepada impor minyak dan BBM makin besar. Akhirnya yang diuntungkan adalah mafia minyak. "Ini justru menguntungkan para pengimpor (saat ini sedang popular istilah mafia minyak)," jelas Widjajono dalam buku terbitan Development Studies Foundation.

Ia mengatakan, kenaikan harga BBM akan menyebabkan para pesaing Pertamina seperti Shell, Petronas, Chevron, Medco, dan lain-lain akan lebih mudah masuk pasar Indonesia. Sehingga, ini akan memperbanyak jumlah SPBU serta pendirian kilang-kilang minyak baru dan mengurangi ketergantungan impor BBM. "Kenaikan harga BBM dan dihilangkannya monopoli impor minyak dan BBM justru akan mengurangi masalah impor minyak," cetus Widjajono dalam bukunya tersebut.
http://finance.detik..com/read/2012/...a-impor-minyak


Ketua DPR Marzuki Alie:
PT Petral Sarang Mafia Minyak
Minggu, 4 Mar 2012 10:01 WIB

JAKARTA, RIMANEWS - Ketua DPR RI Marzuki Alie menegaskan, PT Petral, anak perusahaan PT Pertamina, yang menjalankan bisnis ekspor-impor minyak mentah Indonesia ke luar negeri, telah dikuasai mafia. Akibatnya, segala jenis transaksi minyak mentah tidak diketahui dan sangat tertutup. Pemerintah harus mengambil semua dana cost recovery yang ada di PT Petral, karena Pertamina sudah mampu mengolah segala jenis minyak yang dibutuhkan di dalam negeri maupun di luar negeri.

" PT Petral itu milik Pertamina. Tugasnya menjual beli minyak dan kantornya di Singapura. Saat ini Petral dikuasai mafia," katanya.

Petinggi Partai Demokrat itu menegaskan, selain dikuasai mafia, PT Petral diduga melakukan praktik-praktik yang tidak sehat dan mencurigakan, serta tidak adanya laporan transparansi transaksi keuangan dari PT Pertamina terkait usaha yang dilakukan PT Petral tersebut
http://rimanews.com/read/20120304/56...g-mafia-minyak


Rizal Ramli: Alamak, Mafia Minyak Malah Dilindungi

Jakartapress.com - Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menekan harga BBM adalah dengan membangun kilang minyak di tanah air. Selama ini Indonesia mengirimkan minyak mentah ke Singapura. Kemudian, Indonesia mengimpor minyak jadi dari Singapura. Inilah kelakukan kampret selama ini?!

Hal yang sama terjadi untuk komoditas lain yang dihasilkan Indonesia. Hampir semua, atau kemungkinan besar semua komoditas yang dihasilkan Indonesia, diekspor ke negara lain dalam keadaan mentah, dan impor lagi setelah menjadi barang konsumsi. Hal ini sama dengan memindahkan potensi lapangan kerja ke negara lain, juga membiarkan negara lain yang mengambil nilai tambah. "Padahal kalau kita bangun kilang minyak sendiri di tanah air, maka akan terjadi penghematan yang signifikan. Bisa mencapai 40 persen. Kita tidak perlu membayar ongkos transportasi, juga asuransi," ungkap ekonom Tim Indonesia Bangkit Rizal Ramli, Selasa (17/5), seperti dilansir RM Online.

Di sisi lain, Anggota Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini memaparkan, pembangunan kilang minyak di tanah air akan menciptakan lapangan kerja yang tidak sedikit. Dengan sendirinya, itu juga mendukung kebijakan pro poor, pro job dan pro growth yang selama ini didengungkan pemerintahan SBY-Boediono. Persoalannya adalah, walaupun mengetahui hal ini jauh lebih baik namun pemerintah enggan dan sampai sekarang tak bisa mengambil keputusan.

Mengapa? "Karena ada yang mengambil untung dari proses ekspor minyak mentah dan impor minyak jadi itu. Yang sekarang jadi raja mafia minyak di sekitar istana adalah seseorang yang punya dua kewarganegaraan, yakni Indonesia dan Singapura. Tidak mungkin dia bisa bermain kalau tidak dilindungi, dan tidak mungkin dia dilindungi kalau tidak nyogok," beber Rizal Ramli. "Jadi, kok tega-teganya. Pasokan premium rakyat dikurangi, tapi mafia minyak terus dibiarkan dan terus dilindungi," tandas mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini. Hal ini dikemukakannya menyusul rencana pemerintah mengurangi premium. Sejak beberapa waktu belakangan ini pemerintah mendorong agar semua pemilik kendaraan mulai menggunakan pertamax yang lebih mahal
http://www.jakartapress.com/detail/read/605/base_url


Mafia Minyak Rugikan Negara 20 Miliar Perhari
Wednesday, 21 March 2012 13:06

KBR68H, Denpasar - Pemerintah diperkirakan merugi hingga Rp. 20 milyar perhari dari impor minyak. Apalagi selama ini impor minyak dilakukan dengan sistem tender yang diatur untuk menguntungkan para mafia impor minyak. Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan Rizal Ramli menyebutkan setiap harinya Indonesia mengimpor sekira 400 ribu barel minyak mentah dan 500 ribu barel minyak jadi.

"Ada mafia migas kelompok orang yang mendapatkan keuntungan 2-3 dolar perhari, kalikan 900 ribu barel , mereka dapat lebih dari 2 juta US$ , Rp. 20 miliar perhari , kalikan 260 mereka dapat lebih dari Rp. 7 triliyun , tetapi mereka ada karena dukungan dari kekuasaan, mereka menyogok orang-orang yang berkuasa"

Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan yang juga bekas Menko Perekonomian Rizal Ramli menuding subsidi bukanlah bagi rakyat tapi subsidi bagi proses KKN. Menurut Rizal Ramli, jika pemerintah serius melakukan perbaikan terhadap pengadaan BBM, seharusnya pengadaan BBM tidak dilakukan melalui impor tetapi harusnya dengan kerjasama kesepakatan dengan negara-negara produsen minyak.
http://www.kbr68h.com/berita/daerah/...miliar-perhari

---------------

Indonesia pasca Reformasi kok menjadi negara para mafioso? Ada mafia minyak, mafia senjata, mafia anggaran APBN, mafia hukum, mafia test masuk CPNS, mafia RUU, mafia Pilkada, mafia pendidikan, mafia emas, mafia ... mafia ....

:takut:

IndoCool 01 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...