![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uvTpEbGqEYkWaBm21IjPW1UJ8vnyYmKVj9xWOUnBXugmObdN1yCH5a3YzQTslZmRd1iEW6q96tFMUtlHnUf-VB6ZUip9w_9Nzvny0KfJLk6hkr4QSTFL397hm0HGfcSIQ3Eo6Z=s0-d)
JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Lukisan sosok Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, yang berpose seperti Lenin dengan penis menyembul keluar memicu kemarahan. Nemun demikian, galeri tempat lukisan itu dipajang menolak menurunkannya, meski ada desakan kuat dari partai berkuasa, Partai Kongres Nasional Afrika (ANC), Jumat (18/5/2012).
ANC telah menuntut pihak galeri pribadi di Johannesburg itu, untuk menarik lukisan yang dinilai menjijikkan dan vulgar, karya sindiran seniman Brett Murray. Meski demikian, pihak galeri menolak desakan itu.
"Pihak ANC merasa apa yang disebut lukisan presiden itu adalah pencemaran nama baik terhadap karakternya.. Pengacara kami telah menulis surat balasan kepada mereka, bahwa kami tidak akan menurunkan lukisan itu," kata juru bicara Galeri Goodman, Lara Koseff.
Lukisan merah-kuning dan hitam bertajuk The Spear (Tombak) itu menggambarkan Zuma yang sedang meniru pose Vladimir Lenin dalam poster propaganda era Soviet. Namun penisnya tampak menyembul keluar.
Zuma, presiden poligami itu telah memicu debat nasional ketika menikahi istri keempatnya bulan lalu. Dia memiliki 21 anak, termasuk beberapa di antaranya lahir di luar pernikahan resmi. Kantor Presiden, Jumat (18/5/2012) mengatakan, bahwa pihaknya terkejut dan jijik pada keanehan karya seni tersebut.
