Mobil Listrik Segera Menjamur di Israel

Rosh Haayin, KompasOtomotif - Jepang, Amerika Serikat dan Eropa berlomba-lomba mengembangkan teknologi mobil listrik. Tapi, jangan kaget kalau nanti populasi mobil listrik terbesar justru ada di Timur Tengah, khususnya Israel. Pasalnya, pengusaha lokal Shai Agassi baru saja meresmikan Better Place, jaringan pengisian baterai terintegrasi pertama di negerinya. Seperti dilansir kantor berita AP (19/5/2012), Agassi mengucurkan dana lebih dari 400 juta dollar AS (Rp 3,7 triliun).

Masalahnya bukan isyu kenaikan harga energi. Konsumen berfikir mobil listrik belum bisa menawarkan jarak tempuh yang dibutuhkan," beber John McElroy ahli Industri Otomotif.

Melalui Better Place, Agassi menawarkan jawaban dari dua hambatan yang selama ini menjadi kendala terbesar mobil listrik, yakni biaya mahal dan keterbatasan jarak tempuh. Jadi setiap pelanggan yang masuk ke Better Place bukan hanya bisa "charge" ulang baterai, tapi juga menjual baterai dan menggantinya (swap) dengan yang sudah terisi penuh. Cuma butuh waktu lima menit, ketimbang harus menunggu beberapa jam untuk isi ulang, pengendara sudah bisa kembali jalan dengan jarak tempuh 160 km.

40 Stasiun

Untuk tahap awal, empat stasiun Better Place diresmikan di bagian pusat dan utara Israel. Sampai paruh ke dua tahun ini, 40 stasiun lagi menyusul beroperasi melintasi batas negara. Bahkan sebelum seluruh stasiun beroperasi, setiap pengguna mobil listrik sudah bisa berkendara sampai 500 km dari ujung utara sampai selatan Israel tanpa harus khawatir kehabisan tenaga.

Guna menyukseskan proyek ini, Agassi juga menggandeng investor lain termasuk General Electric Company dan HSNC Holdings PLC dengan mengumpulkan dana pengembangan 750 juta dollar AS yang sudah bergulir sejak empat setengah tahun lalu.

Untuk volume pasar mobil listrik, Renault mulai memasarkan sedan listrik Fluence di Israel dan populasinya baru 140 unit. Setiap tahun, pasar mobil di negeri tersebut mencapai 200.000 unit dan permintaan mobil listrik mencapai 1.800 unit, dua per tiganya pesanan perusahaan.

Khawatir

Saat ini konsumen masih mengkhawatirkan akan keterbatasan daya jelajah mobil listrik. Apalagi tidak adanya kepastian jika mobil tiba-tiba kehabisan tenaga di lokasi yang jauh dari stasiun pengisian atau dalam kondisi darurat menuju rumah sakit. Meskipun harga bahan bakar terus meningkat, tidak berbanding lurus dengan volume penjualan mobil listrik. "Masalahnya bukan isyu kenaikan harga energi. Konsumen berfikir mobil listrik belum bisa menawarkan jarak tempuh yang dibutuhkan," beber John McElroy ahli Industri Otomotif.

Terkait ini, Agassi, berambisi membuktikan kekhawatiran ini tidak benar. "Kami akan mengendarai mobil yang selama ini hanya menjadi fantasi," ujar Agassi.

Setelah Israel, Better Place akan ekspansi ke negara kedua, yakni Denmark juga pada tahun ini. Selain itu, Australia didapuk jadi pasar terbesar Better Place dengan konsentrasi jaringan di ibukota Canberra. Trus, Hawaii, California dan Amsterdam juga jadi incaran selanjutnya. Tidak ketinggalan, China sebagai negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia juga ikut dibidik.


[imagetag]

http://otomotif.kompas.com/read/2012...amur.di.Israel



selamat kepada israel kembali menjadi trendsetter dunia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...