Militer Rezim Suriah Lancarkan Serangan Baru


Aksi Tentara Rezim di Khan Sheikhoun

Damaskus (AFP/ANTARA) - Tentara Suriah melancarkan gelombang serangan baru untuk menghancurkan perlawanan pada hari Rabu, sehari setelah lebih dari 60 orang tewas dan satu konvoi PBB berada di bawah serangan bom untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu minggu.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, sedikitnya empat orang tewas dalam aksi kekerasan terbaru, semuanya di selatan di mana pasukan menewaskan tiga orang termasuk seorang anak ketika mereka menembaki sebuah kamp pengungsi.

Anggota observatory Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP bahwa kamp pengungsi di selatan provinsi Daraa dihuni pengungsi Palestina dan Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Ledakan dan tembakan berat juga dilaporkan di kota Daraa, tempat lahirnya pemberontakan 15 bulan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.

Di barat laut, di kota Khan Sheikhun, terus digempur pasukan pemerintah dengan senjata berat sejak pagi, Observatorium menambahkan, pasukan rezim dilaporkan "membantai" 20 orang selama prosesi pemakaman di kota provinsi Idlib, Selasa.

Selama pemakaman, konvoi pengamat gencatan senjata PBB telah datang di bawah serangan bom di Khan Sheikhun, merusak tiga kendaraan namun tidak menyebabkan korban jiwa, kata juru bicara PBB.


Pemboman demonstran dan PBB oleh rezim

Ledakan terjadi saat konvoi melewati jalan sempit, menurut laporan observatorium, aktivis, dan Tentara Pembebasan Suriah.

Video upload ke YouTube oleh aktivis menunjukkan konvoi kendaraan PBB dikelilingi oleh puluhan orang sebelum ledakan terdengar dan kepulan asap naik di depan jip PBB.

Tidak jelas apakah ada korban, dan kendaraan melaju pergi meskipun kerusakan pada kap, menurut rekaman, yang keasliannya tidak bisa diverifikasi.

Para aktivis mengatakan, konvoi PBB telah datang di bawah serangan dan satu mobil terkena granat, yang mendorong tim monitoring untuk segera meninggalkan daerah itu.

Sami Mayor al-Kurdi, juru bicara Angkatan Darat Pembebasan Suriah, kepada AFP mengatakan, monitor PBB tiba saat pemakaman dan bahwa kehadiran mereka telah mendorong lebih banyak pelayat bergabung dengan prosesi.

"Rezim berani menyerang prosesi itu, bagaimanapun, dan kemudian menargetkan kendaraan dari pengamat PBB dari sebuah pos pemeriksaan rezim," katanya.

Itu adalah bom pinggir jalan kedua yang melibatkan kendaraan para pengamat dalam waktu kurang dari seminggu, setelah ledakan melukai enam tentara Suriah yang mengawal sebuah konvoi PBB di Daraa kota pada 9 Mei.

PBB, yang menuduh kedua pihak telah melanggar gencatan senjata April 12, menegaskan kembali kutukannya terhadap setiap kekerasan terhadap tim monitoring.

"Misi ini ada untuk membantu rakyat Suriah, untuk membantu memastikan bahwa rencana enam poin diimplementasikan," kata juru bicara Martin Nesirky, mengacu pada rencana perdamaian yang disusun oleh utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan. (nm/ar)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...