Macet Total, Ketua MPR & DPR Setuju Ibukota Dipindahkan! Kemana? Ke Solo atau P'raya?

JAKARTA MACET, Ibu Kota Wajib Dipindahkan
Kamis, 29 Juli 2010 | 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lagi, wacana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa kembali bergulir. Keruwetan yang sungguh tak terperikan di Jakarta sebagai ibu kota negara melatarbelakangi munculnya wacana ini. Saat ini, tak kurang 59 persen populasi di Indonesia terpusat di Pulau Jawa, yang luasnya hanya 6,8 persen dari total daratan di Indonesia. Kemacetan pun telah menjadi pemandangan lazim di Jakarta, utamanya pada pagi dan sore hari.

Diperkirakan, kerugian material akibat kemacetan di DKI Jakarta mencapai Rp 17,2 triliun per tahun, atau nyaris setara dengan anggaran belanja dan pendapatan DKI Jakarta setiap tahunnya. Data dari Tim Visi Indonesia 2033 juga menyebutkan, tak kurang 80 persen industri terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini menimbulkan pembangunan yang tak merata serta kesenjangan antara Pulau Jawa dan non-Jawa. "Menurut saya, ibu kota itu wajib dipindahkan," tegas Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo, Rabu (28/7/2010), kepada Kompas.com. "Tak ada (gubernur) yang mampu. Sudah sekian gubernur, tetap sama saja kok," tambah anggota Fraksi PDI-P ini.

Ketika dibangun oleh Belanda, sambung Ganjar, Jakarta hanya didesain menampung sekitar dua hingga tiga juta penduduk. Seiring dengan perkembangan zaman, kini tak kurang 10 juta orang memadati Jakarta setiap harinya. Pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa, sambung Ganjar, dinilai mampu merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal senada ini disampaikan Direktur Kemitraan untuk Tata Pemerintahan yang Lebih Baik Wicaksono Sarosa, yang juga pemerhati isu-isu perkotaan. "Selama ini, kegiatan ekonomi di Jakarta hanya mendorong kemajuan segelintir daerah saja, seperti Jawa Barat dan Banten," ujar Wicaksono, mengutip penelitian Profesor Budi Reksosudarmo.

Usulan pemindahan ibu kota juga disampaikan pemerhati lingkungan hidup, A Sonny Keraf, yang juga dosen Universitas Atma Jaya Jakarta. "Banyak negara melakukan itu dan berhasil mengatasi kemacetan di ibu kota negaranya," kata Sonny dalam tulisannya yang berjudul "Pindahkan Ibu Kota" di Harian Kompas edisi Rabu (28/7/2010). Pemindahan ibu kota, terutama ke Indonesia bagian timur, dinilai menjadi sebuah langkah dan peluang pemerataan pembangunan di kawasan tersebut. Ini memberi kesempatan yang lebih besar bagi berkembangnya wilayah luar Jawa.
http://nasional.kompas.com/read/2010...ib.Dipindahkan


Ketua MPR Setuju Ibu Kota Pindah ke Palangka Raya
Sabtu, 24 Maret 2012 21:14 WIB

Metrotvnews.com, Palangkaraya: Ketua MPR Taufieq Kiemas mendukung rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia menilai Kota Jakarta sudah semakin semrawut dan tidak layak lagi untuk dijadikan pusat pemerintahan. "Di sisi pemerintahan, kita bisa membagi kesibukan di antara Pulau Jawa dan pulau lain. Kalimantan itu juga pulau paling tidak pernah gempa, aman, stabil, dan tenteram. Selain itu, potensi alam Kalimantan Tengah juga luar biasa untuk perkebunan dan mineral," kata Taufieq di Palangka Raya, Sabtu (24/3).

Menurut Taufieq, itu juga sejalan dengan pemikiran Bung Karno ketika dulu mengunjungi Kota Palangka Raya. "Bung Karno melihat bangsa Indonesia akan semakin besar. Dia memikirkan tempat yang tepat bagi pusat pemerintahan. Dari Banjarmasin, dulu Bung Karno pernah mengunjungi Palangka Raya, berangkat naik kapal dua hari dua malam. Dia melihat kota inilah yang paling tepat," katanya. Taufieq menegaskan wacana pemindahan Ibu Kota bisa direalisasikan jika semua pemangku kebijakan serius menyikapinya. "Sesudah Bung Karno, wacana ini sempat tenggelam. Baru pada saat pemerintahan Presiden SBY wacana ini muncul lagi. Kalau semua serius mewacanakan dan melaksanakan, saya rasa bisa. Wong, kita merdeka saja bisa direalisikan kok, apalagi wacana pemindahan Ibu Kota," tegasnya. Gubernur Kalteng Teras Narang mengatakan saat ini pihaknya sedang getol membangun untuk menyiapkan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota negara.
http://www.metrotvnews.com/read/news...alangka-Raya/1


Marzuki Alie Minta Ibukota Dipindah ke Kalteng
Jumat, 30 Juli 2010 | 12:43 WIB

Marzuki Alie sepakat untuk mengatasi keruwetan kota Jakarta dengan pemindahan ibukota Jakarta ke daerah lain, Seperti ke Kalimantan Tengah. Bagus juga. Jakarta sudah diputar ya begitu- begitu saja. Orangnya nambah terus daerahnya tidak bertambah terlalu ruwet," kata Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/7).

Kalimantan Tengah, kata Marzuki bisa dijadikan sebagai pusat pemerintahan supaya pembangunan bisa dilakukan dari sisi manapun dan tersebar merata. Sementara Jakarta, menurut dia biarkan menjadi kota komersil dan bisnis. Bangunan Jakarta yang ditinggal, menurut dia bisa dijadikan sebagai museum. DPR, menurut Marzuki menyerahkan wacana ini kepada pemerintah. DPR hanya mendorong seperti dalam segi anggaran dan Undang-undang. Kalau ada niat dari pemerintah dalam waktu lima tahun, ibukota bisa dipindah ke tempat yang baru, tukas Marzuki
http://www.inilah.com/read/detail/70...dah-ke-kalteng

----------------

Pindah ke Solo saja, dan Gubernurnya Jokowi ... :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...