Menulis Berita Bohong, Kepala SD Laporkan Wartawan ke Polisi

Di daerah2 banyak sekali kasus kaya' gini...
mudah2an terus diproses ke saluran hukum supaya bikin kapok.


http://regional.kompas.com/read/2012...awan.ke.Polisi

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Seorang oknum wartawan tabloid Makassar Global, Andi Oddang, dilaporkan kepada polisi oleh Suafran, Kepala SD Negeri 207 Dampang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan atas tuduhan pencemaran nama baik melalui pemberitaan yang dimuat di media yang dinilai tidak benar dan berlebih-lebihan.

Suafran, kepada Kompas.com, Rabu (9/5/2012) melalui Hp menyatakan, berita yang dimuat pada edisi 68 dihalaman 17 baru-baru ini tidak seperti apa yang dimaksudkannya. Di mana ditabloid tertulis dengan "Kepsek Hina Presiden RI", malah membantah keras jika dirinya pernah mengeluarkan kalimat penghinaaan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Oleh wartawannya saya dipaksa untuk membeli tabloidnya dan berlangganan, sementara dananya darimana? Mau pakai dana sekolah? Sementara di dalam dana tersebut tidak diperuntukkan ke anggaran media. Karena si wartawannya mengatakan ini tabloid milik Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, sehingga saya menjawab biar miliknya Pak Gubernur, biar tabloidnya Pak Presiden saya tidak takut, toh juga saya tidak bisa menggunakan dana sekolah hanya kepentingan seperti ini," jelas Suafran dibalik telepon.

Padahal kata Suafran, maksud dari kalimatnya itu agar Sang wartawan memaksakan untuk menjual tabloidnya ke pihak sekolah. Apalagi, dana untuk pembelian media termasuk tabloid tersebut tidak masuk dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Lanjut Suarfan, apalagi sekolahnya sering kali didatangi oleh oknum-oknum wartawan dan ujung-ujungnya meminta uang dengan alasan untuk biaya transportasi.

Anehnya lagi, kata Suarfan, oknum wartawan tersebut malah membuat rekaman suara palsu, yang dibikinnya sendiri jika dirinya telah pernah menghina presiden. "Dia ngotot ingin memperlihatkan bukti rekamannya, setelah diputar bukan suara saya yang di dalam rekaman, dia telah buat rekaman palsu," jelasnya.

Sementara itu, Andi Oddang, saat diminta keterangannya atas tulisannya tidak banyak berkata-kata. Dia membantah jika kedatangan dirinya ke sekolah tersebut tidak pernah meminta uang seperti yang dikatakan kepala sekolah itu. "Ah tidak benar itu," katanya singkat.

Koordinator Global Makassar, Andi Burhan mengakui adanya kekeliruan dalam penulisan terhadap wartawannya yang baru bekerja sebagai wartawan beberapa minggu ini. Dirinya meminta agar kasus ini tidak diperpanjang lagi.

"Kita sudah mendatangi kepala sekolah dan meminta maaf atas muatan berita yang kami tayangkan di edisi 68 itu, dan kami meminta kasusnya jangan diperpanjang," katanya. selain itu dirinya meminta agar pihak media lokal maupun nasional untuk tidak mempublikasikan kejadian tersebut.

Sementara di tabloid tersebut tidak terdapat nama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sebagai dewan pembina

AidenMcGeady 09 May, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...