konser (lani gaga) tertutup dan diam-diam

Ketika Seks Jadi Panglima

JIKA seks sudah kadung jadi "panglima", makluk lain jenis bukan pasangan resminya pun ditelateni juga. Maka akibatnya seperti pasangan mesum Lani – Gaga dari Kuningan (Jabar) ini. Mereka jadi urusan polisi gara-gara praktek aborsi. Habisnya sih, mau enaknya kok ogah anaknya!

Tanpa seks, orang takkan mati, paling-paling hanya "kedinginan". Tapi karena sudah kodratnya manusia, seks jadi seperti sembako, dibutuhkan setiap insan. Bahkan kadang ada yang serakah, diberi porsi satu nambah sampai jadi empat. Itupun masih ada juga yang belum merasa cukup. Dianggapnya seks sebagai panglima, bukan miliknya diterjang juga, sehingga dunia prostitusi sulit dibrantas.

Lani, 21, warga Pasar Kepuh Kuningan, agaknya termasuk salah satu wanita yang menganggap seks sebagai panglima. Ditinggal kerja suami jadi TKI di Arab Saudi, dia jadi kelimpungan benar. Maklum, saat ada suami di rumah, biasanya dapat pasokan "nafkah batin" minimal seminggu 3 kali. Pokoknya surplus deh, wong kadang tanpa diminta pun sudah dapat tambahan alokasi.

Tapi semenjak suami jadi tenaga kerja luar negeri, dia tak dapat lagi pasokan "tenaga kuda". Padahal bagi wanita muda nan enerjik macam Lani, seks adalah kebutuhan pokok sebagaimana sembako. Celakanya, sembako banyak tersedia di minimarket, sedangkan seks nihil di sana.

Dalam pada itu, Gaga, 27, karyawan minimarket di Pasar Kepuh, yang juga teman kerja Lani, juga dalam kondisi sering kesepian lantaran istrinya tinggal di Kuningan kota. Dia hanya seminggu sekali ketemu, sehingga hari-hari biasa banyak vacumnya. Padahal dia juga masih sangat muda nan enerjik, sehingga seperti Lani pula, bagi Gaga seks adalah panglima.

Ibarat listrik, Lani selalu memancarkan getaran arus negatif, sedangkan Gaga memancarkan getaran arus positif. Nah, teori Ilmu Fisika –dulu disebut Ilmu Alam–mengatakan, bila terjadi hubungan pendek antara arus negatif dan positif, akan menimbulkan kursluiting. Ketika "korsluiting" itu terjadi atas Lani dan Gaga, maka keduanya pun lalu akan membuka rusluiting pada baju masing-masing, sehingga libidonya pun tersalurkan.

"Korsluiting" non PLN ini memang mengasyikkan, sehingga Lani – Gaga terus bikin korsluiting-korsluiting yang lain. Sekarang Lani jadi lupa akan suaminya yang di Arab Saudi, Gaga pun jadi makin jarang ketemu bininya di Kuningan. "Buat apa mengharapkan yang jauh-jauh, wong didekatnya juga demikian surplus ya Bleh…." kata setan memberi semangat.

Korsluiting listrik PLN paling membuat panel di meteran turun. Tapi saat "korsluiting" pada Lani – Gaga itu menyebabkan celana dan rok yang turun, dan keseringan pula, resikonya bisa ditebak. Tahu-tahu perut karyawati minimarket ini melembung. Wah, tentu saja Lani jadi panik. Suami jauh di Timur Tengah, kok bisa hamil. Bagaimana kata orang nanti? Memangnya "bibit unggul" bisa dikirim lewat email atau facebook?

Ketika kandungan sudah berusia 5 bulan, Lani – Gaga pun bersepakat menggugurkannya. Dengan minuman obat dari apotek yang diramu sedemikian rupa, janin itu bisa digugurkan dan dikuburkan diam-diam di TPU. Nah, gara-gara makam tanpa izin itu, warga jadi penasaran. Begitu dibongkar isinya janin, langsung ditelisik siapa pelakunya. Dalam waktu cepat Lani – Gaga bisa diendus. Maka kini, bila di mana-mana orang menolak Lady Gaga, warga Pasar Kepuh juga menolak Lani – Gaga. Mereka kini dilaporkan ke Polres Kuningan atas tuduhan pembunuhan bayi.

"Show"-nya Lani – Gaga berlangsung diam-diam dan tertutup. (RC/Gunarso TS)

http://www.poskotanews.com/2012/05/2...jadi-panglima/
--------------------------------------------------------------------------
ane juga mau dong show bareng lani yang dari kuningan



bahasa tingkat dewa
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...