LPG langka Warga Bakar Kayu!!!!

Banyak Warga yang Beralih Gunakan Kayu Bakar

Selasa, 22/05/2012 - 22:28

SUBANG, (PRLM).- Warga di beberapa daerah Kabupaten Subang saat ini sudah banyak yang beralih ke kayu bakar untuk kebutuhan memasak sehari hari. Kondisi itu terpaksa dilakukan akibat gas LPG isi 3 kg yang sebelumnya mereka gunakan kini sulit didapat, dan diperparah pula dengan harganya yang semakin mahal.

Beberapa warga seperti di kecamatan Dawuan Kabupaten Subang, Selasa (22/5/12) sedang keliling mencari kayu bakar. Dalam sepekan terakhir, mereka hampir setiap pagi keliling ke sejumlah lokasi mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak. Namun ada juga diantara mereka membeli dari tetangga yang mempunyai persediaan kayu bakar.

Mereka terpaksa beralih dari gas LPG ke kayu bakar karena saat ini lebih susah mencari gas dibanding kayu bakar. Oleh karena itu, mereka sementara lebih memilih menggunakan kayu bakar dulu sambil menunggu harga maupun pasokan gas LPG normal kembali.

"Sudah seminggu saya masak pakai kayu bakar. Soalnya gas susah, jauh nyarinya, ditambah lagi sekarang mahal. Ada tetangga yang masih pakai gas, tapi belinya jauh dan harganya juga Rp 22.000 per tabung," kata Yanti warga Kampung/Desa Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang saat ditemui ketika sedang mencari kayu bakar.

Dia mengaku sudah hampir satu minggu menggunakan kayu kabar untuk memasak dirumahnya. Sedangkan mencari kayu bakar, tidak tentu waktunya. Apabila melihat persediaan kayu bakar sudah berkurang, dirinya atau suami mencari kayu bakar. "Malahan kalau ada waktu luang, bisa juga diisi dengan cari kayu bakar. Kebetulan di sekitar Jalan raya dawuan ada kebun karet yang diremajakan. Jadi kami cari dari sisa sisa akarnya," ujarnya.

Pendapat sama dikatakan Usman warga Dawuan Kaler. Dia mengaku kompor gas miliknya sudah tidak digunakan lagi. Sebab pada saat gas langka dan harganya mahal, dirinya membuat tungku dan menggunakan kayu bakar untuk kepentingan memasak.

"Sekarang seminggu dua kali mencari kayu bakar. Untungnya ada lahan perkebunan bekas penebangan pohon karet, sisa sisa akar yang tidak terpakai masih bisa kami gunakan. Jadi kami tidak sudah mendapatkan kayu bakar," ujarnya.

Hal sama dilakukan Ati warga Desa Ciracas, Kecamatan Cipeundeuy. Sebab di warung langganan tempat membeli gas eceran sudah lama tidak punya stok. Selain beralih menggunakan kayu bakar, saat ini banyak juga warga menggunakan lagi tungku yang dulu disebut "Kompor SBY". Padahal ketika gas 3 kg banyak, kompor itu sudah ditinggal dan tidak digunakan. Namun begitu gas langka mulai digunakan lagi.

"Tungku yang disebut kompor SBY itu hemat kayu bakar, sekali memasak hanya memerlukan dua potong kayu bakar. Jadinya jauh lebih murah dibandingkan menggunakan gas elpiji," ujarnya.(A-116/A-108)***

JAWA BARAT
http://www.pikiran-rakyat.com/node/189470

Wah....Kembali Kepada Jaman Dahulu Nih......Pusing n Kasihan yang lagi Susah euy!!!!!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...